Kepercayaan Konsumen Terhadap Jamu Tradisional

2. Kepercayaan Konsumen Terhadap Jamu Tradisional

Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk dapat menimbulkan keinginan untuk membeli produk tersebut. Kepercayaan konsumen terhadap atribut jamu tradisional terhadap jamu tradisional serbuk instan dan jamu tradisional rebusan adalah sebagai berikut:

Tradisional.

Atribut Kepercayaan Konsumen Serbuk Instan

Rebusan Kemasan

4,26 Informasi pemakaian

3,95 Batas waktu penggunaan

2,05 Komposisi jamu

3,26 Sumber : Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 33 dapat diketahui bahwa kepercayaan konsumen terhadap atribut kemasan untuk jamu tradisional serbuk instan sebesar 3,74 sedangkan kepercayaan yang diberikan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 3,16. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap kemasan jamu tradisional serbuk instan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Dengan kata lain kemasan dari jamu tradisional serbuk instan telah sesuai dengan keinginan konsumen, karena kemasan yang digunakan lebih menarik dan lebih rapi dari pada jamu tradisional rebusan yang kebanyakan hanya dikemas dalam kemasan primer berupa plastik bening.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut kepraktisan untuk jamu tradisional serbuk instan sebesar 3,86 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 2,97. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap kepraktisan lebih tinggi pada jamu tradisional serbuk instan. Kepraktisan jamu tradisional serbuk instan sudah sesuai dengan keinginan konsumen, karena konsumen hanya tinggal menyedu dengan air panas jamu tradisional serbuk instan tersebut dan langsung siap untuk dikonsumsi.

Kepercayaan yang diberikan oleh konsumen terhadap khasiat jamu tradisional rebusan lebih besar dari pada jamu tradisional serbuk instan yaitu sebesar 4,26 untuk rebusan dan 4,12 untuk serbuk instan. Hal ini Kepercayaan yang diberikan oleh konsumen terhadap khasiat jamu tradisional rebusan lebih besar dari pada jamu tradisional serbuk instan yaitu sebesar 4,26 untuk rebusan dan 4,12 untuk serbuk instan. Hal ini

Kepercayaan konsumen terhadap atribut informasi pemakaian untuk jamu tradisional serbuk instan yaitu sebesar 4,35 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 3,95. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap informasi pemakaian jamu tradisional serbuk instan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Dalam produk jamu tradisional serbuk instan maupun rebusan sama-sama telah tertera informasi pemakaian jamu tradisional tersebut, tetapi konsumen menganggap bahwa informasi pada jamu tradisional serbuk instan lebih lengkap dan sesuai dengan keinginan konsumen.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut batas waktu penggunaan untuk jamu tradisional serbuk instan dengan jamu tradisional rebusan untuk atribut batas waktu penggunaan berbeda jauh, kepercayaan untuk jamu serbuk instan sebesar 4,35 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 2,05. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap batas waktu penggunaan jamu tradisional serbuk insatan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Hal tersebut dikarenakan pada jamu tradisonal serbuk instan telah tercantum tanggal batas waktu penggunaan secara jelas, sedangkan untuk jamu tradisional rebusan tidak tercantum.

Kepercayaan konsumen terhadap atribut komposisi jamu untuk jamu tradisional serbuk instan dengan jamu tradisional rebusan untuk atribut komposisi jamu sangat berbeda, kepercayaan untuk jamu serbuk instan sebesar 4,80 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 2,63. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap komposis jamu tradisional serbuk instan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Hal tersebut dikarenakan Kepercayaan konsumen terhadap atribut komposisi jamu untuk jamu tradisional serbuk instan dengan jamu tradisional rebusan untuk atribut komposisi jamu sangat berbeda, kepercayaan untuk jamu serbuk instan sebesar 4,80 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 2,63. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap komposis jamu tradisional serbuk instan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Hal tersebut dikarenakan

Kepercayaan konsumen terhadap atribut keamanan untuk jamu serbuk instan sebesar 4,82 sedangkan kepercayaan konsumen untuk jamu tradisional rebusan sebesar 3,26. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap keamanan produk jamu tradisional serbuk insatan lebih tinggi daripada jamu tradisional rebusan. Sebab pada jamu tradisional serbuk instan telah tercantun izin dari Departemen Kesehatan maupun Badan POM, sedangkan pada jamu tradisional rebusan ada beberapa jamu yang belum mempunyai izin tersebut.

Atribut yang melekat pada jamu tradisional serbuk instan dan rebusan baik berupa kemasan, kepraktisan, khasiat, informasi pemakaian, batas waktu penggunaan, komposisi jamu dan keamanan produk dapat menimbulkan suatu kepercayan pada konsumen pada saat akan membeli jamu tradisional. Konsumen lebih memberikan kepercayaan pada jamu tradisional serbuk instan untuk atribut kemasan, kepraktisan, informasi pemakaian, batas waktu penggunaan, komposisi jamu dan keamanan produk sedangkan untuk jamu tradisional serbuk instan konsumen hanya memberikan kepercayaan satu atribut saja yaitu atribut khasiat.