Meningkatnya kualitas sumberdaya alam, budaya, dan binaan
4) Meningkatnya kualitas sumberdaya alam, budaya, dan binaan
melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
5) Terimplementasinya
dan standar pengembangan pada setiap kawasan pembangunan.
panduan
b. Sasaran Pembangunan Industri Kepariwisataan Masuknya investasi, khususnya investasi kepariwisataan yang akan berimplikasi kepada peningkatan industri kepariwisataan pada suatu daerah yang diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta perluasan lapangan kerja. Industri kepariwisataan merupakan salah satu aspek dalam peningkatan kinerja kepariwisataan pada suatu destinasi pariwisata. Pada sektor kepariwisataan, sasaran pembangunan industri di Provinsi Sumatera Selatan adalah:
1) Terwujudnya iklim usaha dan investasi melalui pengembangan mekanisme usaha terkait pariwisata yang kondusif bagi investor.
2) Terciptanya
kepariwisataan yang menerapkan standar -standar pelayanan yang memiliki nilai kompetitif;
usaha-usaha
3) Meningkatkan peran serta kewirausahaan masyarakat pada pengembangan usaha kecil menengah di bidang pariwisata
4) Terwujudnya masyarakat Provinsi Sumatera Selatan yang kreatif, berbudaya dan berdaya saing sehingga mampu mengembangkan potensi ekonomi dan budaya yang dimiliki sebagai sumber daya dalam pembangunan pariwisata.
5) Terbentuknya wadah dan jaringan ekonomi kreatif dalam memanfaatkan sumber daya kreatifitas lokal yang berkelanjutan dan mandiri.
c. Sasaran Pengembangan Pasar dan Pemasaran Sebagai salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan suatu destinasi pariwisata, sasaran pengembangan pasar dan pemasaran meliputi :
1) Terbentuknya citra kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatan yang kuat dengan keunikan dan muatan lokalnya.
2) Meningkatnya jumlah, penyebaran, dan kualitas wisatawan di seluruh wilayah di Provinsi Sumatera Selatan melalui pemasaran yang terpadu dan tepat sasaran.
3) Tersedianya informasi kepariwisataan yang berkualitas untuk mendukung pengambilan keputusan pembangunan dan pelayanan kepada wisatawan.
4) Terjalinnya kualitas kerjasama pemasaran pariwisata pada skala regional nasional dan internasional.
d. Sasaran Pengembangan Kelembagaan
1) Terbangunnya kesamaan visi, pola tindak dan peran aktif yang berkesinambungan diantara seluruh stakeholders 1) Terbangunnya kesamaan visi, pola tindak dan peran aktif yang berkesinambungan diantara seluruh stakeholders
2) Terciptanya organisasi pengelola kepariwisataan yang akuntabel yang berorientasi pada pengembangan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Selatan yang bertanggung jawab dan berwawasan global.
3) Terciptanya SDM Pariwisata yang memiliki kompeten, profesional, kreatif dan inovatif pada bidang kepariwisataan.
4) Meningkatnya
masyarakat terhadap kegiatan kepariwisataan.
pemahaman
Pada bab ini menjelaskan ide-ide secara konseptual yang menurut studi sesuai dengan karakteristik kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatan, baik itu dari sudut kelembagaan, masyarakat, lingkungan atau kondisi aktual alam; budaya; dan buatan. Selain itu dijabarkan pula kendala, hambatan teknis dan non-teknis yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan program-program kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatan.
Kebijakan pembangunan kepariwisataan adalah arahan pembangunan
yang dirumuskan dan ditetapkan untuk mencapai tujuan pembangunan kepariwisataan daerah, mencakup aspek pengembangan destinasi, industri,
pemasaran, dan kelembagaan. Kebijakan pengembangan kepariwisataan merupakan pendekatan dari konsep yang dirumuskan yang akan dijadikan acuan dalam pengembangan kepariwisataan daerah.
