Identifikasi Pemindahan Perkembangan Kepribadian Menurut Sigmund Freud

Kepribadian berkembang sebagai respon empat sumber tegangan pokok yakni: 1 proses-proses pertumbuhan fisiologis; 2 frustasi-frustasi; 3 konflik- konflik; dan 4 ancaman-ancaman. Sebagai akibat dari meningkatnya tegangan- tegangan yang ditimbulkan oleh sumber-sumber ini, sang pribadi terpaksa mempelajari cara-cara mereduksi tegangan. Proses belajar inilah yang dimaksudkan dengan perkembangan kepriadian. David Ward, 2003: 73-74 Ada beberapa cara untuk mencoba memecahkan kegagalan, pertentangan- pertentangan, dan kecemasan-kecemasan, yaitu identifikasi, pemindahan, dan mekanisme pertahanan.

2.2.6.1 Identifikasi

Identifikasi adalah cara yang digunakan individu untuk belajar mengatasi frustasi-frustasi, konflik-konflik dan kecemasan-kecemasan. Identifikasi juga merupakan cara orang dapt memperoleh kembali suatu objek yang hilang. Ego dan superego menarik enrgi dan id dengan jalan membuat identifikasi yang ideal dan moralitas dengan pemilahan objek secara naluriah dari id. Identifikasi, sebagai penyatuan dari sifat-sifat suatu objek luar, biasanya dimiliki oleh lain orang, ke dalam kepribadian seseorang. Seseorang yang berhasil mempersatukan dirinya dengan orang lian, akan menyamai orang itu. Seseorang mempersatukan dirinya dengan ukuran-ukuran moral dari orang tuanya, karena ketakutan untuk mendapat hukuman dan keinginan untuk mendapat persetujuan. Identifikasi dengan orang tuanya menghasilkan pembentukan superego. Universitas Sumatera Utara Identifikasi yang menjadi dasar superego adalah identifikasi dengan orang tua yang di idealisir, berlainan dengan identifikasi ego yang realitas.

2.2.6.2 Pemindahan

Pengalihan adalah pengalihan perasaan tidak senang terhadap suatu objek ke objek lainnya yang lebih memungkinkan. Misal, adanya keinginan yang bersifat agresif yang dapat digantikan, sebagai kambing hitam, terhadap orang atau objek lainnya yang mana objek-objek tersebut sebagai sumber frustasi namun lebih aman dijadikan sasaran Freud menjelaskan bahwa dalam kasus yang paling menguntungkan, pembangkitan rasa sakit akan berakhir dengan cepat begitu harapan menarik diri dari pemindahan pikiran dalam keadaan sadar. Tetapi sebaliknya, jika harapan tak sadar yang ditekan telah menerima pengutan dari organ, yang bisa ditempatkan dalam proses pemindahn pikiran, menjadikannya mampu untuk mendobrak masuk bersama rangsangan organis bahkan ketika harapan dalam keadaan sadar telah dibuang. Kemudian yang terjadi usaha-usaha untuk mempertahankan diri, dan hasil akhirnya adalah bahwa pikiran-pikiran yang dipindahkan akan menerobos dalam bentuk- bentuk kompromis lewat bentukan gejala. Freud, 2011: 35-36

2.2.6.3 Mekanisme Pertahanan Ego