Hasil Penelitian

B. Hasil Penelitian

1. Pembinaan Karakter Siswa di MA. Alkhairaat Bitung

Dari bimbingan konseling yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah siswa itu, guru BK semaksimal mungkin membina akhlak dan karakter yang mulia untuk mencapai tujuan tersebut. Guru membina siswa itu agar pembinaan itu tercapai, misalnya dengan melakukan pendekatan pendidikan agama yang ada hubungannya dengan pendidikan akidah ahlak, karena disamping kita mengajarkan akidah akhlak tersebut, tentu sudah membina karakter siswa. 3

3 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa pembinaan yang dihadapi selama ini oleh guru bimbingan konseling dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh siswa MA. Alkhairaat Bitung adalah adanya pembinaan karakter yang terjadi secara terus menerus dalam menyelesaikan suatu masalah.

Penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi informasi penting dalam penelitian peran guru bimbingan konseling dalam pembinaan karakter siswa di MA. Alkhairaat Bitung adalah dengan harapan adanya pendekatan keagaaman.

Jadi pendekatan keagamaan yaitu semuanya diarahkan agar manusia mampu menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan kodrat kemanusiaannya. Jika hal ini dilakukan, maka akan selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Pendekatan keagamaan yang berkaitan dengan aspek ketuhanan yaitu hal-hal yang mengikuti aturan atau norma tertentu. Sesuai syariat Islam yang menanamkan nilai-nilai perilaku yang berhubungan dengan Tuhan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan.

Dari proses bimbingan dan konseling yang dilaksanakan terhadap siswa, khususnya yang bermasalah mengalami kemajuan dalam proses pembinaan di karenakan siswa mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Peran guru BK tentunya sangat penting, karena di samping kegiatan pembelajaran, guru BK tentunya berpatokan pada kurikulum, sikap keseharian siswa Peran guru BK tentunya sangat penting, karena di samping kegiatan pembelajaran, guru BK tentunya berpatokan pada kurikulum, sikap keseharian siswa

Terdapat beberapa peran yang dilakukan guru Bimbingan Konseling (BK) MA. Alkhairaat Bitung dalam menanamkan pendidikan nilai akhlak di sekolah, yaitu: 5

a. Contoh atau tauladan; Para guru menjadikan dirinya contoh norma sekolah, artinya tindakannya merupakan perwujudan norma sekolah, guru lebih dahulu membiasakan norma sekolah dalam perilaku hidupnya sehari-hari, seperti mengajarkan tepat waktu dan tertib dalam beribadah, menghindarkan diri dari merokok, tidak memaki-maki siswa, bertutur kata lembut.

b. Pujian; Pujian adalah tindakan guru kepada siswa tentang perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti ketika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, pujian ini dibutuhkan untuk membuat siswa senang dan semangat dalam belajar. Di luar kelas seperti siswa yang menjaga kerapihan dalam berpakaian, hal ini membuat siswa termotivasi agar selalu rapi dalam berpakaian, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

4 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

5 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015 5 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

d. Pemberitahuan; Tindakan guru kepada siswa tentang perilakunya yang telah melakukan sesuatu yang melanggar peraturan dan dapat menganggu atau menghambat jalannya proses pendidikan bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain yang ada di lingkungan atau kelompok tertentu.

e. Pembiasaan; Tindakan guru agar siswa melakukan sesuatu yang

dikerjakannya berjalan dengan tertib dan teratur. Pembiasaan ini mencakup:

1) Pembiasaan rutin seperti kehadiran, tata krama, tutur kata dalam kegiatan mengajar maupun di luar kelas.

2) Pembiasaan spontan seperti pembiasaan mengucap salam, membuang sampah pada tempatnya.

