EUROPEAN NEIGHBORHOOD POLICY (KEBIJAKAN EROPA UNTUK NEGARA TETANGGA) DI MAROKO

BAB III EUROPEAN NEIGHBORHOOD POLICY (KEBIJAKAN EROPA UNTUK NEGARA TETANGGA) DI MAROKO

Sejak Uni Eropa (UE) melaksanakan proses perluasan keanggotaan, yang ditandai dengan bergabungnya sepuluh negara Eropa dengan UE pada tahun 2004, dan dua negara Eropa pada tahun 2007, sedikit banyak telah merubah perbatasan UE dengan negara-negara Eropa non-anggota UE, terutama di kawasan Eropa

Timur ( 126 Eastern Neighbours), menjadi kurang stabil dan lemah. Oleh karena alasan di atas, UE merasa perlu untuk membentuk pendekatan strategis terhadap

situasi di atas, dengan membentuk kembali perbatasan antara „orang dalam‟ dan „orang luar‟ dalam perbatasan-perbatasan UE. Selain itu, UE juga menginginkan pendekatan baru ini dapat mencakup definisi „tetangga‟ yang lebih luas, yaitu

meliputi negara-negara Newly Independent States (NIS), negara-negara Kaukasus, serta negara-negara Mediteranian Timur dan Selatan, termasuk di Maroko. 127

Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah European Neighborhood Policy (ENP) sebagai kerangka kebijakan luar negeri UE di negara-negara tetangganya.

126 Stefan Gänzle, “The European Neighbourhood Policy (ENP): a Strategy for Security in Europe?” The Changing Politics of European Security , ed. Stefan Gänzle dan Allen. G. Sens (New

York: Palgrave Macmillan, 2007), hlm. 110. 127 Richard G. Whitman dan Stefan Wolff, “Much Ado About Nothing? The European

Neighborhood Policy in Context,” The European Neighborhood Policy in Perspective: Context, Implementation and Impact , ed. Richard G. Whitman dan Stefan Wolff (New York: Palgrave Macmillan, 2010), hlm. 3

A. Pengertian European Neighborhood Policy (ENP)

European Neighborhood Policy (ENP) atau Kebijakan Eropa Untuk Negara Tetangga, adalah Kerangka kebijakan Uni Eropa (UE) yang bertujuan untuk menghindari terbentuknya garis pemisah antara UE yang diperluas dengan negara-negara tetangga UE, sekaligus memperkuat kesejahteraan, stabilitas, dan keamanan kedua pihak. ENP didasarkan pada

nilai-nilai demokrasi, penegakkan hukum, dan Hak Asa si Manusia. 128 Kerangka ENP diusulkan kepada 16 negara tetangga terdekat UE, yaitu

Aljazair, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Mesir, Georgia, Israel, Yordania, Lebanon, Libya, Moldova, Maroko, Palestina, Suriah, Tunisia and Ukraina. 129

Pada dasarnya, ENP adalah strategi yang dibentuk oleh UE untuk berbagi keuntungan perluasan dengan negara-negara tetangganya, dan secara bersama-sama mengatasi tantangan yang muncul dari situasi pasca perluasan keanggotaan UE. Di satu sisi, ENP adalah kebijakan untuk meningkatkan stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan diluar perbatasan UE, yang dilaksanakan melalui kerjasama regional. Namun di sisi lain, ENP juga menawarkan kemitraan khusus untuk negara-negara tetangganya, berdasarkan

komitmen terhadap nilai bersama ( 130 shared values ).

128 EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “What is the European Neighborhood Policy,” diakses dari http://eeas.europa.eu/enp/about-us/index_en.htm pada 3

Agustus 2014 129 Ibid

130 Sevilay Kahraman, “The European Neighborhood Policy: The European Union‟s New Engagement Towards Wider Europe”, Perceptions (Winter 2005), hlm. 3

ENP dibentuk pada tahun 2004, ketika terjadi perluasan keanggotaan besar-besaran di Uni Eropa. Proses pembentukan ENP dimulai pada bulan Maret 2003 ketika Komisi Eropa, atas prakarsa Romano Prodi yang merupakan Presiden Komisi Eropa saat itu, meluncurkan komunike yang berjudul: The Wider Europe Neighbourhood, A New Framework for Relations

with our Eastern and Southern Neighbours 131 .

