Hubungan Kerja Perawat dengan Pasien Aspek-aspek Kualitas Pelayanan Keperawatan

dan informasi yang kurang jelas dan komunikasi yang tidak efektif. Padahal pelayanan keperawatan yang menunjukkan empati yang tinggi apabila perawat menunjukkan perhatian, minat, murah hati, dan mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien Kusnanto, 2004. Dan sebagai perawat yang diperhatian, perawat harus berusaha keras untuk mengetahui secara pasti apa yang sedang dipikirkan dan dialami pasien serta memahami perasaan pasien. Sesuai dengan pendapat tersebut rnaka apabila ada pasien belum merasa puas maka perlu usaha penanggulangan yang harus dilakukan yaitu meningkatkan kerjasama diantara tim kesehatan dalam melakukan tugas-tugasnya sehingga segala keputusan pasien selama mendapat perawatan di poliklinik dapat terpenuhi, serta memberikan dukungan kepada pasien dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien sehingga tercipta hubungan yang baik dengan pasien dan perawat kusnanto, 2004.

2.6 Hubungan Kerja Perawat dengan Pasien

Pasien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan mutual umanity. Menurut Isrnani 2001, hubungan yang baik antara perawat dengan pasien klien akan terjadi bila: 1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien 2. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus melindungi hak tersebut salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi pasien klien 3. Perawat harus sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada pribadi pasien yang di sebabkan oleh penyakit yang di deritanya, antara lain kelemahan fisik, dan ketidak berdayaan dalam menetukan sikap atau pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hal dan kewajibannya dengan baik. 4. Perawat harus memahami keberadan pasien atau klien sehingga dapat bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral. 5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala resiko yang mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya. 6. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai- nilai pribadinya dengan nilai-nilai pribadi pasien klien dengan cara membina hubungan yang baik antar pasien, keluarga, dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasiennya.

2.7 Aspek-aspek Kualitas Pelayanan Keperawatan

Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan menurut parasuraman Tjiptono, 1997 adalah : 1. Keandalan reliability yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu. 2. Ketanggapan responsiveness yaitu keinginan para pegawai atau karyawan. 3. Membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan. 4. Jaminan assurance mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran obyektif. 5. Empati atau kepedulian emphaty meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati. 6. Bukti langsung atau berujud tangibles meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan kesehatan, ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi. Sedangkan menurut Depkes RI dalam Onny, 2009 telah menetapkan bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama. Selanjutnya masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut: 1. Aspek penerimaan aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas. 2. Aspek perhatian aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien. 3. Aspek komunikasi aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien. 4. Aspek kerjasama Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. 5. Aspek tanggung jawab aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.

3.1 Rawat Jalan