BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Lokasi 4.1.1 Gambaran Umum Desa Saitnihuta
Desa Saitnihuta adalah desa yang mayoritas penduduknya adalah suku batak toba, dan mayoritas masyarakatnya beragama Kristen Protestan. Kehidupan penduduk di desa
ini terjalin dengan rukun dan rasa gotong royong yang dimiliki oleh masyarakat masih tinggi. Desa Saitnihuta terdiri dari empat dusun yang dimana jumlah penduduknya secara
keseluruhan mencapai 2337 jiwa hingga akhir bulan Januari 2011. Sebagian besar masyarakat desa Saitnihuta ini hidup sebagai petani, tetapi ada juga sebagian masyarakat
yang bekerja sebagai PNS, wiraswasta dan buruh.Penduduk desa Saitnihuta bisa dibilang penduduk yang Homogen karena di desa Saitnihuta hanya terdapat satu suku yaitu suku
batak yaitu batak toba dengan bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa batak toba, dan agama yang depeluk oleh masyarakat di desa Saitnihuta hanya agama Protestan dan
Khatolik.
4.1.2 Letak Geografis dan Batas Wilayah
Desa Saitnihuta adalah salah satu dari desa yang berada di Kecamatan Dolok Sanggul yang wilayah desa ini mempunyai luas ± 840,64 Ha dan terdapat 4 Dusun
didalamnya dengan perincian luas dusun sebagai berikut: 1.
Dusun I : 288,11 Ha
2. Dusun II
: 233,12 Ha 3.
Dusun III : 182,18 Ha
4. Dusun IV
: 137,23 Ha Desa Saitnihuta masuk dalam wilayah kerja Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan. Berjarak ± 8 km arah selatan dari kantor camat Dolok Sanggul, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pakkat, desa Aeklung, Desa Lumban Purba
Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Simarigung
Sebelah Timur berbatasan dengan gunung Sipalakki, desa Hutasoit 1, dan Desa
Dolok Saribu
Sebelah Barat berbatasan dengan desa Lumban Purba, desa Batu Najagar dan Desa Sigulok.
Desa Saitnihuta berada pada ketinggian antara ± 1.500 m diatas permukaan laut. Untuk setiap wilayahdusun di desa Saitnihuta hamper semuanya dilalui oleh sungai besar.
Hal tersebut dikarenakan karena desa Saitnihuta dikelilingi oleh pegunungan dan juga hutan.Seperti bukit Sipalakki, hutan Telkom. Data desa Saitnihuta
4.1.3. Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Saitnihuta adalah 2.337 Jiwa.Dari data tahun 2010-2011, tercatat jumlah penduduk desa saitnihuta sebanyak 505 KK.Untuk desa Saitnihuta, jenis
kelamin perempuan lebih besar dibandingkan dengan perempuan dimana laki-laki berjumlah 1.177 Jiwa dan perempuan berjumlah 1.161 Jiwa.Dari jumlah tersebut ada
sekitar 16 selisih perempuan dan laki-laki. Komposisi penduduk desa Saitnihuta berdasarkan jenis kelamin dan umur dapat dilihat pada tabel berikut:
4.1.3.1. Komposisi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Komposisi penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Nama Dusun
Jumlah Penduduk Lk
Pr Total
1 Dusun I
437 477
914 2
Dusun II 354
311 664
3 Dusun III
232 235
467 4
Dusun IV 138
154 292
JUMLAH 1161
1177 2337
Sumber dari: Kantor Kepala Desa Saitnihuta, Februari 2015 Dari tabel diatas dapat diketahui baha penduduk desa Saitnihuta memiliki jumlah
penduduk sebanyak 2337 jiwa, berdasarkan jenis kelamin penduduk berjenis kelamin laki- laki lebih sedikit dari pada penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1161 jiwa dengan persentase 49,7 sedangkan penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 1177 jiwa dengan persentase
50.3.
