Interpretasi Data 1 Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum
mengapa bapak Marsono Simamora lebih mengutamakan mempekerjakan masyarakat Desa Saitnihuta dengan alasan agar mereka tidak pengangguran.
4.4. Interpretasi Data 4.4.1 Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum
Partisispasi masyarakat dalam pemilihan umum, memiliki peranan penting dalam sistem politik dalam suatu Negara khususnya Negara Indonesia yang memiliki sitem
pemerintahan yang bersifat demokrasi yang artinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Partisipasi politik adalah kegiatan sekelmpok orang yang akan turut serta secara
aktif baik dalam kehidupan politik dengan jjalan untuk memilih pemimpin secara langsung yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. A. Rahman H I 2007:285.
Charles Andrian dalam buku Sistem Politik Indonesia yang ditulis oleh Prof.Dr.Kacung Marijan 2010: 111 mengatakan bahwa partisipasi politik itu terdiri dari
tiga bentuk.Bentuk pertama adalah partisipasi politik yang lebih pasif, didalam tipe pertama ini, partisipasi dilihat dari keterlibatan politik seseorang, yakni sejauh mana orang
itu melihat politik sebagai sesuatu yang penting, memiliki minat terhadap politik, dan sering berdiskusi isu-isu politik dengan teman.Bentuk yang kedua adalah partisipasi yang
lebih aktif.Yang menjadi perhatian adalah sejauh mana orang itu terlibat didalam organisasi –organisasi atau asosiasi-asosiasi sukarela voluntary associations seperti
kelompok-kelompok keagamaan, olahraga, pencinta lingkungan, organisasi profesi, dan organisasi buruh.Bentuk yang ketiga adalah partisipasi yang berupa kegiatan-kegiatan
protes seperti ikut menandatangani petisi, melakukan boikot, dan demonstrasi.
Partisipasi masyarakat dalam politik biasanya hanya berhenti pada saat pemilihan umun dan pemilihan kepala daerah.Hanya para elit politiklah yang terus aktif dalam
sebuah sisitem perpolitikan di suatu Negara. Merekalah yang akan membuat ppengaruh terhadap pemerintah dalam menentukan atau membaut sebuah kebijakan. Sementara
kebanyakan masyarakat hanya tergolong pada partisipasi bentuk yang pertama tadi yaitu bentuk partisipasi pasif yang hanya ikut perpartisipasi pada saat pemilihan umum maupun
pemilihan kepala daerah. Melalui hasil wawancara dilokasi penelitian dengan para informan, diperoleh data
bahwa terdapat suatu jawaban atau pandangan yang sama dari para informan mengenai partisipasi mereka dalam perpolitikan di Indonesia. Seperti pernyataan yang dikemukakan
oleh bapak Janti Simamora Laki-laki, 36: “…molo masalah partisipasi politik ido bah dohot do hami marpartisipasi
dah alana hak ni setiap jolma do dohot berpartisipasi politik on. Dang mungkin nga adong hak ni iba naeng mamilih presiden manang mamilih
anggota DPRD suang songoni mamilih bupati nang naasing nai dang pinakke. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik ikkon dohot do iba
antong berpartisipasi nang pe holan pas pemilihan I iba dohot, alana so boi iba gabe pemimpin gabe bupati manang pejabat naasing nai ala so
adong sikkola niba dohot sinamot nagodang bah nanggo apala nileon soara ni iba on mamillit nasida…”
Artinya
“kalau masalah partisipasi politiknya ikutnya kami berpartisipasi karena partisipasi politik itu adalah merupakan hak setiap anggota masyarakat.