3) Pembisaaan kegiatan keteladanan: hal ini diwujudkan melalui kebiasaan berpakaian rapih dan bersih, menjaga kebersihan dan ketertiban, menjaga tata krama, shalat secara berjamaah.

f. Teguran; Tindakan yang dilakukan guru terhadap siswa yang melakukan pelanggaran norma sekolah, misalnya pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Teguran diberikan guru pada siswa yang baru satu atau dua kali melakukan pelaggaran. Teguran bisa menggunakan kata-kata atau f. Teguran; Tindakan yang dilakukan guru terhadap siswa yang melakukan pelanggaran norma sekolah, misalnya pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Teguran diberikan guru pada siswa yang baru satu atau dua kali melakukan pelaggaran. Teguran bisa menggunakan kata-kata atau

g. Larangan; Larangan sebenarnya mirip dengan perintah, namun keharusan untuk tidak berbuat sesuatu yang merugikan, seperti larangan merokok, bolos sekolah, mengunakan hp, jarang masuk sekolah, membantah guru. Larangan juga biasanya disertai dengan ancaman sanksi.

h. Hukuman; Tindakan yang paling akhir apabila teguran dan peringatan tidak diperhatikan oleh siswa karena telah melakukan pelanggaran. Seperti siswa yang terlambat datang kesekolah diberikan hukuman, hukumannya yaitu mengundang orang tua murid. 6

Peringatan Tindakan guru yang diberikan kepada siswa yang telah beberapa kali melakukan pelanggaran dan telah beberapa kali diberikan teguran atas pelanggarannya terhadap norma sekolah. Dalam memberikan peringatan biasanya disertai dengan ancaman sanksi bila melanggar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru BK dalam pembinaan menyelesaikan suatu masalah tentu cara pembinaan karakter yang efektif, sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditentukan serta guru BK memahami proses layanan BK maka akan menghasilkan layanan atau proses pembinaan yang sangat baik. Secara keselurahan hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan dalam pembinaan

6 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA.

karakter siswa yang efektif, antara guru BK dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa siswa MA. Alkhairaat Bitung.

Untuk menekankan kenakalan siswa, orang tua dan pihak sekolah khususnya guru BK harus mampu melakukan refleksi terhadap diri mereka, lingkungan sekolah dan juga peserta didik. Guru dan orang tua perlu memahami faktor munculnya kenakalan, sehingga solusi yang tepat dapat diterapkan. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu siswa, Bahwa:

“Dalam pembinaan yang diberikan oleh guru BK sekaligus guru Akidah Akhlak dalam membimbing kami sangat nyaman karena menyampaikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti. Karena Beliau juga guru BK, ia mampu membimbing siswa itu dengan memberikan arahan dan motivasi di selah-selah proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Akan tetapi disaat kami membuat kesalahan maka beliau memberikan sanksi yang

tegas sesuai peraturan yang telah berlaku di sekolah 7 ”. Bimbingan yaitu upaya memberikan bantuan psikologis dari konselor kepada

klien, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara individu maupun kelompok dalam rangka membantu klien mencapai tugas perkembangan dalam permasalahan. Jadi guru BK memberikan suatu bentuk kepercayaan yang dimiliki siswa. Seperti yang dikemukakan bapak Narto Pakaya, Bahwa:

Definisi yang kita kenal sehari-hari bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru. Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seseorang individu hingga dapat terjadi pendidikan. 8

7 Hasil Wawancara dengan Ajuan Rifaldi Djumsandi , Siswa MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Senin, 07 September 2015

8 Hasil Wawancara dengan Narto Pakaya, Waka Kurikulum di MA. Alkhairaat Bitung, pada Kamis, 03 September 2015 di MA. Alkhairaat Bitung

Proses bimbingan konseling dimulai dengan guru menyapa klien dan kemudian dilanjutkan dengan identifikasi kasus kepada siswa yang bermasalah

kemudian melakukan pembinaan karakter. 9 Peran guru BK yaitu memotivasi siswa untuk menerima dan melahirkan

peraturan, nilai-nilai karakter itu sendiri dalam hal ini kita membicarakan tentang baik dan buruk seseorang. Berupa perbuatan, sikap, dan perkataan. Seperti yang dikemukakan bapak Narto Pakaya, Bahwa:

