METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam studi pendidikan, penelitian kualitatif dapat dilakukan untuk memahami berbagai fenomena perilaku pendidik, peserta didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam konteks yang dibedakan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak mengunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif juga dapat diartikan sebagai penelitian yang berupaya membangun pandangan orang yang diteliti secara rinci serta dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik (menyeluruh dan mendalam) dan
rumit. 1
1 Tohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, (Cet. I;
B. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Khaairat Bitung Kelurahan Girian Bawah Kecamatan Girian Dalam jangka waktu dua bulan mulai dari Agustus sampai September. Objek penelitian ini adalah Guru Bimbingan Konseling MA Al-Khaairat Bitung.
C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, yang diperoleh langsung dari hasil wawancara penulis dengan yang bersangkutan dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan prosedur sebagai berikut:
1. Observasi Observasi atau penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara penulis turun langsung untuk melakukan pengamatan di lokasi penelitian.
Selama ini, observasi dilakukan untuk melihat apakah teori yang sesuai dengan pratek lapangan. 2
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Observasi adalah pengamatan untuk suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun ke lapangan terlibat seluruh panca indera. Secara tidak langsung adalah pengamatan yang dibantu melalui media visual/audio visual, misalnya teleskop, handycam dan lain-lain.
2. Interview ( wawancara ) Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari informasi. Tujuan dari wawancara mendapat data. Diperoleh tidaknya data tergantung pada pendekatan yang dilakukan pewawancara. Oleh karena itu pewawancara harus mempersiapkan diri secara utuh dari sisi kesiapan instrument dan dari sisi penampilan. Hal-hal yang harus diperhatikan pewawancara untuk melakukan wawancara yaitu persiapan wawancara,
pelaksanaan wawancara, dan akhir tindak lanjut. 3
2 Yousda Ine Amirman dan Arifin Zainal, Penelitian dan statistik Pendidikan,(Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 43-44.
3 Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu:
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interview ini cocok untuk penelitian kasus.
b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list. Pewawancara tinggal
membutuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai. 4 Pada penelitian kali ini penulis menggunakan pedoman wawancara tidak
terstruktur. Jadi penulis hanya membuat kerangka pertanyaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan baru yang ada kaitannya dengan permasalahan yang ada. Metode ini digunakan untuk menggali informasi tentang peran guru bimbingan konseling (BK) dalam pembinaan karakter siswa di madrasah aliyah alkhairaat bitung.
3. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010 (Cet.
kehidupan, biografi. Dokumentasi yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. 5
E. Teknik Analisis Data
Dalam teknik ini penulis menggunakan metode kualitatif karena dengan menggunakan teknik atau metode ini penulis akan lebih mudah melakukan penelitian dengan jelas dan akan lebih mudah mengetahui peran guru bimbingan konseling (BK) dalam pembinaan karakter siswa secara akurat dan relevan. Supaya tidak terdorong untuk mengumpulkan segala data yang di temui maka data yang dikumpulkan ini perlu dianalisis apakah relevan dengan masalah dan fokus penelitiannya.
Setelah proses pengumpulan data dilakukan, proses selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis atau penafsiran data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis catatan temuan penelitian melalui pengamatan wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang fokus yang dikaji dan menjadikannya sebagai temuan untuk orang lain, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi dan menyajikannya.
F. Kriteria Keabsahan Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. 6
5 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet. VII; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 82
1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan keteman kerja yang merupakan kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber tersebut. Tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data tersebut.
2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.
6 Ibid., 125
3. Triangulasi Waktu Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan meberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data yang dilakukan dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. 7 Pemeriksaan keabsahan data merupakan sebagian unsur yang tidak
terpisahkan dari tubuh penelitian kualitatif. Maka dari itu, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Dalam teknik ini pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya penulis mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh penulis dalam melakukan triangulasi, yaitu:
a. Triangulasi dengan sumber yang sama tetapi dengan cara atau metode yang berbeda.
b. Triangulasi dengan cara atau metode yang sama tetapi dengan sumber data yang berbeda. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi dengan cara sumber
yang sama tapi dengan metode yang berbeda. Jadi, penulis akan mewanwancarai narasumber yang sama yakni guru Bimbingan Konseling dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mendapatkan informasi tentang Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) dalam Pembinaan Karakter Siswa.