Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

12 5. Perhatian 6. Ansietas 7. Keletihan 8. Pengalaman sebelumnya 9. Gaya koping 10. Dukungan keluarga dan social

2.2 Proses Keperawatan Nyeri

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian nyeri yang faktual dan akurat dibutuhkan untuk menetapkan data dasar, untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat, untuk menyeleksi terapi yang cocok, dan untuk mengevaluasi respons klien terhadap terapi. Saat mengkaji nyeri, perawat harus sensitif terhadap ketidaknyaman nyeri. Apabila nyeri bersifat akut atau parah, ada kemungkinan klien ada kemungkinan klien memberi penjelasan yang terinci tentang pengalaman nyeri secara keseluruhan. Untuk nyeri akut, tindakan perawat yang terutama adalah mengkaji perasaan klien, menetapkan respons fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri, tingkat keparahan, dan kualitas nyeri. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST : 1. P pemacu , faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri. 2. Q quality nyeri seperti apakah yang dirasakan : tajam, tumpul, atau tersayat 3. R region, daerah perjalanan nyeri 4. S severity, keparahan atau intensitas nyeri 13 5. T time, lama dan waktu serangan nyeri

2.2.2 Diagnosa

Penegakan diagnosa keperawatan yang akurat untuk klien yang mengalami nyeri dilakukan berdasarkan pengumpulan dan analisis data yang cermat. Dalam contoh diagnosa nyeri, perawat dapat mengkaji perilaku klien yang menarik diri dari komunikasi, postur tubuh kaku, klien mengeluh, ungkapan verbal ketidaknyamanan klien. Sebaliknya diagnosis untuk cemas dapat ditegakkan dengan mengobservasi ketegangan dan raut wajah klien, kontak mata minimam, gelisah, dan ungkapan verbal tentang perasaan takut. Kedua diagnosis tersebut memiliki batasan kateristik yang sama. Batasan Kateristik Nyeri Akut 1. Data subjektif : Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat. 2. Data Objektif : a. Posisi untuk menghindari nyeri. b. Perubahan tonus otot dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai kaku. c. Respons autonomik misalnya, diaphoresis, perubahan tekanan darah, pernafasan atau nadi, dilatasi pupil. d. Perubahan selera makan. e. Perilaku distraksi mondar-mandir, mencari orang dan aktivitas lain, aktivitas berulang.