2.3.2. Bahan Tambahan Pangan Yang Diizinkan
Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Nomor 722MenkesPerIX1988,
golongan Bahan Tambahan Pangan BTP yang diizinkan diantaranya sebagai berikut :
1. Antioksidan antioxidant adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah
atau menghambat oksidasi. Contohnya : asam askorbat dan asam eritrobat serta garamnya untuk produk daging, ikan, dan buah-buahan kaleng. Butil hidroksi
anisol BHA atau butil hidroksi toluen BHT untuk lemak, minyak, dan margarin.
2. Antikempal anticaking agent adalah tambahan makanan yang dapat mencegah
mengempalnya makanan yang berupa serbuk, tepung, atau bubuk. Contohnya : aluminium silikat serta magnesium karbonat untuk susu bubuk dan krim bubuk
3. Pengatur keasaman acidity regulator adalah bahan tambahan makanan yang
dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contohnya : asam klorida untuk bir, dan asam fumarat untuk jeli.
4. Pemanis buatan artificial sweetener adalah bahan tambahan makanan yang
dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Contohnya : sakarin dan siklamat.
5. Pemutih dan pematang tepung flour treatment agent adalah bahan tambahan
makanan yang dapat mempercepat proses pemutihan dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contohnya : asam askorbat
dan aseton peroksida. 6.
Pengemulasi, pemantap dan pengental emulsifier, stabilizer, thickener adalah bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya atau memantapkan
Universitas Sumatera Utara
sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contohnya : karagenan untuk pemantap dan pengental produk susu, gelatin dan amonium alginat untuk
pemantap es krim. 7.
Pengawet preservative adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Contohnya : natrium benzoat untuk pengawet kecap dan saus tomat, asam propionat untuk keju dan roti.
8. Pengeras firming agent adalah bahan tambahan makanan yang dapat
memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contohnya : aluminium amonium sulfat dan aluminium kalium sulfat untuk acar ketimun dalam botol,
kalsium sitrat untuk apel kalengan dan sayur kalengan. 9.
Pewarna colour adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Contohnya : karamel untuk warna coklat, xanthon
untuk warna kuning, dan klorofil untuk warna hijau. 10. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa flavour, flavour enhancer adalah bahan
tambahan makanan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma. Contohnya : monosodium glutamat untuk menyedapkan rasa daging.
11. Sekuestran sequestrant adalah bahan tambahan makanan yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contohnya : asam fosfat dan asam sitrat.
Selain BTP yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut masih ada beberapa BTP lainnya yang biasa digunakan dalam pangan, misalnya Cahyadi, 2009 :
Universitas Sumatera Utara
1. Enzim, yaitu BTP yang berasal dari hewan, tanaman, atau mikroba, yang dapat
menguraikan zat secara enzimatis, misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk, lebih larut, dan lain-lain.
2. Penambah gizi, yaitu bahan tambahan serupa asam amino, mineral, atau vitamin,
baik tunggal, maupun campuran, yang dapat meningkatkan nilai gizi pangan. 3.
Humektan, yaitu BTP yang dapat menyerap lembab uap air sehingga mempertahankan kadar air pangan.
2.3.3. Bahan Tambahan Pangan Yang Tidak Diizinkan