4.1.3.2 Komposisi Penduduk Beradasarkan Usia Tabel 4.2
Komposisi Penduduk berdasarkan Usia
No Umur
Dusun I Dusun II
Dususn III
Dusun IV Total
1 0-10 Tahun
244 200
132 87
663
2 11-20 Tahun
205 156
116 71
548
3 21-30 Tahun
136 73
63 23
295
4 31-40 Tahun
104 94
43 33
274
5 41-50 Tahun
96 58
55 38
247
6 51-60 Tahun
61 36
28 18
143
7 Diatas 61
Tahun 68
48 30
22
168 TOTAL
914 665
467 292
2338
Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta, Februari 2015 Dari data Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa komosisi penduduk berdasarkan
usia di Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul berjumlah 2338 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu penduduk dengan usia 0-10 tahun sebesar 663 jiwa dengan persentase 28,3
kemudian disusul oleh penduduk yang berusia 11-20 tahun dengan jumlah 548 jiwa dengan persentase 23,4 selanjutnya disusul oleh jumlah penduduk yang berusia 21-30
tahun sebnayak 295 jiwa dengan persentase 12,7 selanjutnya jumlah penduduk yang berusia 31-40 tahun sebanyak 274 jiwa dengan persentase 11,8 selanjutnya disusul oleh
jumlah penduduk yang berusia 41-50 tahun sebanyak 247 jiwa dengan persentase10,6 dan selanjutnya disusul oleh jumlah penduduk yang berusia diatas 61 tahun sebanyak 168
jiwa dengan persentase7,1 dan yang terakhir jumlah pendduk yang paling kecil yaitu pendudu usia 51-60 tahun yaitu 143 jiwa dengan persentase 6,1 .
Usia tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu faktor pendukung dalam pemilihan umum terutama pemilihan legislatif dimana yang bisa menggunakan hak
pilihnya adalah penduduk yang berusia tujuh belas tahun keatas, dan yang berusia nol sampai dengan enam belas tahun belum diperbolehkan untuk ikut serta dalam pemilihan
umum.
4.1.3.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3
Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan
Terakhir Dusun I
Dusun II Dusun
III Dusun
IV Total
1 Tidakbelum
sekolah 23
101 80
48 368
2 Tidak Tamat
38 15
7 3
63
3 SD
238 204
135 90
667
4 SLTP
205 152
117 67
541
5 SLTA
246 165
117 73
601
6 PT
48 28
11 11
98 TOTAL
914 665
467 292
2338
Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta, Februari 2015 Dari Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan
tingkat pendidikan di Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan berjumlah 2338 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu tingkat SD sebesar 667
jiwa dengan persentase 28,5 kemudiaan disusul oleh tingkat SLTA dengan jumlah 601 jiwa dengan persentase 25,8 kemudiaan disusul oleh tingkat SLTP dengan jumlah 541
jiwa dengan persentase 23,13 selanjutnya disusul oleh belum sekolah dengan jumlah 368 jiwa dengan persentase 15,8 dan selanjutnya disusul ooleh tingkat perguruan tinggi
sebanyak 98 jiwa dengan persentase 4,1 dan yang paling terakhir yang merupakan jumlah yang paling kecil yaitu pada tingkat tidak tamat sekolah sebanyak 63 jiwa dengan
persentase 2,7 . Pendidikan merupakan aspek penting dalam menentukan keikutsertaan seseorang
dalam pemilihan umum.Karena dengan pendidikan bisa membentuk seseorang untuk berpikir luas dan bijaksana dalam ikut membuat keputusan untuk memilih.Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin tinggi pengetahuan orang tersebut untuk ikut
berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menjatuhkan pilihan pada seorang kandidat atau sebuah partai.
4.1.3.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.4
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan
Dusun I
Dusun II
Dusun III
Dusun IV
TOTAL
1 Pegawai Negeri
Sipil 8
6 1
2
17
2 Petani
350 217
181 100
848
3 Wiraswasta
50 41
16 23
130
4 Karyawan
Swasta 38
26 21
9
94
5 Honorer
10 5
3 3
21
6 Pendeta
8 -
- -
8
7 TNI
1 -
1 -
2
8 Supir
- 7
- -
7
Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta, Februari 2015 Penggolongan penduduk berdasarkan jenis pekerjaanmata pencaharian di suatu
wilayah merupakan data yang penting. Hal ini disebabkan data tersebut memberikan informasi mengenai jumlah penduduk yang menggantungkan hidupnya dari beraneka
ragam pekerjaan, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pembangunan Desa Saitnihuta yang akan datang.
Dari Tabel 4.4 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk Desa Saitnihuta yang bekerja adalah sebanyak 1.120 jiwa sekitar 48 dari jumlah penduduk
keseluruhan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pekerjaan terbanyak adalah petani yaitu dengan jumlah 848 jiwa dengan persentase 76, dan disusul oleh wiraswasta
sebanyak 130 jiwa dengan persentase 12, dan disusul oleh karyawan swasta dengan jumlah 94 jiwa dengan persentase 8, dan selanjutnya disusul oleh propesi honorer
dengan jumlah 21 jiwa dengan persentase 2, dan disusul oleh PNS dengan jumlah 17 jiwa dengan persentase 2, dan disusul oleh pendeta dengan jumlah 8 jiwa dengan
persentase 0.7, dan disusul oleh supir dengan jumlah 7 jiwa dengan persentase 0,6, dan disusul oleh propesi yang paling sedikit yaiti TNI dengan jumlah 2 jiwa dengan persentase
0,1.
