Teknik Pengumpulan Data Margaisme dalam Pemilihan Legislatif di Kabupaten Humbang Hasundutan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

3.4.1 Data Primer.

A. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.Tujuan observasi atau pengamatan adalah memahami cirri-ciri dan luasnya signifikansi dari interelasi elemen-elemen tingkah laku manusia pada fenmena sosial yang serba kompleks dalam pola-pola tertentu Ir. I Made Wiratha, M.Si, 2008: 248 Dengan observasi akan sangat membantu peneliti untuk mendapatkan data yang akurat, holistic serta mendapatkan data yang sulit diungkapkan melalui teknik lain, mendapatkan data yang kontemporer serta memungkinkan untuk mendapatkan penemuan baru discovery. Observasi yang peneliti lakukan adalah dengan tinggal di lokasi penelitian itu dilakukan. Yang akan diobservasi adalah apakah calon legislative yang terpilih menepati janjinya jika menang akan mengankat satu atau dua orang anak dari kelompok marga Simamora untuk bekerja di kantor DPRD dan juga melakukan perbaikan jalan yang sudah rusak di desa Saitnihuta. Rencana observasi dilakukan setelah selesai seminar proposal dan peneliti langsung turun kelapangan dan tinggal di lokasi penelitian selama kurun waktu sebulan dan tinggal disana tiap hari. Peneliti melakukan observasi dengan cara pengamatan dan juga pakai alat bantu kamera untuk mem foto dan juga alat rekam untuk merekam.Data yang saya harapkan akan diperoleh melalui teknik observasi ini adalah mendokumentasikan gambar jalan atau bangunan yang sedang dibangun sebagaimana janji dari anggota legislatif marga Simamora yang terpilih tersebut. B. Wawancara Mendalam Wawancara interview adalah merupakan proses interaksi dan komunikasi tatap muka antara peneliti dan responden. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukana oleh beberapa factor yang berinteraksi dan memengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, responden, topik 38ocusitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara. Sofian Efendy, 2012:207. Dengan melakukan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal itu tidak bisa ditemukan dengann teknik observasi. Dengan demikian wawancara mendalam adalah suatu proses mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian dengancara berdialog. Dalam wawancara ini peneliti akan mewawancarai Pengurus kelompok marga Simamora di desa Saitnihuta yang mengetahui persis sejarah berdirinya kelompok marga Simamora yaitu ketua kelompok marga Simamora. Tokoh adat di desa Saitnihuta yaitu tokoh adat yang bisa disebut dengan informan kunci dan cukup satu orang saja. Anggota kelompok marga Simamora yang dimaksud adalah anggota yang ikut berpartisipasi sebagai TS Tim Sukses dalam pemenangan calon legislatif yang bermarga Simamora Tersebut.Anggota legislatif marga Simamora yang menang dan memanfaatkan jaringan marga. Wawancara dilakukan setelah selesai seminar proposal dan peneliti langsung turun kelapangan dan tinggal di lokasi penelitian, dengan perkiraan waktu wawancara satu informan sekitar 1-1,5 jam, dengan terlebih dahulu menghubungi dan membuat janji wawancara dengan informan dan bertemu langsung dengan informan. Dalam proses wawancara ini peneliti menggunakan alat bantu kamera dan juga alat rekam. Dengan melakukan wawancara informasi atau data yang peneliti harapkan terkumpul adalah data atau informasi yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitiaan. Adapun hal-hal yang bisa mengganggu proses wawancara adalah susahnya informan untuk dijumpai untuk melakukan wawancara. Tetapi jika informan tidak bisa dijumpai untuk melakukan wawancara alternatif lain adalah melakukan wawancara dengan media telephone. C. Studi Dokumen Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Dokummen yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah berupa data dari kelompok marga Simamora yang bisa didapat dari pengurus kelompok marga Simamora dan juga dokumen mengenai atribut maupun spanduk kampanye yang digunakan anggota legislatif bermarga simamora yang sudah menang dan dokumen ini bisa diminta kepada anggota legislatif yang menang dan bermarga Simamora tersebut

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder digunakan untuk menopang data primer melalui berbagai referensi antara lain: buku, jurnal ilmiah. Data sekunder merupakan data yang tidak didapat secara langsung dari bojek penelitian.Data sekunder yang dicari yaitu data yang terkait dengan penelitian ini.

3.5 Interpretasi Data