1.3 Proses Pembentukan Persepsi
Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito 2002 diuraikan
sebagai berikut:
Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indra atau reseptor, perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya
dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indra diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psiologis. Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang
dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Dengan demikian
dapat dikemukakan terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya: apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang diraba yaitu stimulus
yang diterima oleh alat indra, proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Berdasarkan uraian di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui alat indra
terhadap objek yang dijadikan perhatian.
2.2 Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersipat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksut untuk memecahkan permasalahan konsumen Gronroos,1990 dalam Ratminto winarsih, 2005.
Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayanimerawat care, suatu gabungan humanistic dari ilmu pengetahuan,
filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial. Pelayanan keperawatan berupa bantuan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mendiri WHO 1996,
dalam Aditama, 2003. Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan propesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelayanan bio-psikososial-spritual yang
komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia Priharjo,1995.
Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan
kemampuan melaksanakan kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu dilakukan dalam usaha mencapai peningkatan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan yang memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif Aditarna, 2006.
2.3 Peran dan Fungsi Perawat