Sebab tidak mungkin kita sudah punya hak untuk memilih presiden, atau memilih anggota DPRD maupun memilih bupati dan pemilihan lainnya kita
tidak menggunakan hak kita tadi. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik harus ikut kita berpartisipasi dalam politik walaupun hanya pada
waktu pemilihan umum itu kita ikut memeberikan suara kita, karena tidak bisa saya jadi pemempin seperti bupati maupun jadi seperti pejabat lainnya
itu karena tidak ada tamatan sekolah dan juga uang yang banyak, makanya suara itu kita kasih untuk memilih mereka…”
Hal ini senada dengan jawaban yang disampaikan informan Saut Simare-mare Laki-laki, 43 tahun:
“…mulai sian taon 2004, 2009, sahat tu taon 2014 na lewat torus do dohot au berpartisipasi dalam pemilihan, baik mulai sian pemilihan kepala desa
sahat tu pemilihan presiden nang songoni pemilihan DPRD pe tong do dohot au. Alana menurut hu i sada hak doi di hita warga Indonesia on
untuk memilih. Selain i suaratai apala porlu doi untuk menentuhon nasib ni Negara taon boha tu joloan on. Dang boi hita mambaen kebijakan di
Negara taon bah apala soaratai tabaen mambantu pamarentata mambaen kebijakan. Masa apala holan mangalean soara ta do hita sebagai bentuk
partisipasi dang boi?…”
Artinya
“…sejak tahun 2004, 2009, sampai pada tahun 2014 yang lalu saya terus ikut berpartisipasi dalam pemilihan, baik itu mulai dari pemilihan kepala
desa sampai kepada pemilihan presiden dan juga pemilihan DPRD pun tetapnya saya ikut. Karena menurut saya itu partisipasi adalah
merupakan salah satu hak buat kita warga Negara Indonesia ini untuk memilih.Selain itu suara kita sangat penting untuk menentukan nasib
Negara kita ini kedepannya.Kita tidak bisa membuat kebijakan di Negara kita ini yah minimal soara kita itu kita buat membantu pemerintah untuk
membuat sebuah kebijakan. Kan tidak mungkin hanya memberikan suara kita saja hanya sebagai bentuk partisipasi kita tidak bisa?...”
Hal ini senada dengan jawaban yang disampaikan informan Menti Sihombing Perempuan , 49 tahun:
“…Dohot do au torus memilih setiap adong pemilihan mulai na terdaftar au gabe penduduk jala umur hu aboi memilih di desa Saitnihuta on.
Manang pemilihan aha pei torus do dohot au inang…”
Artinya
“… Aku ikut terus memilih setiap ada pemilihan semenjak saya terdaftar jadi penduduk dan juga umur saya sudah bisa memilih di Desa Saitnihuta
ini. Mau pemilihan apa pun itu terusnya aku ikut nak…”
Dari semua informan yang di wawancarai mengatakan bahwa setiap ada pemilihan umum mereka ikut berpartisipasi seperti penyataan dari bapak Amser Simamora Laki-
laki: 54 tahun: “… Bolo masalah berpartisi do ito torus doi au dohot berpartisipasi alai
pas adong pemilihan do au dohot berpartisipasi, termasuk mai mangalean suara ku pas adong pemilihan na diselenggarahon pamarenta ta, alana
sebagai warga negara yang baik hak ta doi ito menggunakan suara ta pas pemilihan, selain dohot mangalean suara tong do dohot au gabe petugas
keamanan di TPS, ale na pemilihan terakhir on dang dohot be au ito Alana
nga akka naposo I gabe petugas keamanan ai nga lam matua be iba antongan…”
Artinya
“… Kalau masalah berpartisipasinya nak terus saya ikut brpartisipasi tetapi setiap ada pemilihan saya ikut berpartisipasi, termasuklah itu untuk
memberikan suara pada saat pemilihan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah kita, karena sebagai warga Negara yang baik itu merupakan
hak kita untuk menggunakan hak suara kita pada saat pemilihan, selain memberikan suara pada waktu pemilihan saya juga iut berpartisipasi
sebagai petugas keamanan di TPS, tetapi pada pemilihan terakhir ini saya tidak pernah lagi ikut karena yang menjadi petugas keamanan sudah rang-
orang yang lebih tua sementara saya sudah semakin tua…”
Begitu juga dengan pernyataan dari bapak Manontang Simamora Laki-laki, 49 Tahun
“…dohot do au memilih pas pemilihan 2014 nang songoni pe angka pemilihan umum na lainnai sebelum taun 2014, ala kebetulan sesuai
undang-undang I kan termasuk do pesta rakyat ala negaratta on mamakke sistem demokrasi do pemerintahanna jadi ikkon berpartisipasi do setiap
warga Negara na, jala asa dohot berpartisipasi pas pemilu I kan ala hak ta doi sebagai warga Negara untuk memberikan hak pilih. Au dohot
perprtisipasi dalam pemilihan umum nga torus alai bolo berpartisipasi tu pemilihan legislatif bah mulai na mencalonkan diri ma atong si Fransiskus
na pas taon 2004 bolo dang salah sahat tu pemilihan si Tapian ma sonari na taon 2014 nalewat i. holan mangalean suara do bentuk partisipasi
