Potensi Pasar Wisata
3) Potensi Pasar Wisata
a) Wisatawan Nusantara Dengan jumlah wisatawan nusantara di Indonesia yang demikian besarnya di Indonesia maka peluang Provinsi Sumatera Selatan dalam meningkatkan jumlah wisnus namun perlu segmen pasar yang tepat. Pada tahap awal maka potensi pasar adalah:
o Penduduk Provinsi Provinsi Sumatera Selatan . Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.38 %
(triwulan 1 2011; Bank Indonesia 2012) yang berarti mendekati pertumbuhan nasional sebesar 6.7 %. Semakin
kesejahteraan dapat diasumsikan akan terjadi peningkatan perjalanan wisata. Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan sangat membutuhkan aktivitas wisata. Artinya bahwa sebelum masyarakat Sumatera Selatan melakukan aktivitas wisatanya ke luar Provinsi bahkan ke luar negeri sudah seharusnya kegiatan wisatanya diarahkan terlebih dahulu ke dalam Provinsi Sumatera Selatan. o Provinsi Sekitar Provinsi Sumatera Selatan .
meningkat
Pariwisata merupakan sektor yang tidak mengenal batas wilayah sehingga asal wisatawan dapat berasal dari berbagai daerah di luar Provinsi Sumatera Selatan. Keunikan sumber daya pariwisata yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan belum tentu dapat ditemukan di Provinsi lain di Indonesia khususnya di Pulau Sumatera. Provinsi-provinsi sekitar Provinsi
Sumatera Selatan merupakan pasar yang sangat potensial untuk menjadi target wisatawan. o Wilayah lain di Indonesia . Jumlah wisatawan
nusantara pada tahun 2011 sebesar 125 juta dengan 235 juta perjalanan (Kementerian Parekraf, 2012) merupakan suatu angka yang sangat menggiurkan. Berdasarkan Buku Putih Pemasaran Pariwisata 2010, potensi pariwisata nusantara berasal dari Provinsi:
Jawa Timur
Jawa Barat
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Banten
Lampung
Sulawesi Selatan
Sumatera Barat
DI Yogyakarta
Tabel 4.4.
Persentase Kunjungan Wisatawan Berdasarkan Jenis Pengaturan Perjalanan dan Media Sumber Informasi yang di Gunakan
Sumber: Statistik Nusasntara, 2015
Sementara itu berdasarkan statistik wisatawan nusantara 2011, motivasi perjalanan wisatawan nusantara terbesar adalah untuk VFR (51.30%) dan rekreasi adalah 27.36%. Untuk motivasi perjalanan pada kegiatan rekreasi 3 (tiga) terbesar dilakukan oleh masyarakat dari Provinsi Bangka Belitung (70.43%), Jakarta (48.81%), Kep. Riau (40.15%), Banten (39.54%), dan Yogyakarta (39.14%). Tapi apabila melihat aksesibilitas, maka potensi pasar nusantara yang dianggap memiliki potensi yang menjanjikan pada fase awal ini adalah yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten dan Provinsi lampung.
b) Potensi Wisatawan Mancanegara Sebagai salah satu primadona tujuan pengembangan pariwisata, wisman menjadi target pasar bagi setiap daerah di Indonesia. Tidak adanya penerbangan langsung dari negara asal menuju Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kendala dalam meraih pasar wisman.
o Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan target pasar pada destinasi-destinasi unggulan di Provinsi Sumatera Selatan yang telah dapat menarik kunjungan wisatawan mancanegara
secara massif (Kota Palembang). o Adanya penerbangan lanjutan dari Bandara
Soekarno Hatta menuju Palembang merupakan peluang dalam menarik wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk bandara Soekarno Hatta. Asal negara wisatawan yang memiliki jumlah wisatawan terbesar yang masuk melalui pintu masuk Bandara Soekarno Hatta adalah : Malaysia, China, Jepang dan Singapura.
Dalam menetapkan pangsa pasar, sasaran hal yang perlu menjadi perhatian adalah preferensi. Preferensi berarti harapan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata di suatu destinasi menjadi perhatian utama dari pengelola kepariwisataan. Beberapa hal yang terkait dengan preferensi pasar terhadap pengembangan produk yang perlu dicermati antara lain:
o Peningkatan variasi aktivitas serta objek wisata untuk memberikan pilihan yang lebih banyak dalam
melakukan aktivitas wisata. o Peningkatan aksesibilitas, dalam hal ini, perbaikan
dan peningkatan sistem transportasi menjadi sebuah prioritas pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan.
o Peningkatan kualitas dari prasarana dan sarana wisata yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
o Pengembangan sistem informasi kepariwisataan, untuk kepentingan wisatawan, investasi, dan perencanaan terkait yang terpadu: lintas sektor dan antar wilayah.
o Kebijakan dan program – kegiatan pengembangan produk yang mendukung kegiatan pariwisata yang sesuai dengan preferensi pasar.
o Pengembangan wisata budaya dalam kemasan produk yang menarik (event, festival)
o Penetapan strategi pemasaran yang superior dalam meningkatkan awarness terhadap Provinsi Sumatera Selatan.