4.1.3.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Tabel 4.5
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
No Nama
Dusun Islam
Protestan Katolik
Hindu Budha
1 Dusun I
- 902
12 -
- 2
Dusun II -
665 -
- -
3 Dusun III
- 467
- -
- 4
Dusun IV -
292 -
- -
JUMLAH -
2326 12
- -
Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta , Februari 2015 Dari data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan
agama di Desa Saitnihuta Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan berjumlah 2338 jiwa dengan mayoritas penduduk desa Saitnihuta beragama Kristen
Protestan dengan jumlah 2326 jiwa dengan persentase 99,5 dan yang paling sedikit yaitu penganut agama Kristen Katolik dengan jumlah 12 jiwa dengan persentase 0,5
4.1.4. Kondisi Sosial Ekonomi
Desa Saitnihuta adalah merupakan desa pertanian.Maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebagian besar adalah bertani.Dari jumlah KK 505 KK dimana
95 pekerjaan masyarakat desa Saitnihuta adalah petani.Selebihny PNS 15 orang dan pensiunan 13 orang, pedagangwiraswasta 28 orang.Dilihat dari tingkat penghasilan rata-
rata masyarakat desa Saitnihuta tergolong kedalam kategori menengah ke bawah. Dari luas desa 840,64 Ha dimiliki oleh 505 KK. Sementara kemampuan produksi persawahan di
desa Saitnihuta minimal 1 TonHaThn. Kalau harga gabah dikisarkan Rp 2.500 maka per hektar bisa menghasilkan Rp 2.500.000.Tetapi masyarakat di desa Saitnihuta saat ini tidak
hanya berpatokan pada hasil pertanian dari hasil panen padi, tetapi juga dari hasil tanaman kopi, cabe, tomat dan juga tanaman palawija lainnya.
Dari urain diatas jelas tergambar kondisi perekonomian warga desa Saitnihuta dan diperlukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan pendapatan masyarakat baik
dibidang pertanian itu sendiri ataupun pada sektor lain.
4.1.4.1.Kondisi Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat desa Saitnihuta sangat kental dengan tradisi-tradisi peninggalan leluhur.Upacara-upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia
lahir-dewasa berumahtangga-mati, seperti upacara kelahiran, perkawinan dan upacara- upacara yang berhubungan dengan kematian, hamper selalu dilakukan oleh warga
masyarakat. Kegotongroyongan masyarakat masih kuat.Kebiasaan menjenguk orang sakit
tetangga atau sanak famili masih dilakukan oleh masyarakat.Biasanya ketika menjenguk orang sakit, bukan makanan yang dibawa, tetapi mereka mengumpul uang bersam-sama
warga untuk kemudiandisumbangkan kepada orang yang sakit untuk meringankan beban biaya.Kebiasaan saling membantu memperbaiki rumah rumah atau membantu tetangga
yang mengadakan perhelatan juga masih dilakukan.Semua itu menggambarkan bahwa hubungan ketetanggan di desa ini masih kuaterat.
Kesenian yang paling disukai warga desa ini adalah kesenian daerah seperti tor tor batak, gondang.Namun belakangan ini para pemuda cenderung lebih menyukai musik
dangdut dan musik-musik modern lainnya.Kelompok-kelompok kesenan tradisional tidak ditemukan di desa ini.
Kondisi kesehatan masyarakat tergolong cukup baik, terutama setelah adanya puskesmas dan poskesdes.Namun demikian, pada musim-musim tertentu warga
masyarakat sering mengalami gangguan kesehatan, terutama ISPA, diare, influenza.Keberadaan balita kurang gizi sudah mulai berkurang, selaras dengan semakin
baiknya perekonomian masyarakat.Kegiatan pengamanan siskamling desa tidak ada, dimana secara kenyataannya bahwa di desa ini masih tergolong aman dan tenteram.
4.1.4.2. Saranadan Prasarana Desa Saitnihuta
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung suatu program atau kegiatan di desa.Suatu rencana yang disusun dengan baik tanpa didukung
oleh sarana dan prasarana yang baik maka dapat mengakibatkan program yang telah disusun tersebut tidak berjalan dengan baik dan bahkan berhenti.
Sarana Pemerintahan Desa Saitnihuta
Pusat pemerintahan desa Saitnihuta terletak di Dusun III tepatnya kantor kepala desa berada tepat disamping rumah kepala desa yang menjadi tempat untuk rapat atau
musyawarah desa, pembagian Raskin, pengurusan Kartu Keluarga, atau segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan pemerintahan di desa semua dilakukan di kantor kepala
desa.
Sarana dan Prasarana Jalan
Keadaan jalan di desa ini sudah banyak yang mengalami kerusakan seperti aspal yang sudah banyak berlobang sehingga transportasi kurang memadai yang dapat
menghambat pengangkutan hasil-hasil pertanian.
Tabel 4.6 Prasarana perhubungan
No Jenis Prasarana
Kuantitaspanjang Keterangan
1 Jalan Kabupaten
- Tidak ada
2 Jalan desa
3 KM 2 KM sudah
diaspal mulai
berlobang dan 1 KM
sudah sangat parah
3 Jalan dusun
5.5 KM 2,5 KM
belum diaspal
4 Jembatan
4 Unit 3 Unit dalam
kondisi masih baik,
tetapi 1 unit sudah sangat
parah Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta , Februari 2015
Sarana transportasi yang paling banyak digunakan warga masyarakat adalah sepeda motor.Di desa ini belum ada transportasi umum seperti bus, mikrolet atau sejenisnya.
Jaringan listrik dari PLN sudah tersedia di desa ini, sehingga hamper semua rumah tangga menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi keperluan penerangan dan kebutuhan
rumah tangga lainnya.Bebrapa rumah tangga semakin banyak yang menggunakan pompa listrik untuk mengambil air sumur.
Sarana dan Prasarana Ibadah
Dalam hal keagamaan, sarana peribadatan yang ada di Desa Saitnihuta hanya ada gereja, dikarenakan semua penduduk di desa Saitnihuta beragama Kristen Protestan dan
Kristen Khatolik. Jumlah gereja yang ada di desa Saitnihuta adalah sebanyak 6 buah, ada 4 buah gereja di dusun I yaitu Gereja Jemaat Alah Indonesia GJAI, Gereja Pentakosta di
Indonesia GPdI, gereja Huria Kristen Indonesia HKI dan Gereja Kristen Protestan Indonesia GKPI. Sementara di dusun II ada 1 buah gereja yaitu gereja Huria Kristen
Batak Protestan HKBP dan 1 buah gereja lagi di dusun IV yaitu Gereja Jemaat Alah Indonesia GJAI.
Sarana dan Prasarana Pendidikan Tabel 4.7
Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Kategori
Jumlah 1
Paud 3
2 SD
2 Sumber dari : Kantor Kepala Desa Saitnihuta , Februari 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa di Desa Saitnihuta terdapat dua Sekolah Dasar yang berada di Dusun I dan Dusun II, dan ada tiga Pendidikan Anak Usia
Dini yang ada dua di dusun I dan satu di dusun II.
4.1.4.3 Stuktur Pemerintahan Desa Saitnihuta
Stuktur Lembaga Pemerintahan Desa Saitnihuta Kec. Dolok Sanggul Kab. Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut:
Bagan 4.1
4.1.5. VISI DAN MISI DESA SAITNIHUTA
Visi desa saitnihuta .terwujudnya masyarakat desa saitnihuta yang beriman, sehat, aman, mandiri dan sejahtera “BERSAMA”
Beriman : mampu menjalankan kegiatan keagamaan ketuhanan
Sehat : sehat fisik dan jasmani setiap individu
SEKRETARIS DESA Sandra Simamora
Pelaksana teknis Urusan
Pemerintahan Mustapa
Simamora Pelaksana
Teknis Urusan Pembangunan
Tunas Simamora
Pelaksana Teknis Urusan
Kemasyarakatan Ester
Situmorang KEPALA DESA
Hantus Simamora
Unsur Kewilayahan
Kepala Dusun I
Desmon Simamora
Unsur Kewilayahan
Kepala Dusun II
Sehat M Simamora
Unsur Kewilayahan
Kepala Dusun III
Manonggor Simamora
Unsur Kewilayahan
Kepala Dusun IV
Bisner Simamora
Aman : masyarakat dapat melakukan segala kegiatannya dengan baik tidak ada
issue yang membuat masyarakat resah
Mandiri : mampu memenuhi kebutuhannya. Tidak selalu bergantung terhadap
bantuan kepada pihak lain
SejahterA : kebuthan hidup masyarakat terpenuhi
Adapun visi masyarakat desa saitnihuta yaitu berkeinginan untuk lima tahun kedepan bahwa keadaan masyarakat akan lebih beriman, sehat, merasa aman, mandiri
sehingga lebih sejahtera di hari yang akan datang. Untuk mencapai keadaan ini bukanlah sesuatu yang mudah sehingga sangat diharapkan adanya kerjasamahubungan yang baik
dan tulus iklas bagi setiap individu.Yang artinya meningkatkan komunikasi antara pelayanan pemerintah dan warganya sendiri.Dengan menggunakan sumber daya yang ada.
