b. Persaingan
Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.
Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: 1.
Pasar Persaingan Murni Pure Competition, yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas
yang seragam 2.
Pasar Persaingan Monopoli Monopolistic Competition yaitu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual yang berdagang pada
kisaran harga tertentu, bukan pada satu harga pasar 3.
Pasar Persaingan Oligopoli Oligopolistic Competition yaitu pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif pada penetapan
harga dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing 4.
Pasar Monopoli Murni Pure Monopoly yaitu pasar yang hanya ada satu penjual saja.
F. Promosi
Dalam pemasaran jasa konsumen dan pemakai bisnis mempunyai banyak masalah dalam menilai jasa dibandingkan barang, karena jasa tidak berwujud. Hal
ini menyebabkan para pemasar memiliki masalah dalam pemasaran jasa. Menurut Lamb 2001:492 ada empat strategi promosi yang dapat dilakukan
oleh pemasar yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Penekanan pada pedoman yang nyata: Pedoman yang nyata adalah simbol
nyata dari jasa yang ditawarkan. Untuk membuat jasa yang tidak nyata menjadi lebih nyata perusahaan memberikan simbol yang menggambarkan
jenis jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut agar pendeskripsian produk jasa dapat dengan mudah dilakukan oleh konsumen jasa.
2. Menggunakan sumber informasi perorangan: Sumber informasi
perorangan adalah seseorang dimana konsumen sudah mengenal seperti selebriti atau seseorang yang mereka tahu atau dapat berhubungan secara
perorangan. Untuk bisnis jasa yang selebriti juga digunakan untuk menggambarkan jasa secara keseluruhan dan mempermudah komunikasi
terhadap pengguna jasa. 3.
Menciptakan citra perusahaan yang kuat: Satu cara untuk menciptakan citra yang kuat adalah dengan mengelola bukti, termasuk di dalamnya
ligkungan fisik dari fasilitas jasa, termasuk penampilan dari karyawan dan barang-barang berwujud, yang berhubungan dengan jasa. Contoh
perusahaan seluler seperti telkomsel yang menggunakan warna merah sebagai warna dasar logo nya yang dalam aktivitas perusahaan juga
merupakan warna untuk desain gedung dan pakaian karyawan. 4.
Melakukan komunikasi pasca pembelian: Komunikasi pasca pembelian berkaitan dengan aktivitas tindak lanjut yang dilakukan perusahaan jasa
setelah transaksi. Hal ini biasanya diwujudkan dengan adanya costumer service.
Universitas Sumatera Utara
G. Layanan
Menurut Lovelock 2001:3, beberapa orang sulit untuk mengetahui arti dari layanan yang sebenarnya, untuk itu layanan dibagi dalam dua garis besar untuk
mengetahui artinya, yaitu: 1.
Pelayanan adalah sesuatu jasa yang dilakukan dan ditawarkan dari sebuah penyedia jasa kepada orang lain dalam hal ini pengguna jasa. Dimana
proses jasa tersebut bukan merupakan sebuah produk yang bersifat nyata tetapi lebih bersifat intangible dan produk tersebut tidak dapat dimiliki
secara penuh oleh si pengguna jasa seperti hal nya produk tangible. 2.
Pelayanan merupakan aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai dan kegunaan kepada pengguna jasa pada waktu tertentu dan tempat tertentu,
dimana dapat diubah sesuai dengan keinginan penerima atau pengguna jasa tersebut.
Menurut Lovelock 2001: 543, dalam dunia IT Information Technology layanan atau fasilitas memiliki tiga hal dasar yang harus dikembangkan sebagi berikut:
1. Orang people- proses jasa, karena pengguna berinteraksi secara langsung
dengan perusahaan penyedia jasa, dalam hal ini tempat dan desain sebuah perusahaan yang menarik minat konsumen dimulai dari gedung, peralatan
hingga teknologi yang digunakan untuk memudahkan pengguna dan penyedia jasa saling berkomunikasi dan mengetahui keinginan pengguna
jasa tersebut, misalnya ; pembuatan website, seragam karyawan, kelengkapan fasilitas kantor dll,
Universitas Sumatera Utara
2. Kepemilikan- proses jasa, service selalu menekankan keunggulan produk
jasa, desain, bahan yang digunakan dan teknologi karena merupakan inti dari sebuah produk jasa untuk meningkatkan aktivitas pengguna jasa
secara fisik. Dimana hal ini mencakup segala hal yang terkadang sering dilupakan oleh penyedia jasa sebagai contoh pengguna jasa mendapatkan
fasilitas jasa melebihi apa yang dibutuhkan, merupakan hal yang tidak efisien bagi penyedia jasa dan mengurangi tingkat kepuasan pengguna
jasa. Untuk itu, jasa sudah seharusnya diubah agar pengguna dapat menentukan apa yang dibutuhkannya dan apa yang tidak dibutuhkan,
3. Informasi- dasar jasa, hal ini termasuk menarik minat dalam proses jasa
dan informasi dalam proses jasa. Pada masa sekarang informasi bisa didapatkan dengan mudah, penyedia jasa harus jeli melihat kekurangan
dan kelebihan pesaing untuk memperlihatkan kelebihan dari jasa yang ditawarkan. Dimana peranan teknologi informasi sangat berperan penting
dalam pengembangan atau penyampaian informasi suatu produk.
H. Persepsi