“Kita mengharapkan kepada masing-masing guru khususnya guru BK agar memaksimalkan peranannya dalam upaya membimbing siswa yang berkarakter dan terhindar dari berbagai bentuk pengaruh lingkungan. Jadi salah satu dasar untuk memaksimalkan peranan guru BK yaitu dengan adanya pendekatan keagamaan, karena disiplin ilmunya sedikit. ” 10

Dari hasil wawancara tersebut jelas bahwa guru BK dapat memberikan masukan agar siswa memiliki konsep diri yang jelas agar siswa bisa mengetahui apa yang harus mereka kerjakan dan juga yang harus mereka hindari sehingga nantinya siswa bisa mengaktualisasikan dirinya agar terhindar dari sikap yang buruk.

2. Hambatan yang di Hadapi dan Solusi yang diTerapkan Guru Bimbingan Konseling dalam pembinaan karakter siswa di MA. Alkhairaat Bitung

Hambatan yang dihadapi guru BK dalam pembinaan karakter siswa adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa seperti membantah guru, membuat

9 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

10 Hasil Wawancara dengan Narto Pakaya, Waka Kurikulum, di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Kamis, 03 September 2015 di MA. Alkhairaat Bitung 10 Hasil Wawancara dengan Narto Pakaya, Waka Kurikulum, di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Kamis, 03 September 2015 di MA. Alkhairaat Bitung

Pembinaan merupakan suatu tindakan, usaha, dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Adapun kendala- kendala yang mempengaruhi proses pembinaan. Masalah yang dihadapi siswa ini sangat banyak permasalahannya, karena terkait dengan karakter siswa itu sendiri. Jadi, setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda baik dari latar belakang keluarga, pendidikan yang berbeda-beda, lingkungannya yang kemudian masuk di

MA. Alkhairaat Bitung. 11 Kebiasaan-kebiasaan yang di luar itu tentu saja akan terbawa sampai di

sekolah, jadi sebagai guru BK yang dimana membimbing karakter siswa memang menghadapi permasalahan yang banyak cuma guru berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dibuat dengan pendekatan keagaaman yang dilarang oleh orang tua atau guru yang secara otomatis dilarang oleh

Allah SWT sehingga akan membentuk akidah akhlak dan karakter yang mulia. 12

11 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari rabu, 26 Agustus 2015

12 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA.

Salah satu masalah yang dihadapi contohnya merokok. Seperti yang di kemukakan oleh ibu Faridah Minabari, Bahwa: “Merokok boleh saja tapi belum pada masanya untuk melakukannya,

kemudian bisa juga kita kaitkan dengan pendidikan agama, kalau ada hal-hal lain yang mereka lakukan yang dilarang oleh orang tua atau guru itu secara

otomatis, dilarang oleh Allah SWT 13 ”. Jadi hal yang paling penting adalah ketika mereka taat kepada Allah, sebenar-

benarnya taat maka secara otomatis mereka akan taat kepada orang tua dan guru. Jadi intinya kita membuat siswa itu taat kepada Allah SWT harus tinggi dan taat pada aturan-aturan di sekolah, sehingga hal-hal yang lain akan ikut serta dengan kebaikan- kebaikan yang ada. 14

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka peneliti, guru BK dan kepala sekolah berusaha menemukan solusi pemecahan sebagai alternatif dalam peningkatan Bimbingan dan Konseling yang dapat menyelesaikan permasalahan siswa melalui peran guru BK dalam pembinaan karakter.

Jadi peran guru membimbing siswa itu dengan pendekatan agama dan bijaksana, kita tidak boleh emosional, kita rangkul, mengayomi, ajak curhat, sehingga siswa pertama mempercayai guru yang intinya adalah kepercayaan. Begitu mereka mempercayai guru maka mereka akan terbuka yang akan menceritakan permasalahan di rumah yang nantinya akan terbawa sikap yang kurang menyenangkan di sekolah,

13 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015

14 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015 14 Hasil Wawancara dengan Hj. Farida Minabari, Guru Bimbingan dan Konseling di MA. Alkhairaat Bitung, pada hari Rabu, 26 Agustus 2015