Kebijakan pembangunan kepariwisataan daerah memiliki fungsi sebagai
dasar dalam perumusan strategi pengembangan kepariwisataan daerah, memberikan arah bagi perumusan rencana pengembangan kepariwisataan daerah, memberikan arah bagi perumusan strategi dan program pengembangan industri, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan, serta dasar dalam perumusan strategi pengembangan kepariwisataan daerah, memberikan arah bagi perumusan rencana pengembangan kepariwisataan daerah, memberikan arah bagi perumusan strategi dan program pengembangan industri, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan, serta
Tahapan yang sangat penting dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatan adalah perumusan arah kebijakan, strategi dan indikasi program berdasarkan kepada visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah di jabarkan pada Bab 5 sebelumnya, maka pada tahap ini, kegiatan yang akan diselenggarakan disusun dalam format matrik yang terstruktur dengan kerangka pentahapan pelaksanaannya, serta identifikasi stakeholders atau pemangku kepentingan yang terkait didalam pelaksanaan kegiatan tersebut. arah kebijakan, strategi dan indikasi program dalam RIPPARPROV Sumatera Selatan akan dibagi menjadi 4 (empat), antara lain:
1. Destinasi Pariwisata;
2. Pemasaran Pariwisata;
3. Industri Pariwisata, dan
4. Kelembagaan Kepariwisataan. Keberhasilan pembangunan suatu destinasi pariwisata (Swarbrooke,2002)
sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh:
1. The organization and its resources . Yaitu keberhasilan yang dilihat dari pengalaman pengelola dalam mengelola dan mengembangkan atraksi wisata. Selain itu terlihat pula aspek financial yang berfungsi untuk menjaga standar dari fasilitas maupun pelayanan.
2. The Product , merupakan keberhasilan yang bisa ditunjang dengan pendekatan dan ide-ide baru, lokasi, keberagaman di atraski wisata tersebut, lingkungan yang berkualitas, fasilitas penunjang serta value of money.
3. The market , keberhasilan suatu atraksi wisata didasarkan atas growth market dan consumer behaviour trends pada wisatawan yang mengunjungi objek atau kawasan wisata tertentu.
4. The management of the attraction , keberhasilan yang ditunjang karena keberadaan manajemen yang baik dan professional.
Berdasarkan konsep tersebut diatas, maka strategi pembangunan kepariwisataan daerah adalah rumusan pilihan cara atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembangunan kepariwisataan daerah. Strategi pembangunan kepariwisataan daerah merupakan skenario pembangunan kepariwisataan yang bersifat multidimensi dan lintas sektor.
Strategi pembangunan kepariwisataan daerah memiliki fungsi sebagai dasar dalam perumusan rencana dan program pembangunan destinasi pariwisata daerah, memberikan arah dalam perumusan strategi dan program pembangunan aspek industri pariwisata, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan sebagai satu kesatuan yang saling terkait, serta sebagai acuan dalam pembangunan perangkat pemantauan implementasi RIPPARPOV untuk aspek destinasi pariwisata. Strategi utama pengembangan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Selatan yang disesuaikan dengan visi pengembangan kepariwisataan adalah:
Strategi Umum dalam Pembangunan Pariwisata di Provinsi Sumatera Selatan diantaranya:
1. Penentuan Destinasi Pariwisata Provinsi yang di dalamnya terdapat Kawasan Pembangunan Pariwisata Provinsi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi, berserta Daya Tarik Wisata Daerah.
2. Perencanaan pembangunan Kawasan Pariwisata Provinsi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
a. Menyusun rencana induk dan rencana detail Pembangunan Kawasan Pariwisata Provinsi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi;
b. Menyusun rencana induk dan rencana detail pembangunan Kawasan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi;
3. Penegakan Regulasi Pembangunan Kawasan Pariwisata Provinsi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
a. Monitoring dan pengawasan oleh Pemerintah Daerah terhadap penerapan Rencana Detail Kawasan Pariwisata Provinsi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
4. Pengendalian Implementasi Pembangunan Kawasan Pariwisata Provinsi
dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
a. Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, pelaku usaha, dan masyarakat.
Sehingga arah kebijakan, strategi dan indikasi program dalam pembangunan kepariwisataan Provinsi Sumatera Selatanadalah sebagai berikut: