5 5.
Ferrel 1995, nyeri dideskripsikan sebagai pengalaman nyeri yang membebani individu dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan.
2.1.2 Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang. Nyeri tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan,
biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis,
dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya nyeri tersusuk dan nyeri terbakar.
Perbedaan Nyeri Akut dan Kronis
Karakteristik Nyeri Akut
Nyeri Kronis
Pengalaman Satu kejadian
Satu situasi, status eksistensi
Sumber Sebab eksternal atau
penyakit dari dalam Tidak diketahui atau
pengobatan yang terlalu lama
Serangan Mendadak
Bisa mendadak, berkembang dan
terselubung Waktu
Sampai 6 bulan Lebih dari enam bulan
sampai bertahun-tahun Pernyataan nyeri
Daerah nyeri tidak diketahui dengan pasti
Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya,
sehingga sulit dievaluasi perubahan perasaan
Gejala-gejala klinis Pola respons yang khas
dengan gejala yang lebih jelas
Pola respons yang bervariasi dengan sedikit
gejala adaptasi Pola
Terbatas Berlangsung terus, dapat
bervariasi Perjalanan
Biasanya berkurang setelah beberapa saat
Penderitaan meningkat setelah beberapa saat
6 Selain klasifikasi nyeri di atas, terdapat jenis nyeri yang spesifik, di
antaranya nyeri somatic, nyeri visceral, nyeri menjalar referent pain, nyeri psikologik, nyeri phantom dari ekstremitas, nyeri neurologis dan lain-lain.
Teori Nyeri
1. Teori specifificity kekhususan
Teori ini pertama diusulkan oleh Frey yang menyatakan bahwa ujung saraf spesifik berkolerasi dengan sensasi yang spesifik seperti sentuhan, hangat,
dingin, atau nyeri. Sensasi nyeri berhubungan dengan pengaktifan ujung-ujung saraf bebas. Oleh mekanikal, rangsangan kimia atau temperatur yang
berlebihan. 2.
Teori Intensitas Nyeri adalah hasil dari rangsangan yang berlebihan pada reseptor. Setiap
rangsangan sensori punya potensi untuk menimbulkan nyeri jika intensitasnya cukup.
3. Teori Kontrol Pintu The Gate Control Theory
Teori ini menjelaskan mekanisme transmisi nyeri. Kegiatanna tergantung pada aktivitas serat-serat afferent yang berdiamaeter besar dan kecil yang dapat
mempengaruhi sel disubtansia gelatinosa. Aktivitas serat yang berdiameter besar dapat menghambat transmisi yang
artinya pintu gerbang ditutup, sedangkan serat-serat yang berdiameter kecil dapat mempermudah transmisi yang artinya pintu gerbang terbuka. Serabut saraf tebal
dan tipis membentuk sinaps pada cornu posterior medulla spinalis di substansi gelatinosa yang berfungsi sebagai pintu gerbang rangsangan yang mencapai otak: