KAJIAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

  Proses pembelajaran pada mata pelajaran TIK perlu dilaksanakan sesuai dengan standar agar dapat berjalan secara optimal guna mencapai tujuan pembelajaran. Adapun standar yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran TIK disebut standar proses. Menurut Amri (2013:49), standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

  Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Amri (2013:49) di atas, maka dapat digeneralisasikan bahwa standar proses pembelajaran meliputi, (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) evaluasi hasil pembelajaran. Bab ini akan membahas ketiga tahapan standar proses pembelajaran pada mata pelajaran TIK dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek sebagai model pembelajaran.

3.1. Perencanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

  Komunikasi

  Amri (2013:49-50) mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan penyiapan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI, dalam kurikulum 2013), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Silabus merupakan acuan untuk mengembangkan RPP. Sementara RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar.

  Amri (2013:50) menambahkan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang, guru mata pelajaran perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis, dengan harapan pelaksanaan pembelajaran nantinya berjalan dengan lancer dan sukses sesuai dengan yang telah direncanakan.

  Berikut ini akan dipaparkan contoh perencanaan pembelajaran TIK untuk kelas XII SMAMA pada materi pokok desain grafis.

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

  Satuan Pendidikan : SMA ………………………… Kelas

  : XII

  Mata Pelajaran

  : Teknologi Informasi dan Komunikasi

  Pertemuan Ke -

  : I sd VI

  Alokasi Waktu

  : 6 x 1 Jam Pelajaran ( 45 Menit Jam Pelajaran )

A. Standar Kompetensi

  Menggunakan perangkat lunak pembuat desain grafis.

B. Kompetensi Dasar

  1.1. Menunjukan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak

  desain grafis.

  1.2. Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat

  desain grafis.

  1.3. Membuat grafis dengan berbagai variasi warna, bentuk dan ukuran.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.1.1. Menjelaskan pengertian grafis berbasis vektor dan grafis berbasis bitmap

  1.1.2. Mengetahui aplikasi yang digunakan untuk membuat grafis berbasis vektor dan grafis berbasis bitmap

  1.1.3. Menjelaskan pengertian menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis

  1.1.4. Menerangkan fungsi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis

  1.1.5. Mengidentikasi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis

  1.1.6. Menampilkan menu dan ikon yang tersembunyi dan menyembunyikan ikon-ikon yang tidak diperlukan

  1.2.1. Mendemonstrasikan pembuatan dokumen baru

  1.2.2. Memodifikasi pengaturan dan pewarnaan halaman

  1.2.3. Memodifikasi pengaturan dan pewarnaan teks

  1.2.4. Memodifikasi pembuatan garis dan bentuk

  1.2.5. Memodifikasi pewarnaan pada grafis

  1.3.1. Membuat beberapa kreasi grafis, seperti peta, banner, poster, dll.

D. Tujuan Pembelajaran

  Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa dapat:

  1. Menjelaskan pengertian grafis berbasis vektor dan grafis berbasis bitmap

  dengan benar

  2. Mengetahui aplikasi yang digunakan untuk membuat grafis berbasis

  vektor dan grafis berbasis bitmap dengan tepat

  3. Menjelaskan pengertian menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat

  lunak pembuat grafis secara menyeluruh.

  4. Menerangkan fungsi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak

  pembuat grafis secara menyeluruh.

  5. Mengidentikasi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak

  pembuat grafis secara menyeluruh

  6. Menampilkan menu dan ikon yang tersembunyi dan menyembunyikan

  ikon-ikon yang tidak diperlukan dengan benar.

  7. Mendemonstrasikan pembuatan dokumen baru dengan benar.

  8. Memodifikasi pengaturan dan pewarnaan halaman dengan benar.

  9. Memodifikasi pengaturan dan pewarnaan teks dengan benar.

  10. Memodifikasi pembuatan garis dan bentuk dengan benar.

  11. Memodifikasi pewarnaan pada grafis dengan benar.

  12. Membuat beberapa kreasi grafis, seperti peta, banner, poster, dll. yang menarik

E. Materi Pembelajaran

  Pertemuan

  Materi Pembelajaran

  Ke-

  I 1. Grafis berbasis vektor dan bitmap

  2. Aplikasi pembuat grafis vektor dan bitmap

  3. Pemahaman menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis

  4. Pengaturan dan pewarnaan halaman

  5. Memodifikasi pengaturan dan pewarnaan teks

  6. Memodifikasi pembuatan garis dan bentuk

  7. Memodifikasi pewarnaan pada grafis

  II Membuat kreasi grafis objek tiga dimensi

  III

  Membuat kreasi grafis logo

  IV Membuat kreasi grafis peta denah

  V Membuat kreasi grafis poster

  VI Membuat kreasi grafis poster

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

  Pendekatan

  : Student Oriented Learning

  Model

  : Project Based Learning (PjBL) Metode : Demonstrasi, Diskusi, Praktik

G. MediaAlat dan Sumber Belajar

  1. Media Alat

  : Buku, Spidol, Penghapus Papan, PC Laptop,

  LCD Proyektor

  2. Sumber Belajar

  : Buku Sekolah Elektronik (BSE) Teknologi

  Informasi dan Komunikasi Untuk SMAMA Kelas

  XII, Pusat Perbukuan Kemdikbud

3.2. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

  Komunikasi

  Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan aktivitas belajar mengajar di kelas. Pada pelaksanaan pembelajaran inilah, model, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran diterapkan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Pada umumnya, pelaksanaan pembelajaran ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

  Amri (2013:54) mengemukakan bahwa pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut.

  a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

  b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, atau lebih dikenal dengan apersepsi.

  c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

  d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

  Amri (2013:55) juga mengemukakan bahwa kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Pada kegiatan inti, suatu model, pendekatan, strategi, danatau metode pembelajaran diterapkan sesuai dengan karaktersitk peserta didik dan mata pelajaran. Keseluruhan sintak atau langkah-langkah penerapan model pembelajaran dilakukan pada kegiatan inti ini.

  Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan penutup. Menurut Amri (2013:57), adapun aktivitas-aktivitas guru yang dilakukan pada kegiatan penutup antara lain:

  1. Bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkuman

  atau simpulan pelajaran;

  2. Melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

  dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

  3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,

  program pengayaan, layanan konseling, danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok.

  4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  Adapun pelaksanaan pembelajaran TIK dengan model pembelajaran PjBL merupakan implementasi langkah-langkah penerapan model pembelajaran PjBL juga dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (dalam Bender, 2012:17-20, 45-76), antara lain:

  a. Start with the essential question (penentuan proyek).

  b. Design a plan for the project (perancangan penyelesaian proyek).

  c. Create a schedule (penyusunan jadwal).

  d. Monitor the student and the progress of the project (monitoring).

  e. Assess the outcome (menguji hasil dan presentasi).

  f. Evaluate the experience (evaluasi proses dan hasil proyek).

  Berikut ini disajikan gambaran pelaksanaan pembelajaran TIK dengan menerapkan model pembelajaran PjBL pada materi desain grafis.

  Tabel 3.1. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran TIK pada Pertemuan I Langkah

  Sintak Model

  Alokasi

  Langkah-Langkah Pembelajaran

  Pra Pembelajaran 1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana

  Pendahuluan

  kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran

  Menit

  2. Guru menyampaikan salam

  3. Guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

  4. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

  5. Guru membacakan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

  6. Guru melakukan apersepsi

  Kegiatan Inti

  1. Start with the

  1. Guru menjelaskan sekilas mengenai contoh

  essential

  grafis yang ada dalam kehidupan sehari-hari

  menit

  question

  seperti logo, poster, banner, dan lain-lain,

  (Pembelajaran

  sekaligus menerangkan perbedaan grafis

  dimulai

  vektor dan grafis bitmap.

  dengan

  2. Guru melakukan konfirmasi kepada siswa

  pertanyaan

  mengenai pengetahuan mereka mengenai

  esensial)

  cara mendesain dan membuat grafis vektor

  berupa logo instansiperusahaan, poster, banner.

