Pengetahuan Sikap Kerangka Konsep

Efek terhadap kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang, biasanya jika mengonsumsi formalin dalam jumlah kecil dan terakumulasi dalam jaringan. Efeknya yaitu seperti mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan bersifat karsinogenik menyebabkan kanker.

2.7.4. Tindakan Bila Terpapar Formalin

Tindakan yang bisa dilakukan bila terpapar formalin adalah sebagai berikut Yuliarti, 2007: 1. Bila formalin tertelan, segera minum susu atau norit untuk mengurangi penyerapan zat berbahaya tersebut. Bila diperlukan segera hubungi dokter; 2. Bila terkena kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin. Cuci kulit selama 15 – 20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak serta pastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit; 3. Bila formalin mengenai mata, segera bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mengedip – kedipkan mata. Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata. Aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9 seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segelas air terus – menerus sampai penderita siap dibawa ke dokter; 4. Bila terkena hirupan atau terkena kontak langsung formalin, tindakan awal yang harus dilakukan adalah menghindarkan penderita dari daerah paparan ke tempat yang aman. Bila penderita terkena sesak berat, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis seandainya dirasa perlu melakukan pernafasan buatan.

2.8. Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama bertahanlanggeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebaiknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama Notoadmojo,2003. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran telinga, indra penglihatan mata. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda Notoatmodjo, 2005.

2.9. Sikap

Sikap adalah kecenderungan untuk berespons secara positif atau negatif terhadap objek Notoatmodjo, 2003. Sikap mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap sesuatu. Sikap berasal dari pengalaman, atau orang yang dekat dengan kita. Mereka dapat mengakrabkan kita kepada sesuatu atau menyebabkan kita menolaknya. Sikap dapat juga ditumbuhkan dari pengalaman yang amat terbatas. Kita dapat mengambil suatu sikap tanpa mengerti situasinya yang lengkap. Campbell 1950 mendefinisikan sikap yakni “an individual’s attitude is syndrome of respons consistency with regards to object” bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespon suatu stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain Notoatmodjo, 2005. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk Universitas Sumatera Utara bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Notoatmodjo, 2003.

2.10. Kerangka Konsep

Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat Gula Merah Pemeriksaan Laboratorium Ada ditemukan Rhodamin B dan Formalin Tidak ada ditemukan Rhodamin B dan Formalin Permenkes RI No. 1168 Menkes PerX1999 Pedagang gula merah  Karakteristik Pedagang gula merah : - Jenis kelamin - Umur - Lama bekerja  Tingkat pengetahuan pedagang tentang bahan tambahan pangan, zat pewarna, zat pengawet, rhodamin B dan formalin.  Sikap pedagang terhadap penggunaan bahan tambahan pangan, zat pewarna, zat pengawet, rhodamin B dan formalin. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah deskriptif sederhana yaitu untuk mengetahui zat pewarna rhodamin B dan zat pengawet formalin dalam gula merah yang dijual di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru tahun 2013. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru yang memiliki pedagang gula merah yaitu: 1. Pasar Pringgan di Jl. Iskandar Muda 2. Pasar Padang Bulan di Jl. Jamin Ginting Lokasi pemeriksaan zat pewarna rhodamin B dan zat pengawet formalin pada gula merah dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah LABKESDA yang terletak di Jln. Willem Iskandar Psr. V Barat I No. 4 Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni – Juli tahun 2013. 3.3. Populasi, Sampel dan Objek Penelitian 3.3.1. Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang menjual gula merah gula aren dan gula tebu di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru yaitu berjumlah 12 pedagang.

3.3.2. Sampel

Adapun sampel yang diteliti adalah seluruh populasi pedagang yang menjual gula merah gula aren dan gula tebu di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru. Gula merah yang dijual di pasar tradisional Kecamatan Medan Baru diproduksi dari Langkat dan, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Kandungan Rhodamin B Pada Cabe Merah Giling Di Beberapa Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009

8 148 81

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

10 99 103

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 0 14

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 0 10

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 2 35

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 2 4

Analisa Zat Pewarna Rhodamin B Pada Lipstik Dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Pedagang Kosmetik Tentang Bahaya Rhodamin B Di Pasar Ramai Kota Medan Tahun 2013

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gula 2.1.1. Pengertian Gula - Analisa Kandungan Rhodamin B dan Formalin pada Gula Merah Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 0 25

ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B DAN FORMALIN PADA GULA MERAH SERTA PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 13