MISI DESA SAITNIHUTA Misi Beriman
- Melaksanakan ibadah dengan baik
Misi Sehat -
Sehat lingkungannya -
Sehat aparat pemerintah dari korupsi, kolusi dan nepotisme -
Sehat fisik dan mental Misi Mandiri
- Melestarikan kegiatan gotong royong Marsiadapari
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap pembangunan
- Membiasakan masyarakat dalam menanggulangi kebutuhannya.
- Menggunakan dana dari pemerintah secara efektif dan efisien
Misi Sejahtera -
Meningkatkan pendapatan masyarakat -
Melancarkan roda perekonomian -
Belajar keras -
Menciptakan lapangan kerja Misi Mandiri
- Melestarikan tradisi gotong royong
- Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam setiap pembangunan
- Membiasakan masyarakat untuk menanggulangi segala keperluan dan
kebutuhannya sendiri -
Menggunakan dana dari pemerintah secara efektif dan seefisien mungkin
BERSAMA artinya saling Bergandeng Tangan diharapkan desa SAITNIHUTA bisa “ Saling bergandeng tangan dalam meningkatkan taraf
kehidupan” “DOS NI ROHA DO SIBAHEN NASAUT”
4.2 Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta 4.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Punguan Marga Simamora
Punguan ini diberi nama Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta. Simamora memiliki tiga anak yaitu Purba, Manalu dan Debataraja.Ketiga
anaknya ini yang paling sering dipanggil dengan sebutan Simamora adalah anaknya yang
terakhir yaitu Debataraja sehingga di Desa Saitnihuta khususnya marga Debataraja itu lebih dikenal dengan Siamamora. Punguan Marga Simamora, Boru dohot BereIbebere
Desa Saitnihuta mulai terbentuk pada tahun 2009 tepatnya di Desa Saitnihuta dengan anggota awal hanya 50 KK dan kepengurusannya sampai sekarang masih bersifat
sentralistik. Punguan ini termasuk cepat berkembang seiring dengan bertambah banyaknya
anggota yang bergabung dan pada tahun 2015 anggota yang tercatat sebanyak 100KK. Pada tahun 2014 lalu salah satu anak Punguan Marga Simamora, Boru dohot BereIbebere
mencalonkan diri menjadi salah satu anggota DPRD Humbang Hasundutan yang menambah semangat bagi anggota dan pengurus punguan ini untuk mendukung calon
legislatif tersebut.
4.2.2 Deskripsi Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta
Sekretariat punguan Marga Simamora beralamat di Dusun I Desa Saitnihuta.Punguan Toga Simamora sejauh ini masih memiliki anggota sebanyak 100
kepala keluarga yang terdiri dari anggota yang berasal dari DUSUN I, DUSUN II, DUSUN III, DUSUN IV.
Punguan Marga Simamora Desa Saitnihuta ini dalam kepengurusannya lebih tercermin dalam acara adat istiadat. Adapun bentuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
Punguan Marga Simamora ini adalah kebaktian bulanan rutin secara bergilir dirumah setiap anggota, mengunjungi anggota yang kemalangan manise, melaksanakan adat
istiadat baik sukacita maupun dukacita, melakukan pesta partangiangan awal tahun, melakukan rapat anggota dan juga rapat pengurus, melakukan acara sosial kemasyarakatan
dan seemua kegiatan tersebut akan diuraikan dalam anggaran rumah tangga.
Adapun tujuan dari semua kegiatan ini adalah untuk mempererat rasa persaudaraan, mengukuhkan rasa sukacita dan rasa sepenanggungan pada saat ada kemalangan atau
dukacita, dan juga membuat persamaan sikap untuk kemajuan dan keberhasilan anggota untuk sesuatu hal yang berguna misalnya mendukung calon legislatif yang berasal dari
anggota kelompok Punguan Marga SimamoraBoru Bere dan Ibebere demi kemajuan marga Simamora.
