3.1 Rawat Jalan
Secara sederhana didefinisikan, rawat jalan meliputi prosedur teraupetik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan kepada para pasien dalam sebuah
lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Banyak sekali organisasi perawatan terpadu dan para pembayar mulai mendefinisikan pasien
rawat jalan sebagai petilan pengobatan yang memerlukan tidak lebih dari 24 jam tanpa menghiraukan apakah protokol meliputi acara bermalam satu malam di
tempat tidur pasien rawat inap atau di perawatan pemulihan Wolper, LF. 2001.
Unit rawat jalan adalah suatu bagian dari rumah sakit yang merupakan pintu atau media pertama untuk kontak dan berinteraksi dengan pengguna jasa
atau pasien. Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap maka rawat jalan ini tampak lebih berkembang pesat. Peningkatan angka pemanfaatan pada pelayanan
rawat jalan di rumah sakit bisa mencapai dua sampu tiga kali pelayanan rawat
inap Azwar, A. 2006.
Intalasi rawat jalan bukanlah suatu unit pelayanan rumah sakit yang dapat bekerja sendiri, melaikan mempunyai kaitan dengan sangat erat dengan instalasi
lain di rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan baik. Instalasi atau bagian lain yang mempunyai kaitan erat dengan rawat jalan, antara
lain unit rekam medis, staf medis fungsional, laboratorium, pemeliharaan sarana rumah sakit, radiologi, logistik, farmasi, dan keuangan, agar dapat memberikan
pelayanan dengan sebaik-bainya kepada pasien maka dalam melakukan pelayanannya, unit atau bagian tersebut harus berkoordinasi dengan baik.
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pertama dan merupakan pintu gerbang rumah sakit, serta merupakan satu-satunya bagian dari pelayanan medis yang
memberikan kesan pertama bagi pasien sebagai konsumen Azwar, A. 2006.
3.2 Kualitas Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan kesehatan harus dapat menjaga kualitas yang dapat memuaskan
pasien. Menurut sabarguna 2004, kualitas terdiri dari empat aspek yaitu:
1. Kualitas klinis: pelayanan kedokteran, ketetapan diagnosa, ketepatan terapi
dan kesembuhan atau kematian yang diperoleh.
2. Kualitas efisiensi: dilihat dari sudut keuangan, murah, mahal atau wajar
bila kualitasnya seimbang.
3. Kualitas keamanan pasien: menjamin pelayanan yang aman seperti
kemungkinan jatuh dari tempat tidur dan lainya. Kualitas kepuasan pasien:
tindakan menangani keluhan pasien.
4. Kualitas kepuasan pasien: tindakan menangani keluhan pasien.
3.3 Bentuk Pelayanan Rawat Jalan