tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan, yang tidak diizinkan untuk makanan.
Sebanyak 7 pedagang 58.3 mengetahui bahwa ciri makanan yang mengandung formalin adalah tidak mudah busuk, beraroma khas formalin, tidak mudah hancur,
teksturnya kenyal dan tidak dihinggapi lalat. Sebanyak 2 pedagang 16.7 mengetahui bahwa dampak formalin terhadap kesehatan adalah gangguan pada pencernaan, hati,
ginjal pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan bersifat karsinogenik.
Tabel 4.3. Distribusi Pedagang Gula Merah Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Bahan Tambahan Pangan, Zat Pewarna, Zat Pengawet,
Rhodamin B dan Formalin di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013
No. Kategori Pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Baik
2 16.7
2. Cukup
9 75.0
3. Kurang
1 8.3
Jumlah 12
100.0
Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa pengetahuan pedagang tentang bahan tambahan pangan, zat pewarna, Zat Pengawet, Rhodamin B dan Formalin di pasar tradisional
Kecamatan Medan Baru yang paling banyak yaitu pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 9 pedagang 75.0.
4.2.3. Sikap Pedagang Gula Merah
Untuk mengetahui sikap pedagang gula merah tentang penggunaan bahan tambahan pangan, zat pewarna, zat pengawet, rhodamin B dan formalin maka dilakukan
pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data sikap dalam tabel distribusi di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Distribusi
Pedagang Gula
Merah Berdasarkan
Sikap tentang
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan, Zat Pewarna, Zat Pengawet, Rhodamin B dan Formalin di Pasar Tradisional Kecamatan Medan
Baru Tahun 2013
No. Sikap Pedagang
Setuju Tidak Setuju
Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
1. Rhodamin B boleh ditambahkan pada makanan.
3 25.0
9 75.0
2. Rhodamin B merupakan bahan tambahan pangan
yang tidak diizinkan. 8
66.7 4
33.3 3.
Makanan yang mengandung rhodamin B dapat menggangu kesehatan.
10 83.3
2 16.7
4. Boleh menambahkan bahan tambahan pangan
yang tidak diizinkan ke dalam makanan. 5
41.7 7
58.3 5.
Formalin tidak boleh digunakan untuk makanan. 9
75.0 3
25.0 6.
Melaporkan tindakan penyimpangan penambahan bahan tambahan pangan ke dinas kesehatan.
6 50.0
6 50.0
7. Formalin diperbolehkan dijual secara bebas.
4 33.3
8 66.7
8. Perlu dilakukan pemeriksaan terhadap makanan –
makanan yang dicurigai mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya.
12 100.0
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa pedagang yang setuju perlu dilakukan pemeriksaan terhadap makanan – makanan yang dicurigai mengandung bahan tambahan
pangan yang berbahaya mempunyai jumlah terbanyak yakni semua pedagang 100. Sedangkan pada kriteria tidak setuju pedagang paling banyak menjawab mengenai
rhodamin B boleh ditambahkan ke dalam makanan yakni sebanyak 9 pedagang 75.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Pedagang Gula Merah Berdasarkan Kategori Sikap tentang Penggunaan Bahan Tambahan Pangan, Zat Pewarna, Zat Pengawet,
Rhodamin B dan Formalin di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013
No. Kategori Sikap
Jumlah Persentase
1. Baik
4 33.3
2. Cukup
7 58.3
3. Kurang
1 8.3
Jumlah 12
100.0
Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sikap pedagang tentang penggunaan bahan
tambahan pangan, zat pewarna, zat pengawet, rhodamin B dan formalin di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru yang paling banyak yaitu sikap dengan kategori
cukup sebanyak 7 pedagang 58.3.
4.2.4. Hasil Pemeriksaan Zat Pewarna Rhodamin B