4.2.3 Dasar dan Tujuan Dibentuknya Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere Desa Saitnihuta
Dalam anggaran dasar Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere Desa Saitnihuta pada Bab I Pasal 3 bahwa punguan in mempunyai Visi: “ Punguan berlandaskan
ajaran Tuhan Yesus Kristus” dan adapun yang menjadi Misi adalah : ” Marsiamin-aminan songon lampak ni gaol, marsitungkol-tungkolan songon suhat di robean”. Adapun tujuan
dibentuknya punguan ini tercermin dalam pasal 4 yaitu: 1.
Menghimpun dan mempersatukan warga pomparan toga Simamora. 2.
Mempererat tali persatuan dan kesatuan diantara anggota marga Simamora pada saat sukacita maupun dukacita dalam adat Dalihan Na Tolu Tungku Berkaki
Tiga. 3.
Ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang ada dalam masyarakat, khususnya di Desa Saitnihuta.
4. Memelihara dan mengembangkan adat dan budaya batak toba.
4.2.4 Kepengurusan dan Keanggotaan Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot
Ibebere Desa Saitnihuta
Dalam bab I pasal 9 tentang badan pengurus harian dan penasehat disebutkan bahwa:
1. Untuk memimpin dan melaksanakan kegiatan punguan sehari-hari keluar dan ke
dalam punguan, maka dibentuk Badan Pengurus Harian dengan susunan kepengurusan sebagai berikut:
A. Ketua I
B. Ketua II
C. Sekretaris I
D. Sekretaris II
E. Bendahara
F. Komisaris-komisaris
Badan Pengurus Harian diangkat dan diberhentikan melalui rapat anggota dengan perbandingan suara sekurang-kurangnya 23 dua per tiga dari jumlah suara
anggota yang hadir. 1.
Penasehat adalah suatu bagian dari punguan yang dapat memberikan pertimbangan, arahan-arahan dan nasehat-nasehat kepada Badan Pengurus Harian dan anggota
emi kemajuan perkumpulan punguan yang statusnya berada di luar Badan Pengurus Harian akan tetapi secara moral ikut bertanggung jawab terhadap maju
mundurnya perkumpulan punguan.
Dalam anggaran dasar Punguan Marga Simamora Bab I pasal 5 tentang keanggotaan disebutkan bahwa yang menjadi anggota Punguan Marga Simamora Boru
Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta adalah: 1.
Keluarga marga Simamora dengan seluruh anaknya yang sudah terdaftar dalam perkumpulanpunguan serta menjadi tanggung jawab orangtua dan selama masih
berdiam di Desa Saitnihuta. 2.
Keluarga HelaBoru Simamora beserta seluruh anaknya yang sudah terdaftar dalam perkumpulanpunguan dan bertempat tinggal menetap di Desa Saitnihuta.
3. Keluarga BereIbebere beserta seluruh anaknya yang sudah terdaftar dalam
perkumpulanpunguan dan bertempat tinggal menetap di Desa Saitnihuta. 4.
Anak lajang Naposobulung SimamoraBoru Simamora yang menetap di rumah anggota dan menjadi tanggung jawab dari anggota dengan pernyataan yang
bersangkutan telah terdaftar dalam punguan. 5.
Orangtua dari anggota marga Simamora Boru Simamora yang menetap di rumah anggota dan menjadi tanggung jawab dari anggota dengan pernyataan yang
bersangkutan telah terdaftar dalm punguan. 6.
Apabila kedua orangtua telah meninggal dunia maka keanggotaannya dalam punguan menjadi gugur, dan apabila anak-anaknya masih bertempat tinggal di
Desa Saitnihuta, keanggotaan dalam punguan dapat diteruskan dengan cara mendaftarkan diri sebagai anggota punguan.
7. Anggota punguan tidak dibenarkan berpoligami atau berpoliandri dan apabila
anggota melanggar hal tersebut dikeluarkan dari keanggotaan punguan.
8. Keanggotaan dianggap sah dalam perkumpulanpunguan apabila telah memenuhi
syarat pada pasal 5 ini mulai dari ayat 1 sampai ayat 7.
4.2.5 Hak dan Kewajiban Anggota
Dalam anggaran rumah tangga yang tertulis pada pasal 3 setiap anggota memiliki kewajiban sebagai berikut:
1. Mengikuti kegiatan perkumpulan punguan yang rutin dan tidak rutin yang sudah
ditetapkan dalam anggaran rumah tangga. 2.
