Evaluasi Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

3.3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

  Komunikasi

  Evaluasi hasil pembelajaran merupakan penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan (Amri, 2013:57). Hasil penilaian tersebut dapat digunakan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui perencanaan kembali program pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya serta digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil belajar peserta didik.

  Evaluasi hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek danatau produk, portofolio, serta penilaian diri.

  Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan setiap kali tatap muka berupa penugasan, pretest dan posttest atau berupa kuis. Evaluasi pembelajaran juga dapat dilakukan pada setiap akhir materi pembelajaran seperti ulangan harian. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan setiap

  3 bulan sekali dapat berupa ulangan tengah semester, sedangkan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali berupa ulangan akhir semester. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di akhir tahun pelajaran berupa ujian kenaikan kelas. Dan yang terakhir, evaluasi pembelajaran di akhir jenjang pendidikan dapat disebut sebagai ujian kelulusan.

  Adapun ruang lingkup penilaian hasil belajar mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor (Wahidmurni, 2010:18). Ranah kognitif lebih dikenal dengan aspek pengetahuan, ranah afektif atau aspek sikap, dan ranah psikomotor dikenal dengan aspek keterampilan. Berdasarkan Rekomendasi Jangka Pendek Naskah Akademik Pusat Kurikulum KEMDIKBUD (2007), rasio persentase kompetensi (hasil belajar) TIK yang ideal adalah 20 ranah kognitif (pengetahuan), 60 psikomotorik (keterampilan), dan 20 ranah afektif (sikap). Dengan demikian, evaluasi hasil pembelajaran TIK lebih menekankan pada ranah psikomotor (keterampilan).

  Evaluasi hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan) lazim dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian tes. Walaupun terkadang terdapat hasil belajar kognitif yang dilakukan evaluasi dengan teknik penilaian non-tes. Sementara evaluasi hasil belajar ranah afektif (sikap) biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian nontes berupa pengamatan (observasi) aktivitas belajar siswa menggunakan lembar observasi berbentuk checklist. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor (keterampilan) dapat dilakukan evaluasi dengan menggunakan teknik penilaian tes praktikum atau dengan menggunakan teknik penilaian non-tes berupa portofolio, penilaian proyek, penilaian kinerja, penilaian produk.

  Menurut Wahidmurni (2010:62), penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selain itu, penilaian proyek merupakan penilaian tugas (meliputi pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data) yang harus diselesaikan oleh peserta didik (individukelompok) dalam waktu tertentu. Sedangkan penilaian produk atau hasil karya merupakan penilaian keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu.

  Lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2013 tentang Penilaian menyatakan bahwa penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi bukuliteratur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

  Berikut ini dipaparkan contoh teknik penilaian hasil belajar ranah psikomotor (keterampilan) pada mata pelajaran TIK.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

DISKRIMINASI PEREMPUAN MUSLIM DALAM IMPLEMENTASI CIVIL RIGHT ACT 1964 DI AMERIKA SERIKAT

0 34 14

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92