  3. Guru memotivasi siswa agar tertarik untuk belajar membuat desain grafis vektor

  2. Design a plan

  4. Guru bersama siswa merencanakan sebuah

  for the project

  proyek pembuatan desain grafis dengan

  (Merancang

  membahas bentuk proyek, petunjuk teknis

  Perencanaan

  pengerjaan proyek, format penilaian proyek,

  Proyek)

  serta membentuk kelompok kerja proyek siswa

  3. Create a

  5. Guru bersama siswa juga membuat jadwal

  schedule

  pengerjaan proyek dari awal pengerjaan

  (Membuat

  sampai dengan proyek selesai.

  jadwal)

  6. Guru menyampaikan materi dasar desain grafis meliputi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis, pengaturan dan pewarnaan halaman dan teks, pembuatan garis dan bentuk, serta pewarnaan pada grafis

  Kegiatan

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

  Penutup

  yang telah dipelajari

  menit

  2. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara autodidak di rumah

  3. Guru mengumumkan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

  4. Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

  Tabel 3.2. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran TIK pada Pertemuan II dan Seterusnya

  Langkah

  Sintak Model

  Alokasi

  Langkah-Langkah Pembelajaran

  Pra Pembelajaran 1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana

  Pendahuluan

  kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran

  Menit

  2. Guru menyampaikan salam

  3. Guru mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

  4. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

  5. Guru membacakan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

  6. Guru melakukan apersepsi

  Kegiatan Inti

  1. Start with the

  1. Guru menjelaskan sekilas mengenai proyek

  essential

  yang akan dikerjakan.

  menit

  question

  2. Guru melakukan konfirmasi kepada siswa

  (Pembelajaran

  mengenai pengetahuan mereka mengenai

  dimulai

  cara mendesain dan membuat objek tiga

  dengan dimensi pada grafis vektor

  pertanyaan esensial)

  3. Guru meminta siswa untuk memulai pengerjaan proyek bersama dengan kelompok masing-masing.

  2. Monitor the

  4. Guru memantau aktivitas belajar siswa dalam

  student and the

  mengerjakan proyek

  progress of the project (melakukan pemantauan terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek)

  3. Assess the

  5. Guru menilai hasil proyek siswa berdasarkan

  outcome

  pedoman penilaian hasil belajar

  (Penilaian Hasil Proyek)

  1. Evaluate the

  6. Guru bersama siswa melakukan evaluasi

  experience

  terhadap pengerjaan proyek mulai dari awal

  (Evaluasi)

  pengerjaan sampai dengan proyek selesai dengan meminta tanggapan dari siswa mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan proyek serta mencari solusi atas kendala-kendala yang ditemui.

  Kegiatan

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

  Penutup

  yang telah dipelajari

  menit

  2. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari desain grafis secara autodidak di rumah

  3. Guru mengumumkan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

  4. Guru mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

3.3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan

  Komunikasi

  Evaluasi hasil pembelajaran merupakan penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan (Amri, 2013:57). Hasil penilaian tersebut dapat digunakan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui perencanaan kembali program pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya serta digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil belajar peserta didik.

  Evaluasi hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek danatau produk, portofolio, serta penilaian diri.

  Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan setiap kali tatap muka berupa penugasan, pretest dan posttest atau berupa kuis. Evaluasi pembelajaran juga dapat dilakukan pada setiap akhir materi pembelajaran seperti ulangan harian. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan setiap

  3 bulan sekali dapat berupa ulangan tengah semester, sedangkan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali berupa ulangan akhir semester. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di akhir tahun pelajaran berupa ujian kenaikan kelas. Dan yang terakhir, evaluasi pembelajaran di akhir jenjang pendidikan dapat disebut sebagai ujian kelulusan.

