Pelayanan Keperawatan yang Bermutu Standar Layanan Keperawatan

ini disebabkan karena kebanyakan perawat berfokus pada fungsi dependen dan interdependen yang dimilikinya teknik keperawatan.

2.4 Pelayanan Keperawatan yang Bermutu

Menurut Nurarmah 2005, pelayanan keperawatan yang bermutu dipersepsikan perawat akan dapat dipenuhi dari beberapa faktor yaitu: a. Apabila perawat memberikan kewenangan utuh untuk mendesain, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan. b. Kelayanan keperawatan diberikan dalam lingkungan kerja praktek keperawatan propesional. c. Tersedia sarana dan prasarana yang dapat memperlancar kegiatan keperawatan seperti peralatan medik obat-obatan, set infus, keteter, dll, keperalatan keperawatan alat tenuncukup, materi pencegahan infeksi nosokomial, dll, peralatan pendukung keperawatan formulir rencana keperawatan, dll. d. Diberlakukan sistem penghargaan promosi dan kompotensi memadai yang memungkinkan perawat tidak harus berpikir tentang keperawatan diri, pendidikan dan masa depan karirnya.

2.5 Standar Layanan Keperawatan

Imbalo 2007, Iayanan keperawatan adalah merupakan bagian dari layanan keperawatan itu sendiri dan memegang peranan penting dalam mengatasi masalah mutu layanan kesehatan. Jika suatu organisasi layanan kesehatan ingin menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu serta taat atas azas atau konsisten keinginan tersebut harus dijabarkan menjadi standar kayanan kesehatan atau standar layanan operasional. Secara inas, standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan, proses, dan keluaran out come sistem layanan kesehatan masyarakat. Begitu juga pendapat Kusnanto 2004, mengatakan bahwa dalam menjalankan peran perawat, perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi pasien dalam pelayanan keperawatan dan sebagai sumber informasi. Perawat dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien atau rnendelegasikan pada anggota keperawatan yang lain dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, ketidak puasan pasien dapat disebabkan karena kurangnya tanggung jawab perawat terhadap pasien selama dilakukan pelayanan, kurang perhatian dan tanggap terhadap keluhan pasien, serta kurang memberikan informasi yang tepat. Tanggung jawab dan perhatian itu penting untuk mempercepat proses penyembuhan pasien dimana saat kondisi pasien lemah sangat diperlukan dukungan orang lain, dalam hal ini perawat harus tanggap terhadap keluhan dan keadaan pasien sehingga akan menimbulkan kepuasan dalam diri pasien terhadap pelayanan perawatan, dan perawat juga harus lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi pada pribadi pasien. Selain itu perawat kurang memberikan perhatian dan informasi yang kurang jelas dan komunikasi yang tidak efektif. Padahal pelayanan keperawatan yang menunjukkan empati yang tinggi apabila perawat menunjukkan perhatian, minat, murah hati, dan mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien Kusnanto, 2004. Dan sebagai perawat yang diperhatian, perawat harus berusaha keras untuk mengetahui secara pasti apa yang sedang dipikirkan dan dialami pasien serta memahami perasaan pasien. Sesuai dengan pendapat tersebut rnaka apabila ada pasien belum merasa puas maka perlu usaha penanggulangan yang harus dilakukan yaitu meningkatkan kerjasama diantara tim kesehatan dalam melakukan tugas-tugasnya sehingga segala keputusan pasien selama mendapat perawatan di poliklinik dapat terpenuhi, serta memberikan dukungan kepada pasien dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien sehingga tercipta hubungan yang baik dengan pasien dan perawat kusnanto, 2004.

2.6 Hubungan Kerja Perawat dengan Pasien