BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Dilakukan dengan wawancara mendalam untuk
memperoleh informasi tentang pernikahan dini pada remaja putri di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015.
3.2 Lokasi dan waktu penelitian 3.2.1
Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Februari – Agustus 2015
3.3 Pemilihan Informan
Informan dalam penelitian ini adalah remaja putri yang melakukan pernikahan dini,orang tua dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kota Pinang
Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015. Informan digunakan sebagi teknik snowball sampling dimana dalam teknik ini dari informan kunci tersebut peneliti
di dapat dari informan selanjutnya, begitu seterusnya sehingga dari satu informan semakin lama semakin bertambah banyak sesuai dengan kebutuhan pada
penelitian Arikunto, 2010.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan wawancara dengan responden dan menggunakan alat perekam dan kamera untuk mendapatkan
rekaman hasil wawancara dan memotret responden yang melakukan pernikahan dini. Aspek-aspek yang ditanyakan dalam wawancara adalah faktor penyebab
pernikahan dini dan dampaknya terhadap remaja putri tersebut. Kemudian melalui pemberian alamat informan untuk dilakukan wawancara dikediaman
informan tersebut agar wawancara lebih efektif dan lebih menciptakan kondisi yang kondusif dan nyaman bagi informan.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh yaitu melalui wawancara yang mendalam in- depth interview dimana penelitian menggunakan panduan pertanyaan-pertanyaan yang
telah disiapkan, dan seluruh informan yang telah diwawancarai dengan waktu yang berbeda. Selama wawancara peneliti menggunakan alat bantu yaitu alat tulis
dan alat perekam.
3.6 Defenisi Istilah
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini adalah sesuatu hal yang
mempengaruhi seorang remaja perempuan untuk membuat keputusan untuk menikah di usia yang masih mudaremaja. Adapun yang menjadi defenisi
opersional yang penulis rumuskan dalam faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini.
2. Pernikahan dini merupakan pernikahan remaja dilihat dari segi umur masih
belum cukup atau belum matang dimana didalam UU Nomor 1 Tahun 1974
Universitas Sumatera Utara
pasal 71 yang mendapatkan batas maksimum pernikahan dini adalah perempuan umur 16 tahun dan laki-laki berusia 19 tahun itu baru sudah boleh
menikah. Tetapi dalam hal ini penulis mempunyai batas dalam pernikahan dini yakni menikah pada usia dibawah 20 tahun.
3. Dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi adalah hal-hal yang
bersifat penyakit sebagai akibat pernikahan dini.
3.7 Teknik Analisis Data