Membayar uang iuran bulanan sebesar yang ditetapkan pada anggaran dasar dan juga membayar iuran lainnya yang telah ditetapkan.
3. Menjalankan dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga. 4.
Melapor kepada pengurus apabila sudah pindah. Adapun yang menjadi hak setiap anggota adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih menjadi pengurus dengan catatan bahwa
untuk menjadi ketua adalah marga Simamora. 2.
Setiap anggota berhak untuk mendapatkan pelayanan dari perkumpulan punguan sesuai dengan yang ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
3. Setiap anggota berhak memberikan saran, usul dan pendapat untuk perbaikan dan
kemajuan perkumpulan punguan melalui rapat anggota. 4.
Memberikan informasi kepada pengurus apabila ada dari anggota mendapatkan sukacita maupun dukacita.
5. Mengikuti rapat anggota sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh pengurus.
4.2.6 Struktur Kepengurusan
Tabel 4.8
Jabatan Nama
Alamat Ketua I
Janti Simamora Saitnihuta Dusun I,
Komplek Simpang 3 Ketua II
Tarigan Simamora Saitnihuta Dusun II,
Lingkungan Tapian Nadenggan
Sekretaris Manontang
Simamora Saitnihuta Dusun IV,
Lingkungan Sibuntuon Bendahara
Holden Pakpahan Saitnihuta Dusun III,
Lingkungan Lumban Sonang
Penasehat Halomoan
Simamora Marulam Simamora
Saitnihuta Dusun IV, Lingkungan Sibaragas.
Saitnihuta Dusun I, Lingkungan Laguboti.
4.3 Profil Informan Penelitian 4.3.1 Pengurus Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere dan Anggota
Punguan Marga SimamoraBoru Bere dohot Ibebere Ketua Punguan Marga Simamora Janti Simamora
Bapak Janti Simamora adalah seorang laki-laki yang berumur 36 Tahun dan bersuku batak toba, dia memiliki empat orang anak dan untuk menghidupi kelima orang
anaknya ia bekerja sebagai petani dan juga sebagai wiraswasta. Bapak Janti Simamora yang beragama Kristen Protestan ini bertempat tinggal di Desa Saitnihuta tepatnya di
Dusun I simpang tiga. Dia adalah seorang alumni lulusan dari salah satu SLTA di Kecamatan Dolok Sanggul
Bapak Janti Simamora adalah merupakan salah satu pengurus dari Punguan Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere, saat ini beliau diamanahkan menjabat sebagai ketua
pengurus Punguan Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere. Bapak Janti Simamora ini mempunyai pekerjaan sebagai Wiraswasta dengan membuka sebuah warung kopi dan
toko alat kebutuhan pertanian serta alat-alat kebutuhan rumah tangga. Pak Janti Simamora sudah bergabung dalam punguan ini lima tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2009
semenjak punguan ini dibentuk. Bapak Janti diangkat menjadi ketua adalah karena bapak Janti adalah orang yang
termasuk aktif didalam punguan dan rumah bapak Janti yang merupakan sebuah kedai kopi dan juga toko tersebut menjadi strategis bagi anggota Punguan marga Simamora
untuk berkumpul. Jika ada informasi mengenai kabar duka maupun suka dari anggota bisa langsung disampaikan ke kedai kopi pak Janti.Selain itu orang tua pak Janti juga
merupakan salah satu tokoh adat yang ikut menggagas terbentuknya Punguan Marga Simamora ini. Selain pak Janti, anggota keluarga pak Janti yang lain juga ikut dalam
Punguan Marga Simamora ini seperti adiknya yang sudah berumah tangga yang tinggal di desa Saitnihuta juga.
Tarigan Simamora
Bapak Tarigan Simamora adalah seorang laki-laki berumur 48 tahun dan bersuku batak toba, dia memiliki dua belas anak dan di Desa Saitnihuta keluarga bapak ini adalah
keluarga yang memiliki paling banyak anak dan untuk mengidupi kelima orang anaknya ia bekerja sebagai mandor BHL Buruh Harian Lepas di Desa Saitnihuta yang bekerja untuk
TPL Toba Pulp Lestari.Bapak Tarigan ini beragama Kristen Protestan dan bapak ini bukan hanya menjadi anggota jemaat biasa tetapi bapak ini juga aktif sebagai penatua di
salah satu gereja di Desa Saitnihuta yang ada di dusun II.Keluarga bapak Tarigan ini tinggal di dusun II tepatnya di lingkungan Tapian Nadenggan.Dia adalah lulusan dari salah
satu SLTA yang ada di Kecamatan Dolok Sanggul. Bapak Tarigan Simamora saat ini dipercayai sebagai wakil ketua dalam punguan
marga Simamora yang ada di Desa Saitnihuta.Bapak Tarigan ini mengatakan menjadi wakil ketua ketua II adalah merupakan tanggung jawab yang berat untuk
dikerjakan.Berdasarkan penuturan bapak ini jika kita siap menerima satu jabatan atau pekerjaan kita harus menyadari tanggung jawab dan konsekuensi dari tugas kita tersebut.
