Tahap Pengumpulan dan Kompilasi Data
b. Tahap Pengumpulan dan Kompilasi Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang terkait dengan komponen-komponen kepariwisataan. Sasaran yang hendak dicapai adalah:
1) Tersedianya data dan informasi yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran kajian.
2) Tersedianya hasil kompilasi data untuk mendukung proses analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran kajian.
Sesuai dengan sasarannya, dua kegiatan pokok yang dilakukan pada tahap ini pengumpulan data dan kompilasinya. Data yang dikumpulkan pada tahap ini terdiri dari data sekunder maupun data primer. Data sekunder diperoleh melalui survei ke beberapa instansi sumber data, seperti BAPPEDA Provinsi, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi, Badan Pusat Statistik Provinsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, dan lain-lain. Data primer diperoleh melalui survei primer dengan melakukan observasi terhadap daya tarik wisata, fasilitas penunjang wisata, sarana dan prasarana transportasi, dan infrastruktur; wawancara dengan narasumber ahli; maupun penyebaran kuesioner kepada wisatawan dan penduduk di lokasi-lokasi tertentu.
Secara lengkap, pengumpulan data sekunder akan dilakukan dengan mengunjungi instansi-instansi berikut ini:
1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
2) BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan.
3) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Selatan.
4) Dinas yang membawahi Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
5) Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
6) Dinas Bina Marga.
7) Dinas Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan.
8) Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
9) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Selatan.
10) Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan.
11) SKPD Dinas terkait di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan.
Selain pengumpulan data sekunder, dan melakukan review terhadap Laporan Akhir Kaji Ulang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan terhadap instansi-instansi sumber data dilakukan pula diskusi/wawancara untuk membahas hal-hal terkait berikut ini:
1) Kebijakan yang mendukung pengembangan potensi pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
2) Potensi yang mendukung pengembangan potensi pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
3) Permasalahan dan tantangan yang dihadapi saat ini dalam pelaksanaan pembangunan.
Sementara itu, data primer yang akan diperoleh melalui pengamatan lapangan adalah:
1) Perkembangan kegiatan fisik dan nonfisik terbaru dari pusat- pusat kegiatan terkait kepariwisataan (di daya tarik wisata dan fasilitas penunjang pariwisata).
2) Pola sebaran kunjungan ke berbagai daya tarik wisata.
3) Karakteristik dan intensitas kegiatan-kegiatan wisata dan yang terkait (di daya tarik wisata dan fasilitas penunjang pariwisata).
4) Kondisi bangkitan dan arus lalu lintas menuju dan dari pusat- pusat kegiatan wisata dan yang terkait.
5) Kondisi fisik jalan menuju dan di pusat-pusat kegiatan wisata dan yang terkait.
Selain pengamatan lapangan, data primer yang dibutuhkan dalam kajian ini juga diperoleh melalui proses kegiatan wawancara kepada masyarakat dan wisatawan. Proses kegiatan wawancara kepada wisatawan dan dilakukan untuk mengetahui:
1) Karakteristik wisatawan eksisting yang berkunjung ke Provinsi Sumatera Selatan, baik itu karakteristik sosial, ekonomi, demografinya maupun karakteristik perjalanan wisatanya.
2) Persepsi wisatawan terhadap produk pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, baik citra yang terbentuk maupun kinerja pelayanannya, termasuk tingkat kepuasannya.
3) Preferensi wisatawan terhadap produk pariwisata Provinsi Sumatera Selatan di masa datang.
4) Faktor-faktor penting pembentuk citra pariwisata Provinsi Sumatera Selatan dari sisi wisatawan.
Proses kegiatan wawancara kepada masyarakat difokuskan di lingkungan-lingkungan sekitar kawasan pariwisata yang ditetapkan nanti. Proses kegiatan wawancara kepada masyarakat dilakukan untuk mengetahui:
1) Karakteristik masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pariwisata yang akan dikembangkan, mencakup karakteristik sosial, ekonomi, demografi.
2) Keterikatan
komunitas dan lingkungannya.
masyarakat
dengan
3) Persepsi masyarakat terhadap perkembangan kegiatan wisata dan pendukungnya di lingkungan atau sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
4) Sikap masyarakat terhadap perkembangan kegiatan wisata dan pendukungnya di lingkungan atau sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
5) Harapan masyarakat terhadap perkembangan kegiatan wisata dan pendukungnya di lingkungan atau sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Pada tahap ini metoda yang digunakan adalah metoda wawancara baik face to face interview maupun wawancara tertulis/written interview, in depth interview, dan survei primer melalui observasi.