“Saya melahirkan dirumah, anakku susah lahir, katanya aku gaak kuat ngedan, harus di infus biar kuat katanya tapi untunglah bayiku lahir selamat, 3
kg beratnya. Waktu lahir badannya agak biru katanya dah itu dililit tali pusat bidannya bilang, makanya harus dipukul-pukul bidan kalau sekarang agak
sering sakit-
sakit mungkin karena pengaruh lilitan tali pusat itu ya “
Hal senada dengan pernyataan informan IV :
“Kalau melahirkan saya emang dirumah, masalah waktu melahirkan ya aku sempat diinfus, terus ada di suntikkan warna merah ke dalam botol aku lihat.
Waktu itu aku sempat pucat siap melahirkan, karena banyak mengeluarkan
darah”
Selain itu keadaan psikologis, emosional dan pengalaman yang belum pernah dialami sebelumnya dan mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak
aktif, yang nantinya akan mempengaruhi lamanya persalinan Amuriddin, 2009.
3. Anemia kehamilan
Anemia orang awam menyebutnya dengan istilah “kurang darah” saat hamil akan membuat proses kehamilan jadi tidak nyaman, yang membuat ibu
hamil cenderung cepat lelah, letih, lesu, pucat, mudah pusing, mudah pingsan, jatung berdebar-debar, dan susah bernafas. Seperti yang diungkapkan oleh
informan II :
“Kalau melahirkan saya emang dirumah, masalah waktu melahirkan ya aku sempat diinfus, terus ada di suntikkan warna merah ke dalam botol aku lihat.
Waktu itu aku sempat pucat siap melahirkan, karena banyak mengeluarkan
darah”
Anemia dapat membahayakan kondisi ibu maupun janin. Selain itu hal tersebut juga beresiko untuk sikecil, karena menyebabkan perlambatan
pertumbuhan dan perkembangan janin. Anemia meningkatkan resiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dan persalinan premature.
5.1.8 Sikap Remaja
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian beberapa informan tentang sikap remaja berbeda-beda pernyataan yang dikatakan tentang sikap remaja tentang pernikahan dini
merupakan salah satu bentuk menyimpang dikalangan remaja. Seperti apa yang dikatakan oleh informan 3 yang setuju dengan pernikahan dini
merupakan salah satu bentuk menyimpang dikalangan remaja :
“Saya setuju karena banyak remaja sekarang melakukan pernikahan dini karena mereka terpengaruh dengan media massa seperti adanya video-video
porno itu” Dikatakan oleh informan yang tidak setuju terdapat 4 informan :
“Ya tidak lah itu tergantung orang itulah, apakah orang itu memang faktor menyimpang tadi kayak hamil duluan atau hamil sebelum nikah karena
pacaranya tidak sehat atau ada faktor lainnya seperti dipaksa menikah sama orang tuanya
”.
Dari hasil penelitian beberapa informan remaja terdapat remaja melakukan pernikahan dini karena mengurangi beban ekonomi keluargaorang tua. Seperti
apa yang dikatakan oleh 3 informan yang setuju dengan menikah dini dapat mengurangi beban ekonomi keluargaorang tua :
“Ya gak papa lah kak, itu sikap yang bagus, seperti saya ini karena mengurangi utang orang tua saya maka saya terima perjodohan itu. Menurut saya bisa-bisa
saja, gaak ada masalah
”
Sebaliknya dikatakan oleh 2 informan yang tidak setuju dengan menikah dini dapat mengurangi beban ekonomi keluarga :
“Kalau menurut saya sangat lah kasihan kalau ambil jalan seperti menikah dini, karena dia berumahtangga bukan berlandaskan cinta tapi paksaan orang
tua. Jadi saya kurang setuju kalau ada seperti itu karena mengurangi beban
ekonomi keluarga”
Dari hasil penelitian wawancara dengan beberapa informan remaja yang menikah dini itu tidak semua karena faktor hamil diluar nikah atau seks diluar
Universitas Sumatera Utara
nikah. Seperti apa yang dikatakan 2 informan yang setuju dengan menikah dini merupakan faktor hamil diluar nikah atau seks diluar nikah :
“Yaa...gitu lah, kebanyakan orang melakukan pernikahan dini tadi karena kecelakaa
n, mau tidak mau harus menikah”
Sebaliknya dikatakan oleh 3 informan yang tidak setuju dengan pernikahan di usia dini yang di akibatkan seks diluar nikah :
“Tidak semua orang melakukan pernikahan dini karena faktor seks dikuar nikah tetapi bisa juga faktor ekono
mi atau karena kemauan sendiri”
Dari hasil penelitian wawancara sikap informan terhadap saudara atau teman sebaya yang berkeinginan melakukan pernikahan dini. Seperti apa yang
dikatakan 1 informan yang setuju dengan sikap informan terhadap saudara atau teman sebaya yang berkeinginan melakukan pernikahan dini :
“Saya setuju, tapi saya cerita dulu sama dia baik buruknya melakukan pernikahan dini, biar temen atau saudara itu mengerti dan bisa ambil
hikmahnya dar
i semua masalah ini”
Sebaliknya dikatakan oleh 4 informan yang tidak setuju :
“Sebaiknya janganlah dulu tunggu sampai dewasalah, karena kayak saya ini sekarang ada juga merasa menyesal. Ya kalau melihat temen-temen, mereka
bisa kemana-
mana”
Menurut dianawati 2006 menyatakan saah satu faktor yang mempengaruhi seseorang membuat keputusan untuk melakukan pernikahan dini
adalah karena adanya tekanan ekonomi yang semakin sulit berakibat timbulnya rasa frustasi sehingga pelariannya adalah dengan cara menikah cepat.
Sesuai yang dikemukakan oleh gunarsa 1997 bahwa rendahnya pengetahuan seks ditambah lagi dengan mudahnya mendapatkan prasarana untuk
melakukan seks bebas seperti hotel dan alat kontrasepsi serta tertunda ea pernikahan. Semua itu juga faktor yang ikut mempengaruhi remaja melakukan
Universitas Sumatera Utara