Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
b. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Sumber: Batang Tubuh RIPPARNAS 2010-2025 (PP.No.50 Tahun 2011).
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) merupakan salah satu acuan dalam pembangunan kepariwisataan dalam tingkatan Nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 dengan masa waktu perencanaan selama 15 Tahun (2010- 2025). Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) merupakan dokumen perencanaan pembangunan kepariwisataan nasional untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2010 hingga tahun 2025 yang menekankan kepada 4 pilar utama dalam pembangunan pariwisata nasional, yaitu pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan kepariwisataan. Pelaksanaan RIPPARNAS dilaksanakan secara terpadu oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya, dunia usaha dan masyarakat. Sebagai sebuah pedoman di dalam pembangunan kepariwisataan, maka dalam menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi dan Daerah perlu mengacu kepada RIPPARNAS.
Disebutkan dalam RIPPARNAS Pasal 4 bahwa:
a. RIPPARNAS
pembangunan kepariwisataan nasional.
b. RIPPARNAS sebagaimana dimaksud ayat (1) menjadi pedoman
penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi.
c. RIPPARNAS dan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi
pedoman
Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten/Kota.
penyusunan
Rencana
Arah pembangunan kepariwisataan nasional yang menjadi dasar bagi arah kebijakan, strategi dan indikasi program pembangunan kepariwisataan berdasarkan dokumen RIPPARNAS 2010-2025, meliputi; Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), Pemasaran Pariwisata Nasional, Industri Pariwisata Nasional dan Kelembagaan Kepariwisataan Nasional. Dari sisi perwilayahan pembangunan DPN meliputi Destinasi Pariwisata Nasional dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Gambar 3.1.
Peta Sebaran Destinasi Pariwisata Indonesia berdasarkan
RIPPARNAS 2010-2025
Sumber: PP. No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025 Lampiran II
Berdasarkan kepada RIPPARNAS 2010-2025 terdapat 50 (lima) puluh DPN yang tersebar di 33 (tiga puluh tiga) Provinsi di Indonesia. Di dalamnya terdapat pembagian yang lebih khusus berupa Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang berjumlah 88 (delapan puluh delapan).
Visi pembangunan kepariwisataan nasional sampai dengan tahun 2025
adalah “Terwujudnya Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan adalah “Terwujudnya Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan
a. Mengembangkan industri pariwisata yang efisien, berdaya saing, kredibel, menyinergikan kemitraan antar usaha, dan bertanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya.
b. Mengembangkan destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Mengembangkan pemasaran pariwisata yang unggul, efektif, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
d. Mengembangkan kelembagaan dan tata kelola kepariwisataan yang efektif dan efisien serta mampu mendorong terwujudnya pembangunan industri, destinasi, dan pemasaran pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Provinsi Sumatera Selatan memiliki dua KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dan dua KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional), yaitu:
a. Palembang Kota dan sekitarnya (Sungai Musi);
b. Pagar Alam dan sekitarnya. Kedua KSPN dan KPPN tersebut masuk ke dalam DPN (Destinasi Pariwisata
Nasional) Palembang –Babel dan sekitarnya serta DPN Bengkulu–Enggano dan sekitarnya. Untuk gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan peta berikut ini:
Tabel 3.2.
Provinsi Sumatera Selatan dalam Konstelasi RIPPARNAS Tahun 2010-2025
Provinsi Kawasan Strategis
Destinasi Pariwisata Pariwisata Nasional
Kawasan Pengembangan
Pariwisata Nasional
Nasional (DPN)
(KSPN)
(KPPN)
Sumatera 1. Palembang Kota dan
Palembang – Babel Selatan
1. Palembang Kota dan
sekitarnya (Sungai
dan sekitarnya Musi)
sekitarnya (Sungai
Musi)
Bengkulu –Enggano sekitarnya
2. Pagar Alam dan
2. Pagar Alam dan
dan sekitarnya Sumber: PP. No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025 Lampiran II & III
sekitarnya
Gambar 3.2. Peta KSPN Palembang Kota dan Sekitarnya
Sumber: PP. No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025 Lampiran III
Gambar 3.3.
Peta KSPN Pagar Alam dan Sekitarnya
Sumber: PP. No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025 Lampiran III
Gambar 3.4.
Peta DPN Palembang – Bangka Belitung dan Sekitarnya
Sumber: PP. No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025 Lampiran III
Gambar 3.5.