Komunike ini menyerukan pembentukan sebuah proposal untuk menyatukan kebijakan UE yang luas terhadap negara-negara tetangganya, yang bertujuan untuk menciptakan lingkaran negara UE yang lebih bersahabat, stabil, dan sejahtera, sehingga dapat menjamin stabilitas hubungan dengan negara-negara tetangga UE. Kebijakan baru ini diharapkan dapat mempromosikan kerjasama politik dan integrasi ekonomi yang lebih erat, dengan memberikan akses penuh kepada pasar bersama UE, sebagai imbalan atas prasyarat yang diberikan UE untuk mereformasi regulasi ekonomi dan kemajuan di bidang keamanan perbatasan, HAM, dan

demokrasi. 132

Dewan Eropa ( The European Council ) kemudian menyetujui proposal Komisi Eropa dan diputuskan bahwa kebijakan baru ini disebut European Neighborhood Policy (ENP). Kebijakan ini akan diberlakukan tidak hanya di negara-negara tetangga sebelah Timur UE ( Eastern Neighbours ) tetapi juga di

131 Ibid , hlm. 3 132 Edzard Wesselink dan Ron Boschma, “Overview of the European Neighbourhood Policy: Its History, Structure, and Implemented Policy Measures,” SEARCH Working Paper , WP1/04 (Januari 2012), hlm. 6 131 Ibid , hlm. 3 132 Edzard Wesselink dan Ron Boschma, “Overview of the European Neighbourhood Policy: Its History, Structure, and Implemented Policy Measures,” SEARCH Working Paper , WP1/04 (Januari 2012), hlm. 6

pada tahun 2007-2013. 133

ENP dibentuk sebagai satu kerangka kebijakan yang terintegrasi secara luas, dan mencakup seluruh tema dimana negara-negara ENP dapat berkolaborasi dengan UE. ENP menggabungkan beberapa program lama UE di negara-negara tetangganya dengan kebijakan baru berdasarkan tema yang menjadi prioritas. Hal ini dilakukan karena beberapa kebijakan UE terdahulu

terkesan tumpang tindih dan tidak tepat sasaran. 134

B. Landasan Kerjasama Uni Eropa-Maroko dalam Kerangka ENP

Sebagaimana telah dipaparkan pada bab 1, bahwa Maroko adalah negara yang menjadi prioritas UE dalam ENP. Dalam kerangka ENP, UE dan Maroko memiliki dua landasan kerjasama utama, yaitu Association Agreements (AA) atau Persetujuan Asosiasi, dan Action Plan (AP) atau

Rencana Kerja. 135 AA adalah perjanjian dasar yang dibentuk sebelum UE dan negara ENP menyusun rencana kerja. Adapun perjanjian asosiasi UE-Maroko

ditandatangani di Brussels, pada tanggal 26 Februari 1996, dan kemudian

133 Ibid 134 Ibid , hlm. 7 135 EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “How Does it Work?,” diakses

dari http://eeas.europa.eu/enp/how-it-works/index_en.htm pada 3 Agustus 2014 dari http://eeas.europa.eu/enp/how-it-works/index_en.htm pada 3 Agustus 2014

Inti dari AA UE-Maroko merujuk pada dialog politik rutin di tingkat menteri atau level pejabat senior dan di level parlemen, melalui kontak

institusi parlemen Maroko dan UE. 136 Selain itu, AA ini juga menekankan pada perdamaian, keamanan, dan kerjasama regional, serta kontribusi terhadap

stabilitas dan kesejahteraan kawasan Mediterania guna mempromosikan saling pengertian dan toleransi. AA ini juga memperkuat liberalisasi ekonomi,

kerjasama sosial dam kebudayaan. 137

Setelah AA ditandatangani, maka UE dan Maroko menandatangani perjanjian bilateral yang disebut Action Plan (AP) atau Rencana Kerja. AP berisi agenda reformasi politik dan ekonomi dengan prioritas jangka pendek dan jangka menengah antara 3 sampai 5 tahun. AP merefleksikan keinginan Maroko sebagai negara partner ENP, juga kepentingan UE sebagai pelaksanan

ENP. 138 Rencana kerja ENP untuk Maroko yang pertama, ditandatangani pada tahun 2005 dan mulai aktif dilaksanakan pada tahun 2006. 139 Dalam AP

tersebut, Maroko dan UE secara umum ingin memperkuat hubungan politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta kerjasama keamanan. Untuk Maroko

136 EU External Action Services, European Neighborhood Policy “The Association Agreement EU- Morocco,” diakses dari http://eeas.europa.eu/morocco/association_agreement/index_en.htm pada 3

Agustus 2014 137 Wesselink and Boschma, hlm. 7

138 EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “How Does it Work?,” diakses dari http://eeas.europa.eu/enp/how-it-works/index_en.htm pada 3 Agustus 2014

139 Loc.Cit , hlm. 9 139 Loc.Cit , hlm. 9

Adapun komponan utama dalam Action Plan UE-Maroko dapat dikategorikan menjadi enam komponen, yaitu:

Tabel II.B.1. Komponen Utama Action Plan EU-Maroko

NO

Komponen 1 Reformasi dan Dialog

Aksi

Tujuan

- Demokrasi Politik

Memperkuat prinsip-prinsip

demokrasi dan rule of law

- HAM - Hak sosial dan standar

buruh 2 Reformasi Ekonomi dan Modernisasi dan peningkatan

- Reformasi struktural dan Sosial

ekonomi, guna

transisi menuju ekonomi

mempersiapkan Maroko

pasar

menuju pasar bebas

- Reformasi sektor pertanian - Pembangunan lokal dan

regional 3 Reformai perdagangan,

- Liberalisasi perdagangan pasar, dan peraturan

Liberalisasi saham dan

investasi, serta standardisasi

- Hak untuk membangun

perusahaan dan jasa - Arus investasi 4 Kerjasama di bidang

aturan terkait gerakan pekerja

- Manajemen arus migrasi peradilan

- Standardisasi aturan

imigrasi

- Manajemen perbatasan

- Konsolidasi kerjasama

- Pemberantasan organisasi

criminal 5 Transportasi, energi,

keamanan lintas batas

- Konsolidasi kebijakan lingkungan, TI, sains,

Modernisasi dan konsolidasi

Maroko dan kebijakan teknologi, riset dan

infrastruktur energi dan

regional Maroko di bidang pengembangan

transportasi, serta bantuan

pengembangan teknologi

energi

6 Kontak antar orang

Pendekatan budaya

- Edukasi, training, kepemudaan dan olahraga - Kerjasama budaya, masyarakat sipil, dan kesehatan

Sumber: Departemen Ekonomi dan Keuangan Maroko, “Morocco- EU Relations : Towards an Advanced Status P artnership” (November 2007), hlm. 6

Dalam komponen utama AP di atas, terlihat bahwa demokrasi telah menjadi salah satu komponen utama sejak awal pelaksanaan program ENP di

140 European Commission, EU-Morocco Action Plan (2006)

Maroko. Akan tetapi, sasaran reformasi demokrasi dalam AP UE-Maroko hanyalah di bidang modernisasi kebijakan publik, HAM, serta peningkatan hak sosial dan standar buruh.

Adapun dana yang dikeluarkan UE untuk kerjasama UE dan Maroko dalam kerangka ENP selama tahun 2011-2013, semua terintegrasi dalam instrumen pendanaan terpusat, yaitu European Neighbourhood and Partnership Instrument (ENPI). ENPI di Maroko mendanai program-program utama UE di Maroko, yaitu program bilateral, program untuk kawasan

Selatan, dan program tematik. 141

C. Promosi Demokrasi Uni Eropa di Maroko Dalam Kerangka ENP Tahun 2011-2013

Promosi demokrasi yang dilakukan oleh UE di Maroko dalam kerangka ENP tahun 2011-2013 difokuskan pada tiga aspek, yaitu pemisahan kekuasaan, penguatan peran parlemen, serta penguatan peran organisasi Masyarakat sipil dalam pembangunan demokrasi. Pada program ENP di Maroko sebelum tahun 2011-2013, reformasi demokrasi di tiga aspek ini belum menjadi prioritas UE. Adapun kepentingan ekonomi, keamanan dan stabilitas kawasan masih menjadi prioritas UE pada periode tersebut. Pada periode 2007-2010 misalnya, dalam National Indicative Programme ENP in Morocco 2007-2010 disebutkan bahwa prioritas ENP di Maroko hanyalah

