Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

2.1.2 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga Setiadi, 2006. Hasil penelitian dari keluarga bersuku Karo menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kepala keluarga selalu berperan penting dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan 63,0. Keluarga kadang-kadang menanyakan pendapat dari orang lain untuk menentukan tindakan kesehatan yang tepat 58,7, hal ini sesuai dengan pernyataan Sitepu 2009 mengatakan bahwa keluarga Karo akan menanyakan pendapat atau meminta bantuan dari keluarga besar atau yang masih ada hubungan dengan marga keluarga jika keluarga tidak mampu lagi dalam hal dana atau penyakitnya sudah terlalu berat. Sebelum mengambil keputusan yang tepat keluarga selalu memberikan perawatan sederhana di rumah 47,8, hal ini sesuai dengan pernyataan Sitepu 2009 sebelum dibawa ke petugas medis anggota keluarga yang sakit, misalnya demam akan dikompres dan minum air putih yang banyak jika demam tidak turun kemudian dibawa berobat ke puskesmas atau rumah sakit keputusan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan selalu memilih puskesmas, bidan atau rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan tugas kesehatan keluarga suku Karo dalam hal mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga berada dalam kategori baik. Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak Dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda Keluarga merupakan sumber bantuan yang terpenting bagi anggota keluarganya atau bagi individu yang dapat mempengaruhi gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya menjadi berorientasi pada kesehatan Setyowati, 2008. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tingginya tingkat pngetahuan, keluarga lebih memilih untuk meneruskan pengobatan yang didapat dari petugas kesehatan hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa responden selalu melanjutkan pengobatan di rumah sesuai dengan petunjuk dokter. Mayoritas responden berpendapat bahwa keluarga selalu membantu anggota keluarga yang sakit dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari seperti mandi, makan, minum obat dan lain-lain 56,5, hal ini sesuai dengan pernyataan Setyowati 2008 keluarga merupakan sumber bantuan yang terpenting bagi anggota keluarganya atau bagi individu yang dapat mempengaruhi gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya menjadi berorientasi pada kesehatan. Keluarga selalu melanjutkan pengobatan dirumah sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan 54,3, keluarga kadang-kadang mengutamakan pengobatan medis dibandingkan pengobatan tradisional 41,3, hal ini sesuai dengan pernyataan Sitepu 2009 bahwa sekarang ini keluarga Karo kadang- kadang lebih memilih berobat ke puskesmas atau rumah sakit, hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat yang sudah meningkat dan masuknya agama yang melarang pengobatan tradisional yang cenderung mengarah kepada penyembahan Universitas Sumatera Utara berhala begu. Keluarga selalu memperhatikan perkembangan kesehatan anggota keluarga yang sakit 63,0, keluarga selalu memberi perhatian yang lebih kepada anggota keluarga yang sakit 78,3, dan keluarga selalu memberi perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit seperti menyuruh minum air putih yang banyak, mengompres jika terjadi demam dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Karo dalam memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda berada pada kategori baik. Sesuai dengan Survey Gallop pada tahun 1985 yang memastikan bahwa saat berhubungan dengan masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan bantuan yang lebih banyak dari keluarga mereka daripada sumber lainnya bahkan dokter yang menangani mereka sekalipun Setyowati, 2008. 2.1.4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga Keluarga mempunyai peran penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat Setyowati, 2008. Pada penelitian ini mayoritas responden menyatakan bahwa keluarga selalu mampu menyediakan keperluan sehari-hari setiap anggota keluarga seperti perlengkapan mandi, makan ataupun perlengkapan untuk merawat diri 45,7, keluarga selalu menyediakan waktu untuk membersihkan rumah dan lingkungan rumah setiap hari 52,2, keluarga kadang-kadang membuat jadwal khusus Universitas Sumatera Utara untuk membersihkan seluruh bagian rumah 37,0, keluarga kadang-kadang melaksanakan jadwal kebersihan yang telah dibuat secara bersama-sama bergotong royong 45,7, keluarga selalu ikut serta dalam membersihkan lingkungan sekitar rumah 30,4, keluarga kadang-kadang menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga untuk mengetahui kondisi dan perkembangan dari setiap anggota keluarga 47,8. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa keluarga Karo memperhatikan kebersihan lingkungan rumah maupun lingkungan di sekitar rumah walaupun keluarga tidak memiliki waktu khusus untuk membersihkan rumah tetapi setiap hari keluarga selalu membersihkan rumah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sembiring 2009 dalam keluarga Karo tidak ada jadwal khusus dalam kebersihan, prinsipnya jika rumah atau lingkungan sekitar kotor harus dibersihkan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Karo dalam mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga berada pada kategori cukup baik. 2.1.5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden menyatakan keluarga percaya kepada petugas kesehatan yang ada dipuskesmas, bidan atau rumah sakit 69,6, keluarga selalu dapat menjangkau puskesmas, bidan atau rumah sakit 65,2, keluarga memanfaatkan puskesmas, bidan atau rumah sakit dengan Universitas Sumatera Utara kebutuhan 56,5, keluarga selalu mendukung program kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan misal: imunisasi, KB, foging, penyuluhan kesehatan dan lain-lain 71,7, keluarga sebahagian selalu merasa puas dan sebahagian lagi kadang-kadang merasa puas terhadap pelayanan kesehatan tersebut 39,1. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Karo dalam mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada berada pada kategori baik.

2.2. Analisa kesehatan keluarga suku Karo