politik hu ito…”
Artinya
“… saya ikut memilih pada pemilihan 2014 dan begitu juga pada pemilihan umum yang lainnya sebelum tahun 2014, karena kebetulan
sesuai undang-undang pemilihan umum merupakan pesta rakyat bagi warga Negara Indonesia dan Negara kita juga system pemerintahannya
adalah demokrasi dan kita ketahui system demokrasi itu setiap warga Negara harus berpartisipasi, untuk ikut berpartisipasi pada pemilihan
umum itukan karena merupakan hak kita sebagai warga negara untuk memberikan hak pilih kita. Saya ikut berpartisipasi terus pada setiap
pemilihan umum maupun pilkada, tetapi ikut berpartisipasi pada pemilihan legislatif itu semenjak si Fransiskus mencalonkan diri jadi anggota DPRD
pada tahun 2004 kalau tidak salah saya sampai pada pemilihan tahun 2014 lalu saat si Tapian mencalonkan diri. Hanya memeberian suara pada
waktu pemilihannya partisipasi politik saya nak…”
Begitu juga dengan pernyataan Halomoan Simamora Laki-laki, 77 tahun : “… dohot au berpartisipasi politik ito holan pas waktu pemilihan umum do
manang akka pemilihan kepala desa dohot pemilihan naasing nai. Alana
ikkon guna honon do suara hak pilih niiba I ito Alana hak ni sude warga Negara doi. Apala dohot pe iba berpartisipasi asa boi do mangalehon
contoh tu akka naposoi, apalagi songon hami akka na matua on ito holan pangalahona mi akka na denggan I nama si patuduhonon nami alana.
Apala hudok pe pangalaho nami si patuduon nami asa unang golput do akka naposoi asa adong sada gambaran di nasida sedangkan namatua
dohot berpartisipasi politik apala lam ma akka na poso on. Partisipasi politik hu ito sebatas dohot memilih do pas adong pemilihan na binaen ni
pamarenta ta…”
Artinya
“… aku ikut berpartisipasi dalam politik nak hanya pada waktu pemilihan umumnya atau seperti pemilihan kepala desa dan lainnya. Karena kita
harus menggunakan hak pilih kita itu nak, karena itukan merupakan hak semua warga Negara.Saya ikut berpartisipasi supaya bisa memberikan
contoh untuk para generasi muda, itu karena kami orang tua ini nak hanya tingkah laku dan sikap kami yang bagus lah yang bisa kami
tunjukkan.Kenapa saya bilang seperti itu supaya para generasi muda tidak golput pada pemilihan umum maupun pemilhan lainnya, supaya ada satu
panutan untuk mereka bahwa orang yang sudah tua saja ikut berpartisipasi politik apalagilah kita yang muda ini. Saya ikut berpartisipasi dalam politik
hanya sebatas memberikan suara pada saat pemilihan yang diselenggarakan oleh pemerintah…”
Sedangkan berdasarkan penuturan bapak Marsono Simamora Laki-laki, 50 Tahun:
“… bolo soal partisipasi poitik do ito memang saleleng on au dohot berpartisipasi holan sebatas dohot mangalean suara pas waktu pemilihan
do Alana I kan a merupakan hak ni setiap harga Negara do dohot berpartisipasi di dalam pesta rakyat. Ale nung piga-piga taon terakhir on
masuk ma au gabe anggota sada partai pas naeng pemilihan umum si sahali lima taon dohot ma au mencalonhon diri gabe neng anggota DPRD
di Humbang Hasundutan on ima na di usung ni partai Nasdem, puji Tuhan monang ma pas na taon 2014 i. Tujuan gabe mencalonkan diri gabe
anggota DPRD asa boi do memperjuangkon hak rakyat do antong ito Alana anggota dewan I kan sebagai penyambung lidah rakyat doi asa boi
pemerintah mambaen kebijakan na pro tu rakyat…”
Artinya
“… kalau soal partisipasi politiknya maksud mu nak memang selama ini saya ikut berpartisipasi hanya sebatas ikut memberikan suara pada waktu
pemilihan karena itu merupakan hak kita sebagai warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam pesta rakyat. Tetapi setelah beberapa tahun terakhir
ini saya ikut dan aktif menjadi anggota salah satu partai politik dan pas mau pemilihan umum yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun saya
ikut mencalonkan diri menjadi anggota DPRD di Humbang Hasundutan ini yang diusung oleh partai Nasdem, puji Tuhan saya menang menjadi salah
satu anggota DPRD pada tahun 2014. Tujuan saya ikut mencalonkan diri jadi anggota DPRD adalah supaya bisa memperjuangkan hak rakyat nya
nak, karena anggota dewan tugasnya adalah sebagai penyambung lidah rakyat biar bisa pemerintah membuat sebuah kebijakan yang pro dengan
rakyat…”
Berdasarkan hasil observasi, saya melihat bahwa masyarakat di desa Saitnihuta khususnya informan yang berasal dari Punguan Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere
di Saitnihuta ikut berpartisipasi politik hanya ikut pada pemilihan saja untuk memberikan suara dan juga satu informan yang sudah menjadi anggota DPRD Humbang Hasundutan.
