1. Keluarga 1.1.Defenisi Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikata-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional serta mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga Friedman, 1998. Menurut WHO 1969, keluarga merupakan anggota rumah tangga yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan Setiadi, 2006.
Menurut UU No. 10 tahun 1992, Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah
dan anaknya, atau ibu dan anaknya Suprajitno, 2004. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai arti yang
strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem keluarga merupakan sistem terbuka atau sistem social yang hidup, terdiri dari
beberapa sub-subkomponensistem yaitu pasangan suami isteri, orangtua, anak, kakak adik sibling, kakek-nenek-cucu, dan sebagainya. Semua system ini saling
berinteraksi, saling ketergantungan, dan saling menentukan satu sama lain serta membentuk norma-norma atau ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh
seluruh anggota keluarga tersebut Wahini dalam Trisfariani, 2007.
1.2.Tipe Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1.2.1. Secara Tradisional
Secara tradisional dikelompokkan menjadi 2 yaitu : a.
Keluarga inti Nuclear Family yang terdiri dari suami, istri, dan anak mereka anak kandung, adopsi, atau keduanya
b. Keluarga besar Extended Family yang terdiri dari keluarga inti dan
orang-orang yang masih memiliki hubungan darah seperti kakeknenek, pamanbibi, dan sepupu Friedman, 1998.
1.2.2. Secara Modern
Secara modern dikelompokkan menjadi : a.
Tradisional Nuclear, adalah keluarga inti ayah,ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu
ikatan perkawinan. b.
Reconstituted Nuclear, adalah pembentukan dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suamiistri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.
c. Niddle AgeAge Couple, adalah keluarga dimana suami sebagai pencari
uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolahperkawinanmeniti karier.
d. Dyadic Nuclear, adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
Universitas Sumatera Utara
e. Single Parent, adalah keluarga dimana satu orang tua sebagai akibat
perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
f. Dual Carrier, adalah keluarga dimana suami istri atau keduanya orang
karier dan tanpa anak. g.
Commuter Married, adalah keluarga dimana suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.
h. Single Adult, adalah keluarga dimana wanita atau pria dewasa yang tinggal
sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin. i.
Three Generation, adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
j. Institusional, adalah keluarga yang terdiri dari anak-anak atau orang
dewasa yang tinggal dalam satu panti. k.
Comunal, adalah keluarga yang berada dalam satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas. l.
Group Marriage, adalah keluarga yang di dalam satu perumahan terdiri dari orangtua dan keturunannya .
m. Unmarried Parent and Child, adalah keluarga yang terdiri dari ibu dan
anak dimana perkawinannya tidak dikehendaki, anaknya diadopsi. n.
Cohibing Coiple, adalah keluarga yang terdiri dari dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanap kawin.
Universitas Sumatera Utara
o. Gay and lesbian family, adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama Setiadi, 2006.
1.3.Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, antara lain : a.
Patrineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah. b.
Matrineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu. c.
Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami. e.
Keluarga Kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri Setiadi, 2006.
1.4.Fungsi Pokok Keluarga
Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan sosial yang berbeda. Oleh karena itu, keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi
tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Friedman 1998 mengemukakan bahwa keluarga memiliki 5 fungsi dasar, antara lain :
a. Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
untuk bekehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah .
c. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga. d.
Fungsi ekonomi, adalah fungsi untuk memnuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. e.
Fungsi perawatanpemeliharaan kesehatan, adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota kelurga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi Setiadi, 2006.
Menurut Peraturan Pemerintah No.21 tahun 1994 BAB I pasal 1 ayat 2, fungsi keluarga terbagi atas : fungsi cinta kasih dan fungsi melindungi. Fungsi
cinta kasih yaitu dengan memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak, suami, dengan istri, orang tua dengan anaknya serta hubungan
kekerabatan antar generasi, sehingga keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin. Fungsi melindungi yaitu
Universitas Sumatera Utara
menambahkan rasa aman dan kehangatan pada setiap anggota keluarga Akhmadi, 2009.
1.5.Peran Keluarga
Peran adalah sesuatu yang menunjuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogen, yang didefenisikan dan diharapkan secara
normatif dari seorang yang memegang suatu posisi dalam situasi sosial tertentu Friedman, 1998.
Dapat dikatakan bahwa peran merupakan sesuatu yang diharapkan akan dilakukan seseorang yang kemudian akan memberikan pemenuhan kebutuhan.
Jika mengaitkan peranan keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan individu, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Melalui perawatan, dan perlakuan yang baik dari orang tua, sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, baik fisik, biologis, maupun
sosiopsikologisnya. Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy
1998 adalah sebagai berikut : a.
Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. b.
Peran ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
Universitas Sumatera Utara
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran anak : anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
1.6.Tugas Kesehatan Keluarga
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Berikut ini tugas keluarga
menurut Friedman 1998, adalah sebagai berikut : 1 Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang
tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumberdaya dan dana keluarga
habis. Orangtua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga Suprajitno, 2004 dalam Trisfariani 2007.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya
perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya Setiadi, 2006, 2 Mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan kesehatan yang tepat . Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai
Universitas Sumatera Utara
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan
dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan sekitar keluarga Setiadi, 2006, 3
Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda. Perawatan
ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak
terjadi Setiadi, 2006, 4 Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. Keluarga memainkan
peran yang bersifat mendukung anggota keluarga yang sakit. Dengan kata lain perlu adanya sesuatu kecocokan yang baik antara kebutuhan keluarga dan asupan
sumber lingkungan bagi pemeliharaan kesehatan anggota keluarga Friedman, 1998, 5 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada. Hubungan yang sifatnya positif akan memberi pengaruh yang baik pada keluarga mengenai fasilitas
kesehatan. Diharapkan dengan hubungan yang positif terhadap pelayanan kesehatan akan merubah setiap perilaku anggota keluarga mengenai sehat sakit
Friedman, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2. Suku Karo. 2.1. Sejarah Suku Karo.