141 EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “How Is It Financed?”, diakses dari http://eeas.europa.eu/enp/how-is-it-financed/index_en.htm pada 7 Oktober 2014 141 EU External Action Services, European Neighborhood Policy, “How Is It Financed?”, diakses dari http://eeas.europa.eu/enp/how-is-it-financed/index_en.htm pada 7 Oktober 2014

tidak ada dalam proritas program tersebut. 142

Keinginan UE untuk mempromosikan reformasi dalam tiga bidang tersebut didorong oleh kepentingan baru UE pasca Revolusi Arab. Negara- negara anggota UE menyadari bahwa kepentingan mereka akan keamanan kawasan sudah tidak dapat dijamin oleh rezim-rezim di negara-negara ENP yang terdampak revolusi Arab. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas kembali di kawasan, mendukung transisi demokrasi yang telah berjalan menjadi kepentingan baru UE. Di Maroko, UE merasa berkepentingan untuk menjamin berjalannya reformasi demokrasi di tiga bidang tersebut yang telah

dijalankan oleh Maroko. 143

Adapun promosi demokrasi UE dalam tiga aspek ini dilaksanakan melalui tiga kerangka program utama ENP di Maroko, yaitu program bilateral ( Bilateral Programme ), program untuk kawasan Selatan ( Southern Regional Programme ), dan program tematik ( Thematic Programme ).

142 European Commission, ENPI Morocco: 2007-2010 National Indicative Programme . 143 Timo Behr, “The European Union‟s Mediterranean Policies after the Arab Spring: Can the Leopard Change its Spots?,” Amsterdam La w Forum , Vol. 4, No. 2 (Spring 2012), hlm. 82

1. Bidang Pemisahan Kekuasaan

Dalam aspek pemisahan kekuasaan, UE melalui program kawasan ENP untuk negara tetangga Selatan ( Southern Regional Programme ),

meluncurkan program kerjasama „ Partnership for Democracy and Shared Pros 144 eperity’. Melalui program ini, UE memberikan status „mitra

demokrasi‟ ( Partner of Democracy Status ) kepada Maroko pada bulan Juni 2011, 145 tidak lama setelah Raja Mohammed VI mengumumkan

rencana reformasi konstitusi Maroko pada bulan Maret 2011, dimana pemisahan kekuasaan menjadi aspek utama yang direformasi. 146 Dengan

status ini, UE menjanjikan Maroko kerjasama yang lebih luas untuk reformasi di bidang demokrasi yang lain, seperti HAM, pemberantasan korupsi, peningkatan peran media, peningkatan peran parlemen, dan peningkatan peran wanita dalam kehidupan politik untuk periode 2012-

Selain mendapat status mitra demokrasi, UE juga meningkatkan „ advanced status ‟ kepada Maroko yang sebelumnya telah diberikan pada tahun 2008. Sebagai kelanjutan program ini, U

E memberi „ advanced status II 148 ‟ kepada Maroko pada tahun 2013. Dengan peningkatan

advanced status ini, Maroko akan menyesuaikan legislasinya sesuai

144 Council of Europe, Parliamentary Project Support Division: South Programme 145 Council of Europe, Neighborhood Cooperation Priorities For Morocco 2012-2014 , hlm. 14

146 Ibid 147 Ibid , hlm. 14-15 148 ENPI-Info , “Morocco: new EU support for the implementation of the Advanced Status and

educational strategy,” diakses dari http://www.enpiinfo.eu/mainmed.php?id=35218&id_type=1&lang_id=450 , pada 12 Oktober 2014 educational strategy,” diakses dari http://www.enpiinfo.eu/mainmed.php?id=35218&id_type=1&lang_id=450 , pada 12 Oktober 2014

Adapun program ini merupakan hasil kerjasama antara European Commission dan Council of Europe . Dalam program ini, selain memberi status kemitraan, UE menggunakan pendekatan incentive based approach atau more for more , dimana UE akan memberi dukungan dana yang lebih besar untuk negara-negara ENP yang lebih cepat dan lebih jauh dalam melaksanakan reformasi demokrasi. Dukungan akan diberikan untuk negara-negara yang setuju dengan rencana reformasi yang diajukan oleh

UE. 150

2. Bidang Penguatan Peran Parlemen

Sebagai kelanjutan pemberian status mitra demokrasi ini, UE mendukung reformasi pemisahan kekuasaan yang telah diinisiasi oleh pemerintah Maroko dengan membantu Parlemen Maroko. Masih melalui Southern Regional Programme , pada tahun 2012, UE meluncurkan

program „ Strengthening Democratic Reform in the Southern Mediterranean ‟. Dana sebesar 4,8 Juta Euro diberikan kepada Parlemen

149 Ibid 150 European Commission, Joint Communication to the European Council, the European

Parliament, the Council, the European Economic and Social Committee and the Committee of the regions: A Partnership for Democracy and Shared Prosperity with the Southern Mediterranean (8 Maret 2011), hlm. 5

Maroko untuk mendanai program ini, dan dialokasikan untuk tahun 2012- 2014. 151

Program tersebut diantaranya menyediakan kerangka kerja yang relevan untuk memperkuat Parlemen Maroko di area reformasi yang telah dilaksanakan oleh Maroko pada tahun 2011, khususnya untuk memperkuat demokrasi, rule of law , serta HAM dan kebebasan fundamental. Ada empat tema yang ditawarkan dalam kerangka kerja ini yaitu, (1) memperkuat mekanisme parlemen, seperti kontrol terhadap pemerintahan, (2) penguatan parlemen di bidang hukum (3) penguatan parlemen di bidang perlindungan hak wanita dan anak-anak, serta partisipasi masyarakat sipil, (4) kapasitas pembangunan komunikasi dan komunitas

manajemen dan staf Parlemen Maroko. 152

Program ini kemudian didukung oleh program Support for partnership, reforms and inclusive growth (SPRING) . Dalam program SPRING, UE mengalokasikan dana sebesar 3 Juta Euro untuk mendukung parlemen Maroko, dan mulai dialokasikan pada tahun 2013. Berikut adalah rincian dana untuk program SPRING di Maroko:

151 European Commission, Joint Staff Working Document: Implementation of the European Neighbourhood Policy in 2013 Regional report : A Partnership for Democracy and Shared 152 Prosperity with the Southern Mediterranean Pa rtners (27 Maret 2014), hlm. 9

Ibid

Tabel III.C.1. Rincian Dana Program SPRING

Programme

Amount

Support to National Council and Inter-Ministerial 2,9 Delegation of Human Rights

Support to SMEs and job creation 40 Agricultural Strategy Council

Literacy programme 35 Top up of Support to Health sector reform programme

12 Top-up Hakama

9 Support to the Moroccan Parliament

3 Support to the implementation of the Mobility

10 Partnership

(Juta Euro) Sumber: European Commission, “Joint Staff Working Document: Implementation of the European Neighbourhood Policy Statistical Annex”, (Brussels, 27 Maret 2014), hlm. 65

3. Bidang Penguatan Peran Organisasi Masyarakat sipil Dalam Pembangunan Demokrasi

Sebelum Revolusi Arab, kerangka ENP banyak dikritik karena lebih banyak bekerjasama dengan pemerintah dan hanya sedikit bekerjasama dengan masyarakat sipil. Oleh karena itu, bagi masyarakat sipil Maroko, ENP sesungguhnya hanyalah bentuk dari bantuan pembangunan dari UE untuk promosi transisi ekonomi di Maroko. CSO di Maroko lebih banyak didorong untuk menjadi agen dan penjaga hagemoni

ekonomi UE. 153

Namun demikian, gerakan 20 Februari membuka mata UE bahwa masyarakat sipil di Maroko telah berevolusi dan mampu berkembang

153 Bohdana, Dimitrovova, “Reshaping Civil Society in Morocco Boundary Setting, Integration and Consolidation,” CEPS Working Document , No. 323 (Desember 2009), hlm. 13 153 Bohdana, Dimitrovova, “Reshaping Civil Society in Morocco Boundary Setting, Integration and Consolidation,” CEPS Working Document , No. 323 (Desember 2009), hlm. 13

prioritas utama UE di Maroko. 154

Adapun dalam aspek penguatan peran oranisasi masyarakat sipil dalam pembangunan demokrasi, beberapa program telah dibentuk UE untuk mendukung reformasi di bidang ini selama tahun 2011-2013. Pada tanggal 22 Oktober 2011 misalnya, Parlemen Maroko dan Parlemen UE melalui program bilateral ENP menandatangani

A New Institutional Act yang berisi penetapan standar untuk kriteria dan peran Partai Politik. 155

Sebagai kelanjutan dari kerjasama ini, melalui Southern Regional Programme , UE melalui Union for the Mediterranian (UfM) mendirikan

„ School of Political Studies ‟ pada November 2011. Sekolah ini bekerjasama dengan organisasi non pemerintah lokal, partai-partai politik,

dan Parlemen Maroko. Sekolah ini merupakan gabungan dari 16 sekolah ilmu politik di Maroko dan mengadakan pertemuan tahunan. Program ini memberi pelatihan kepada partai politik dan organisasi masyarakat sipil

tentang kontrol terhadap pemerintahan. 156

154 Ibid 155 Council of Europe,

Neighborhood Cooperation Priorities For Morocco 2012-2014 , hlm. 17 Ibid

UE melalui UfM juga mendirikan Civil Society Forum National Platforms di negara-negara ENP, termasuk di Maroko. Forum ini memberikan kesempatan kepada organisasi masyarakat sipil untuk berdiskusi tentang prioritas-prioritas ENP, serta membantu organisasi masyarakat sipil di Maroko untuk melakukan evaluasi terhadap reformasi

di bidang demokrasi, 157 good governance , dan pembangunan ekonomi.

Dalam program bilateral ENP dengan Maroko, delegasi UE membentuk pemetaan organisasi masyarakat sipil Maroko untuk memberdayakan mereka. Sebagai contoh, UE mendukung Anna Lindh Foundation yang berupaya memperkuat dialog masyarakat sipil dengan pemerintah. Anna Lindh Foundation membawahi 3500 anggota dan menjalankan program kerjasama dengan UE selama tahun 2012-2014, dengan alokasi dana 15,35 Juta Euro dari UE. Sebagai bagian dari program ini, UE menyelenggarakan dialog antara organisasi masyarakat sipil dengan pemerintah Maroko, yaitu Citizen for Dialogue sejak tahun 2012, dimana dialog ini menjembatani komunikasi antara pemerintah dan

masyarakat sipil Maroko. 158

Dalam program tematik ENP, UE membangun Civil Society Facility (CSF) di Maroko pada tahun 2011, dan UE mengalokasikan dana

157 European Commission, “ Joint Communication To The European Parliament, The Council, The European Economic and Social Committee and The Committee of The Region: Neighbourhood at

the Crossroads: Implementation of the European Neighbourhood Policy in 2013 (27 Maret 2014), hlm. 9

158 European Commission, “ Joint Staff Working Document: Implementation of the European Neighbourhood Policy in 2012 Regional Report: A Partnership for Democracy and Shared

Prosperity with the Southern Mediterranean,” (27 Maret 2014), hlm. 8 Prosperity with the Southern Mediterranean,” (27 Maret 2014), hlm. 8

organisasi masyarakat sipil dalam reformasi dan perubahan demokrasi. 159 Khusus di Maroko, UE mengalokasikan dana sebesar 1,4 Juta Euro pada

tahun 2011, 200.000 Euro pada tahun 2012, dan 200.000 Euro pada tahun 2013 untuk CSF, serta mengalokasikan masing-masing 750.000 Euro di tahun 2011 dan 2012 untuk mendukung aktor-aktor non-pemerintah dan pemerintah lokal di Maroko. Berikut rincian dana untuk program tematik:

Tabel III.C.2. Rincian Dana Untuk Program Tematik

Civil Society Facility

Instrument for Nuclear Safety

n/a n/a Cooperation

n/a

European Instrument for

Democracy and Human Rights Neighbourhood Investment

15.000.000 15.000.000 Facility

Migration and asylum

1.594.264 5.000.000 Non-state Actors and Local

750.000 Authorities (NSA/LA)

(Dalam Euro) Sumber: European Commission, “Joint Staff Working Document: Implementation of the European Neighbourhood Policy Statistical Annex”, (Brussels, 27 Maret 2014), hlm. 6

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi demokrasi UE dalam tiga aspek yang menjadi fokus penelitian ini yaitu pemisahan kekuasaan, penguatan peran parlemen, dan penguatan peran organisasi masyarakat sipil, baru dilaksanakan pasca Revolusi Arab. Promosi demokrasi

159 European Commission, “ Joint Staff Working Document: Implementation of the European Neighbourhood Policy in 2013 Regional report : A Partnership for Democracy and Shared

Prosperity with the Southern Mediterranean Pa rtners, ” (27 Maret 2014) hlm. 10 Prosperity with the Southern Mediterranean Pa rtners, ” (27 Maret 2014) hlm. 10