4.4.2. Kontribusi dan Peran yang Dilakukan Oleh Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere dalam Memenangkan Calon anggota Legislatif
Negara yang demokratis memiliki keunggulan tersendiri, karena dalam setiap pengambilan kebijakan mengacu pada aspirasi masyarakat.Masyarakat sebagai tokoh
utama dalam sebuah Negara demokrasi memiliki peranan yang sangat penting.Salah satu peranan masyarakat dalam Negara demokrasi adalah partisipasi masyarakat dalam politik.
Masyarakat memiliki peran yang sangat kuat dalam proses penentuan eksekutif dan legislatif baik dipemerintah pusat maupun daerah. Pemilihan umum PEMILU merupakan
program pemerintah setiap lima tahun sekali dilaksanakan di seluruh wilayah Negara kita. Pemilu merupakan implementasi dari salah satu ciri demokrasi dimana rakyat secara
langsung dilibatkan, diikutsertakan didalam menentukan arah dan kebijakan politik Negara untuk lima tahun kedepan.
Peran masyarakat itu bukan hanya memberikan suara pada saat pemilihan umum saja. Tetapi mereka biasanya akan mendukung penuh calon legislatif pilihan mereka
apalagi dalam masyarakat pedesaan yang dimana sifat solidaritasnya masih sangat tinggi. Mereka akan mendukung dan membantu calon legislatif tersebut agar menang mewakili
desa mereka. Adapun karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku
keseharian mereka.Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa.Namun dengan adanya perubahan sosial dan
kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan
budaya mereka yang bersifat umum. 1 Sederhana
2 Mudah curiga 3 Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4 Mempunyai sifat kekeluargaan 5 Lugas atau berbicara apa adanya
6 Tertutup dalam hal keuangan mereka 7 Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8 Menghargai orang lain 9 Demokratis dan religius
10 Jika berjanji, akan selalu diingat Melalui hasil wawancara dilokasi penelitian dengan para informan, diperoleh data
bahwa terdapat suatu jawaban atau pandangan yang sama dari para informan mengenai partisipasi mereka dalam perpolitikan di Indonesia. Seperti pernyataan yang dikemukakan
oleh bapak Tarigan Simamora Laki-laki: 48 Tahun: “… bolo disukkun ito aha kontribusi manang peran ni punguan taon lao
mambantu mamonanghon sitapian gabe anggota DPRD di Humbang Hasundutan on godang do ito naung dibahen punguan taon. Termasuk mai
songon mambaen sada acara partangiangan lao pa borhatton imana mencalonkan diri, sude anggota dohot pengurus ni punguan on dohot ma
attong gabe tim kampanyena, Alana on dope adong calon sian huta taon jala dohot sian punguan taon. Jadi ikkon semangat ma atong mandukung
anggiat boi gabe siboan goar ni huta taon khusus na punguan on. Selain in nagabe tim sukses ni imana attong akka anggota manang pengurus ni
punguan on ma akka na godang jaringan na di kecamatan na asing na adong di dapil 1 on, Alana kan imana calon DPRD di dapil 1 do. Dang
holan I ito peran ni punguan on, adong dope sada nai gabe mambaen
masyarakat khususna masyarakat desa Saitnihuta gabe bersemangat lao mamilih mangalean suara nai, hape sian na biasana hian imana golput do