  Adapun ruang lingkup penilaian hasil belajar mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor (Wahidmurni, 2010:18). Ranah kognitif lebih dikenal dengan aspek pengetahuan, ranah afektif atau aspek sikap, dan ranah psikomotor dikenal dengan aspek keterampilan. Berdasarkan Rekomendasi Jangka Pendek Naskah Akademik Pusat Kurikulum KEMDIKBUD (2007), rasio persentase kompetensi (hasil belajar) TIK yang ideal adalah 20 ranah kognitif (pengetahuan), 60 psikomotorik (keterampilan), dan 20 ranah afektif (sikap). Dengan demikian, evaluasi hasil pembelajaran TIK lebih menekankan pada ranah psikomotor (keterampilan).

  Evaluasi hasil belajar ranah kognitif (pengetahuan) lazim dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian tes. Walaupun terkadang terdapat hasil belajar kognitif yang dilakukan evaluasi dengan teknik penilaian non-tes. Sementara evaluasi hasil belajar ranah afektif (sikap) biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian nontes berupa pengamatan (observasi) aktivitas belajar siswa menggunakan lembar observasi berbentuk checklist. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor (keterampilan) dapat dilakukan evaluasi dengan menggunakan teknik penilaian tes praktikum atau dengan menggunakan teknik penilaian non-tes berupa portofolio, penilaian proyek, penilaian kinerja, penilaian produk.

  Menurut Wahidmurni (2010:62), penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selain itu, penilaian proyek merupakan penilaian tugas (meliputi pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data) yang harus diselesaikan oleh peserta didik (individukelompok) dalam waktu tertentu. Sedangkan penilaian produk atau hasil karya merupakan penilaian keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu.

  Lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2013 tentang Penilaian menyatakan bahwa penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi bukuliteratur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

  Berikut ini dipaparkan contoh teknik penilaian hasil belajar ranah psikomotor (keterampilan) pada mata pelajaran TIK.

a. Proyek

   Pengaturan dan pewarnaan halaman (15 )

   Pengaturan dan pewarnaan teks

   Pembuatan garis dan bentuk (shape)

   Penggunaan teknik shaping

  Total Skor

   Kelengkapan dan kejelasan laporan pengerjaan proyek

   Urutan penyajian

   Tata Bahasa

   Estetika tulisan

  Total Skor

  Hasil belajar ranah psikomotor (keterampilan) yang dicapai oleh siswa dapat diinterpretasikan dalam beberapa kriteria. Menurut Khabibah (2006), hasil belajar berupa keterampilan atau kemampuan dapat diinterpretasikan atau ditafsirkan dalam beberapa kriteria di bawah ini.

  Tabel 3.3. Kriteria Hasil Belajar Kemampuan NILAI HASIL BELAJAR

  KRITERIA

  85 – 100

  Sangat Mampu

  Kurang Mampu

  0 – 49

  Tidak Mampu

  3.4. Hasil Penelitian Sebelumnya

  Mengenai Penerapan Model

  Pembelajaran Project Based Learning

  Penelitian terkait penerapan model pembelajaran PjBL telah banyak dilakukan oleh para ahli. Salah satunya dilakukan oleh Fitrianingsih dkk (2015) yang menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah pada peserta didik kelas X – Sosial 2 SMA Negeri 4 Jember. Penelitian lain dilakukan oleh Lesmana dan Jaedun (2015) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dengan metode tutorial. Sementara penelitian Eko Mulyadi (2015) menyatakan bahwa model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada Penelitian terkait penerapan model pembelajaran PjBL telah banyak dilakukan oleh para ahli. Salah satunya dilakukan oleh Fitrianingsih dkk (2015) yang menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah pada peserta didik kelas X – Sosial 2 SMA Negeri 4 Jember. Penelitian lain dilakukan oleh Lesmana dan Jaedun (2015) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dengan metode tutorial. Sementara penelitian Eko Mulyadi (2015) menyatakan bahwa model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

  

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

DISKRIMINASI PEREMPUAN MUSLIM DALAM IMPLEMENTASI CIVIL RIGHT ACT 1964 DI AMERIKA SERIKAT

0 34 14

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92