Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam Rencana Tata Ruang Pulau
1. Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dalam Rencana Tata Ruang Pulau
Sumatera (Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012) Rencana Tata Ruang Pulau merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang yang rinci dalam lingkup Pulau Sumatera sebagai penjabaran dan perangkat operasional dari RTRWN. Dalam menyusun perencanaan pariwisata, diperlukan rekomendasi dan landasaran yang mengacu kepada dokumen perencanaan terkait dengan tata ruang wilayah dimana perencanaan dilakukan, salah satunya adalah RTR Pulau Sumatera Sumatera (Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012) Rencana Tata Ruang Pulau merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang yang rinci dalam lingkup Pulau Sumatera sebagai penjabaran dan perangkat operasional dari RTRWN. Dalam menyusun perencanaan pariwisata, diperlukan rekomendasi dan landasaran yang mengacu kepada dokumen perencanaan terkait dengan tata ruang wilayah dimana perencanaan dilakukan, salah satunya adalah RTR Pulau Sumatera
Mengacu kepada RTR Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Selatan memiliki pemanfaatan ruang pariwisata sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Sektor Pariwisata Sumatera Selatan dalam RTR Pulau Sumatera 2008-2028
Peraturan/
Kawasan/Lokasi Kebijakan
Jenis Kebijakan
Sektor Pusat Pariwisata Cagar Budaya, a. PKN Palembang Pariwisata
Pariwisata Bahari, dan Ilmu
b. PKW Lahat
Provinsi Pengetahuan dan MICE Sumatera
Pusat Kegiatan Pariwisata dalam PKN Palembang
Selatan dalam Kesatuan Tujuan Wisata RTR Pulau
Rehabilitasi dan pemantapan Taman Nasional Kerinci Seblat Sumatera.
fungsi cagar alam (salah satunya (Kab. Musi Rawas, Kab. Musi Rawas untuk tujuan wisata)
Utara, Kab. Lahat, Kota Lubuklinggau)
Pengembangan pengelolaan dan a. Suaka Margasatwa Gumai pemertahanan fungsi suaka
Pasemah (Lahat) margasatwa
b. Suaka Margasatwa Gunung Raya (OKU)
c. Suaka Margasarwa Isau-Isau Pasemah (Lahat dan Muara Enim)
d. Suaka Margasatwa Bentayan (Musi Banyuasin)
e. Suaka Margasatwa Dangku (Musi Banyuasin)
f. Suaka Margasatwa Padang Sugihan (Banyuasin dan OKI).
Rehabilitasi dan Pemantapan a. Kabupaten Musi Banyuasin Fungsi Kawasan Pantai Hutan
b. Kabupaten Banyuasin Bakau, termasuk TN Sembilang
c. Kabupaten OKI (Salah satu fungsinya untuk Wisata) Kawasan Peruntukan Ekowisata Danau Ranau (Kabupaten Lampung
Barat dan Kabupaten OKU Selatan) Ekowisata Karst
Kabupaten Musi Rawas Rehabilitasi dan Pengembangan
a. Situs Megalitik Batu Gajah
Kebijakan
Kawasan Peruntukan Berbasis
(Lahat)
Cagar Budaya dan Ilmu b. Kompleks Makam Sabokingking Pengetahuan
(Palembang) c. Kompleks Makam Kesultanan Palembang
d. Kompleks Makam Gede Ing Suro (Palembang) e. Kompleks Percandian Bumi Ayu (Muara Enim) f. Situs Megalitik Tinggihari (Kabupaten Lahat) g. Situs Megalitik Tegurwangi (Pagar Alam) h. Situs Megalitik Belumai (Pagar Alam) i. Benteng Kuto Besak (Palembang) MICE & SPORT
Kota Palembang, Muara Enim, Sumber: RTR Pulau Sumatera 2008-2028
Kebijakan pembangunan wilayah terkait sektor pariwisata di Pulau Sumatera, dilaksanakan guna mewujudkan Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis ekowisata, baharui, cagar budaya dan ilmu pengetahuan, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran melalui:
a. Rehabilitasi dan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata ekowisata, bahari, cagar budaya dan ilmu pengetahuan, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
b. pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pariwisata bahari, cagar budaya dan ilmu pengetahuan, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran.
c. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pariwisata ekowisata, bahari, cagar budaya dan ilmu c. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pariwisata ekowisata, bahari, cagar budaya dan ilmu
d. Merehabilitasi kawasan peruntukan pariwisata ekowisata, bahari, cagar budaya dan ilmu pengetahuan yang terdegradasi.
e. Mengembangkan pusat jasa dan promosi pariwisata di kawasan perkotaan nasional;
f. Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan nasional dan kawasan-kawasan pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; dan
g. Meningkatkan keterkaitan antar PKN dan antar PKW di Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan wisata.