ale ala adong sian huta na jala samarga muse gabe semangat imana lao mamilih. Selain perani punguan on ito tong do adong peran pribadi ni iba
sandiri ala kebetulan apala keluarga ku dope imana bah sude akka keluarga sian au manang keluarga sian inanta parnijabu tong do hu ajak
asa mamillit imana, Alana bolo nasan huta nibai monang gabe pamimpin lak boha pe didok nga seadong roha ni I lao pamaju hon huta na sandiri…”
Artinya
“… kalau ito tanya masalah apa kontribusi dan peran punguan ini untuk membantu memenangkan sitapian calon legislatif yang berasal dari
anggota punguan marga Simamora jadi anggota DPRD di Humbang Hasundutan banyak yang sudah dilakukan oleh punguan ini. Termasuk
salah satunya membuat sebuah acara partangiangan untuk memberangkatkan dia calon legislatif yang berasal dari anggota punguan
marga Simamora untuk mencalonkan diri, semua anggota dan pengurus punguan ini ikut berpartisipasi jadi tim kampanyenya, karena inilah
pertama kalinya ada calon legislatif dari kampung ini dan juga dari punguan ini. Jadi harus semangat untuk mendukung dia agar dia nanti bisa
membawa nama baik desa kita ini khususnya punguan kita ini. Salain itu yang jadi tim sukses dari dia adalah anggota atau pengurus punguan ini
yang memiliki jaringan yang luas di kecamatan lain yang ada di dapil 1 ini, karena dia calon DPRD di dapil 1. Bukan hanya itu yang menjadi peran
punguan ini, ada lagi yaitu membuat masyarakat khususnya masyarakat desa Saitnihuta jadi bersemangat untuk memilih dan memberikan suaranya,
dari yang biasanya golput dan tidak peduli, tetapi karena ada dari kampungnya dan dan satu marga jadi masyarakat jadi semangat untuk
memilih. Selain peran punguan ini ada juganya peran atau kontribusi pribadi dari kita sendiri karena kebetulan dia merupakan keluarga saya
sendiri jadi semua keluarga dari pihak saya maupun dari pihak istri saya juga saya ajak unttuk memilih dia, Karena jika yang berasal dari kampung
kita yang menang jadi seorang pemimpin mau gimana pun selalu ada perhatiannya untuk memajukan kampungnya sendiri…”
Hal yang serupa juga disampaikan oleh bapak Marulam Simamora Laki-laki: 84 tahun sebagai tokoh adat dan juga penasehat sekaligus penggagas berdirinya Punguan
Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere: “… peran manang kontribusi ni punguan on ito berupa sada ni roha lao
paborhat hon sitapian I lao mancalon hon diri gabe calon legislatif di kabupaten on. Jala dang tapasombu ibana mardalan sandiri, dang boi
punguan on mangalean bantuan berupa materi bah apala mangalean dukunngan berupa sada niroha lao mamilit imana pas pemilihan calon
DPRD, jala tontong mangajak akka tondong di luat na asing na sada daerah pemilihan dohot hita lao mamilit imana anggiat boi imana sibuan
goar ni punguan taon dohot huta ta on asa maju huta taon jala pembangunan pe sahat tu huta on…”
Artinya
“… peran dan kontribusi punguan ini nak berupa kesatuan hati dari para anggota dan pengurus punguan ini untuk memberangkatkan sitapian salah
satu calon legislati yang berasal dari desa Saitnihuta dan anggota punguan untuk mencalonkan diri jadi anggoota DPRD di kabupaten ini.
Kita tidak membiarkan dia berjalan sendiri dan selalu kita bantu, punguan ini tidak bisa memberikan bantuan berupa materi yah setidaknya
memberikan dukungan berupa kesepakatan bersama untuk memilih dia pada saat pemilihan umum DPRD, dan kita juga tetap mengajak teman-
teman dan suadara yang ada di daerah lain yang satu daerah pemilihan dengan kita untuk memilih dia agar nantinya dia bisa mambawa nama baik
dari punguan kita ini terlebig nama baik kampung kita ini biar kedepannya lebih maju kampung kita ini dan juga pembangunan sampai ke daerah kita
ini…”
Hal serupa juga disapaikan oleh bapak Amser Simamora yang merupakan anggota punguan marga ini dan juga termasuk salah satu anggota yang termasuk Tim Sukses bapak
Marsono Simamora Laki-laki, 58 Tahun: “…dohot aktif mangalean dukungan sian segi moral pe ito a dohot I
merupakan salah satu bentuk ni dukungan. Songoni ma na di ulahon punguan on ito termasuk ma akka anggota-anggota na berperan aktif
mandukung calon legislatif na sian punguan on, Alana on dope hea adong sian punguan on nang sian huta on na mencalonhon diri gabe calon DPRD
di Humbang Hasundutan on. Bolo songon au pribadi ito dohot ma au attong gabe tim sukses ni imana, dohot ma au tong tu kecamatan na adong
di daerah pemilihan 1 alana imana attong calon legislative di daerah pemilihan 1 do. Lao mangajak akka masyarakat sian kecamatan na asing
asa tong mamillit imana pas pemilihan umum DPRD, apalagi bolo mar marga Simamora ni ajak ma attong halaki ala samarga dohot calon on…”
Artinya “… berperan aktif memberikan dukungan dari segi moral pun nak itu sudah
merupakan salah satu bentuk dari dukungan. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh punguan ini termasuk juga dukungan yang dilakukan oleh
semua anggota ikut berperan aktif mendukung calon legislative yang berasal dari anggota punguan ini, karena ini lah baru pertama kali ada
calon legislatif yang berasal dari punguan ini dan juga dari desa ini yang mencalonkan diri jadi anggota DPRD di Humbang Hasundutan ini. Kalau
saya sendiri, saya ikut jadi tem sukses dari calon legislatif ini.Saya ikut turun ke kecamatan yang ada dalam daerah pemilihan 1 karena dia calon
legislatif di daerah pemilihan 1. Kami dan yang lain ikut turun ke kecamatan lainnya adalah untuk mengajak masyarakat dari kecamatan
yang lain untuk memilih dia pada pemilihan umum DPRD, terkhusus buat marga Simamora kami mengajak mereka karena satu marga dengan calon
legislatif ini…”
Didalam dunia politik yang paling banyak berperan aktif kita lihat adalah laki- laki.Hal ini terlihat jelas di daerah pedesaan dimana laki-laki jauh lebih banyak
membicarakan tentang politik dibandingkan dengan perempuan. Hal ini didukung oleh kebiasaan para laki-laki khususnya bapak-bapak yang setiap hari nongkrong di warung
kopi sambil mengobrol dengan teman-temannya yang lain. Berbeda dengan perempuan yang hanya akan pergi keladang, dan mengurus keperluan rumah tangga dan jarang untuk
berkumpul-kumpul dengan teman-temannya kecuali pada saat ada arisan, partangiangansebuah perkumpulan untuk kebaktian yang dilakukan dirumah anggota
jemaat gereja dan biasanya berdasarkan lingkungan, dan pertemuan dalam punguan marga yang diadakan satu bulan sekali atau satu kali dalam dua minggu.
Hal in tergambarkan dari jawaban ibu Menti Sihombing saat ditanyakan mengenai Kontribusi dan Peran yang Dilakukan Oleh Punguan Marga Simamora dalam
Memenangkan Calon anggota Legislatif Perempuan; 49 Tahun: “... bolo makatai politik on do memang hurang niantusan doi inang.
Biasana pe iba lao memilih bolo adong pemilihan na mangihutton amatta jabu do inang, nion ma tapillit inna bah nima pinillit. Akka ama-ama nama
inang na mangantusi i. Alana nasida do napaling umboto mengenai I dibandingkon hami akka ina-ina on ai holan tu balian do ulaon nami. ale
bolo masalah peran dohot kontribusi ni punguan marga na hudohoti hami ido nanisukkun mu bah berupa dukungan ma hulean hami inang, jala pas
pemilihan hami akka anggota dohot ma mamillit imana unang be tunaasing lao mamilih, jala pas nalao mencalonhon diri imana gabe calon anggota
dewan I bah dipatupa punguan ondo sada acara partangiangan lao paborhatton imana sebagai tanda sada ni rohanami la mandukung imana
majo gabe calon anggota dewan dan hami pe siap mambantu sian segi moral bolo dang boi ni bantu imana sian segi materi …”
Artinya
“… kalau berbicara masalah politik ini memang saya kurang mengerti sebenarnya. Biasanya saya kalau mau memilih pada pemilihan umum ikut
apa kata suami saja, jika suam bilang ini saja kita pilih yah saya akan memilih itu. Sebenarnya para bapak-bapak lah yang mengerti mengenai
politik ini.Karena mereka lah yang paling mengerti mengenai politik dibandingkan kami ibu-ibu ini keladang terusnya kerjaan kami. Tetapi
kalau masalah peran dan kontribusi punguan marga yang kami ikuti ini yang mau kau tanya ia berupa dukungan lah yang bisa kami beriakan,
berupa memberikan suara pada pemilihan, kami semua anggota dan pengurus punguan ini semua memilih dia dan suara nya tidak bisa
diberikan ke calon yang lain. Pada saai dia mau mencalonkan diri menjadi anggota dewan, punguan ini membuat sebuah acara partangiangan
kebaktian untuk memberangkatkan dia untuk mencalonkan diri sebagai tanda kalau kami satu hati untuk mendukung dia maju menjadi anggota
dewan dan kami siap membantu…”
Tidak jauh beda dengan pernyataan ibu Risma Lifde Simamora salah satu anggota yang termasuk aktif dalam punguan ini Perempuan; 44 tahun:
“… ido fungsi ni sada punguan bahwa siap untuk memberikan dukungan tu sude akka anggota baik dalam keadaan sukacita manang dukacita. Suang
songoni ma disalah satu anggota na mencalonkan diri gabe anggota legislatif Kabupaten Humbang Hasundutan I sada berita suka cita doi na
mamorluhon akka dukungan sian anggota ni punguan on tarlumobi punguan on sandiri. Mungkin sian segi materi dang sanggup punguan non
mambantu alai na tolap boi dibantu bah dibantu punguan on do nang pe holan bantuan doa dohot mangalean suara nang mangjak akka si solhot lao
mamilit imana Ipe termasuk peran dohot kontribusi doi. Hami pe mangalean dukungan ala tong do bergabung jadi anggota ni punguan on,
jadi bolo naik imana jala monang gabe sada kebanggaan doi dihami tarlumobi dipunguan on, otomatis akka marga Simamora na asing pe na
adong dihuta on ikkon tarbukka rohana lao dohot bergabung tu punguan on…”
Artinya “…salah satu fungsi dan tujuan dari punguan ini adalah bahwa siapa
memberikan dukungan kepada setiap anggota baik dalam keadaan suka cita maupun dukacita. Begitu juga dengan salah satu anggota punguan ini
yang ikut mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di Kabupaten Humbang Hasundutan.Itu sebuah kabar berita sukacita yang memerlukan
dukungan dari setiap anggota dan pengurus Punguan ini. Mungkin dari segi materi punguan ini tidak mampu untuk membantu tetapi semampu yang
kami bisa punguan ini tetap membantu dia walaupun hanya mampu memberikan bantuan berupa doa, memberikan suara untuk memilih dia
pada saat pemilihan dan juga untuk mengajak sanak saudara di kecamatan yang lain maupun desa yang lain untuk memilih dia itu sudah termasuk
sebuah peran dan kontribusi. Dan kami memberikan dukungan penuh itu karena kami sudah bergabung dalam punguan ini. Jadi kalau dia maju
menjadi calon legislatif dan menang itu sebuah kebanggan bagi kami dan juga bagi punguan ini, otomatis marga Simamora yang ada di kampung ini
akan terbuka hatinya untuk ikut bergabung dalam punguan ini…”
Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan dengan cara wawancara mendalam terhadap responden ditemukan bahwa Kontribusi dan Peran yang Dilakukan Oleh Punguan
Marga Simamora dalam Memenangkan Calon anggota Legislatif adalah dengan medukung penuh calon legislatif tersebut dengan cara satu hati untuk mendukung calon baik melalui
doa, dukungan moral, memberikan suara pada saat pemilihan umum dan juga mengajak saudara maupun kerabat yang ada di kecamatan lain yang berada dalam daerah pemilihan I
dan juga masyarakat desa Saitnihuta dan desa lainnya disekitaran desa Saitnihuta. Selain itu punguan ini juga memfasilitas untuk membuat sebuah acara adat dan partangiangan
dalam memberangkatkan calon legislatif marga Simamora pada saat mau maju mencalonkan diri jadi anggota legislatif Kabupaten Humbang Hasundutan.