4.2.2. Tingkat Pengetahuan Pedagang Gula Merah
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pedagang gula merah tentang bahan tambahan pangan, zat pewarna, zat pengawet, rhodamin B dan formalin maka dilakukan
pengumpulan data melalui kuesioner yang diikuti dengan wawancara. Berikut ini adalah hasil pengumpulan data pengetahuan dimasukkan ke dalam tabel distribusi di bawah ini:
Tabel 4.2. Distribusi Pedagang Gula Merah Berdasarkan Pengetahuan tentang Bahan Tambahan Pangan, Zat Pewarna, Zat Pengawet, Rhodamin B
dan Formalin di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013
No. Pengetahuan
Skor 3
2 1
Jlh Jlh
Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1. Mengetahui pengertian bahan
tambahan pangan 2
16.7 5
41.7 4
33.3 1
8.3 2.
Mengetahui contoh
bahan tambahan pangan yang tidak
diizinkan 6
50.0 3
25.0 1
8.3 2
16.7
3. Mengetahui
contoh bahan
tambahan pangan
yang diizinkan
3 25.0
7 58.3
2 16.7
4. Mengetahui
pengertian zat
pewarna 7
58.3 4
33.3 1
8.3 5.
Mengetahui contoh zat pewarna Alami
2 16.7
4 33.3
6 50.0
6. Mengetahui contoh pembuat
warna merah 5
41.7 4
33.3 2
16.7 1
8.3 7.
Mengetahui pengertian
Rhodamin B 2
16.7 4
33.3 5
41.7 1
8.3 8.
Mengetahui kegunaan
dari Rhodamin B
6 50.0
4 33.3
2 16.7
Universitas Sumatera Utara
No. Pengetahuan
Skor 3
2 1
Jlh Jlh
Jlh Jlh
9. Mengetahui ciri dari makanan
yang mengandung Rhodamin B 6
50.0 2
16.7 4
33.3 10. Mengetahui
dampak dari
Rhodamin B terhadap kesehatan 4
33.3 2
16.7 3
25.0 3
25.0 11. Megetahui
pengertian zat
pengawet 6
50.0 4
33.3 2
16.7 12. Mengetahui
contoh zat
pengawet yang tidak diizinkan 5
41.7 3
25.0 2
16.7 2
16.7 13. Mengetahui
pengertian Formalin
4 33.3
3 25.0
5 41.7
14. Mengetahui ciri dari makanan yang mengandung Formalin
7 58.3
5 41.7
15. Mengetahui dampak Formalin terhadap kesehatan
2 16.7
5 41.7
3 25.0
2 16.7
Tabel 4.2. menunjukkan sebanyak 2 pedagang 16.7 mengetahui bahwa yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan
sebagai bahan makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam
makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan dan penyimpanan. Sebanyak 6 pedagang 50.0 mengetahui
contoh bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan antara lain rhodamin B, formalin, natrium tetraborat. Sebanyak 3 pedagang 25.0 mengetahui contoh bahan tambahan
Universitas Sumatera Utara
pangan yang diizinkan antara lain antikempal, pengatur keasaman, pemutih dan pematang tepung, pengeras, pengemulsi, antioksidan.
Sebanyak 7 pedagang 58.3 mengetahui yang dimaksud dengan zat pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat membuat makanan lebih menarik,
meratakan warna makanan dan mengembalikan warna dari bahan dasar yang hilang atau berubah selama pengolahan. Sebanyak 2 pedagang 16.7 mengetahui contoh zat
pewarna alami antara lain karamel, klorofil, kunyit. Sebanyak 5 pedagang 41.7 mengetahui bahwa contoh zat pembuat warna merah antara lain rhodamin B, amaran.
Sebanyak 2 pedagang 16.7 mengetahui rhodamin B adalah zat pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan. Sebanyak 6
pedagang 50.0 mengetahui rhodamin B biasa digunakan untuk pewarna yang dipakai untuk industri cat, tekstil dan kertas. Sebanyak 6 pedagang 50.0 mengetahui ciri dari
makanan yang mengandung rhodamin B antara lain warna cerah, bau tidak alami sesuai makanannya, berbekas di tangan. Sebanyak 4 pedagang 33.3 mengetahui bahwa
dampak dari rhodamin B terhadap kesehatan adalah dapat menyebabkan gangguan fungsi hati maupun kanker dalam waktu lama dan keracunan serta gangguan saluran pencernaan
dalam waktu singkat. Sebanyak 6 pedagang 50.0 mengetahui bahwa zat pengawet adalah bahan
tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Sebanyak 5
pedagang 41.7 mengetahui bahwa contoh zat pengawet yang tidak diizinkan adalah boraks, formalin, kloramfenikol, dietilpirokarbonat, nitrofuranzon, asam salisilat.
Sebanyak 4 pedagang 33.3 mengetahui bahwa formalin adalah cairan jernih yang
Universitas Sumatera Utara
tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput lendir hidung dan tenggorokan, yang tidak diizinkan untuk makanan.
Sebanyak 7 pedagang 58.3 mengetahui bahwa ciri makanan yang mengandung formalin adalah tidak mudah busuk, beraroma khas formalin, tidak mudah hancur,
teksturnya kenyal dan tidak dihinggapi lalat. Sebanyak 2 pedagang 16.7 mengetahui bahwa dampak formalin terhadap kesehatan adalah gangguan pada pencernaan, hati,
ginjal pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan bersifat karsinogenik.
Tabel 4.3. Distribusi Pedagang Gula Merah Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Bahan Tambahan Pangan, Zat Pewarna, Zat Pengawet,
Rhodamin B dan Formalin di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013
No. Kategori Pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Baik
2 16.7
2. Cukup
9 75.0
3. Kurang
1 8.3
Jumlah 12
100.0
Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa pengetahuan pedagang tentang bahan tambahan pangan, zat pewarna, Zat Pengawet, Rhodamin B dan Formalin di pasar tradisional
Kecamatan Medan Baru yang paling banyak yaitu pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 9 pedagang 75.0.
4.2.3. Sikap Pedagang Gula Merah