Bapak ini juga melanjutkan walaupun Punguan Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere ini masih bisa dibilang kecil karena sejauh ini masih beranggotakan ± 100KK dan
cakupannnya masih hanya ada di desa Saitnihuta tetapi tanggung jawab pengurus dan anggota bisa dibilang cukup berat, karena Punguan ini tidak boleh hanya sampai di Desa
Saitnihuta saja tetapi bisa mencakup desa, kecamatan maupun daerah lainnya juga. Bapak Tarigan Simamora juga mengatakan bahwa banyak masyarakat desa yang
tidak ikut bergabung dalam punguan ini mengatakan bahwa tidak terlalu perlu untuk membuat sebuah perkumpulan marga karena semua masyarakat desa itu saling peduli satu
dengan yang lain karena norma adatnya masih kuat untuk mengatur kehidupan sosial masayarakat desa, budaya gotong royong masih kuat dan tali persaudaraan itu masih
terjalin kuat di desa. Tetapi bapak Tarigan tidak menyalahkan tanggapan yang dilontarkan
oleh masayarakat tersebut. Menurut bapak Tarigan pernyataan masyarakat itu memang tidak salah tetapi mereka tidak menyadari kalau zaman itu akan berubah dari waktu ke
waktu, seperti misalnya zaman sekarang yang sudah di dominasi oleh handphone yang canggih, dang bukan hanya anak muda atau remaja yang sudah menggunakan handphone
canggih. Jadi membuat sebuah perkumpulan marga itu sangat penting karena disitu kita bisa berbagi suka dan duka kita dengan saudara yang semarga dengan kita dan rasa
kekeluargaan itu akan lebih kuat lanjut bapak Tarigan.
Manontang Simamora
Bapak Manontang Simamora sering dipanggil dengan sebutan sekdes ini karena dulu dia pernah menjadi sekretaris desa di Desa Saitnihuta dia lebih akrap disapa dengan
sebutan sekdes oleh warga Desa Saitnihuta, dia seorang laki-laki yang sudah berumur 49 tahun dia adalah salah satu orang yang pekerja keras. Bapak Manontang hanya tamatan
dari salah satu SLTA di Kecamatan Dolok Sanggul tetapi karena kerja kerasnya bapak Manontang yang hanya berprofesi sebagai tukang tebang kayu dihutan milik PT.TPL
Toba Pulp Lestari ini mampu menyekolahkan anaknya di salah satu Politeknik Negeri di Sumatera Utara. Bapak Manontang ini mempunyai dua orang anak. Bapak Manontang
beragam Kristen Protestan dan memiliki suku yaitu suku Batak Toba. Bapak manontang ini bertempat tinggal di Desa Saitnihuta di Dusun IV tepatnya di lingkungan Sibuntuon.
Saat ini bapak Manontang Simamora dipercayakan sebagai sekretaris dalam Punguan Marga Simamora Boru Bere dan Ibebere di desa Saitnihuta.Punguan ini bukanlah
satu-satunya organisasi yang diikuti oleh bapak Manontang. Bapak Manontang juga menjadi anggota dari kelompk tani “Saroha” tetapi bapak Manontang tidak terlalu aktif
dalam kelompok tani ini karena yang bertani adalah istrinya sendiri sementara bapak
Manontang berprofesi sebagai buruh tukang tebang kayu. Jadi hanya istri bapak Manontang ini yang bisa dibilang aktif dalam kelompok tani tersebut.
Bagi bapak Manontang sendiri untuk mengikuti sebuah punguan atau kelompok itu adalah hal yang sangat penting, karena didalam sebuah punguanlah kita bisa bertukar
pikiran dengan para saudara kita jika kita ada dalam sebuah masalah, selain itu karena sebuah punguan sering membuat pertemuan minimal satu kali dalam sebulan kita bisa
bertukar pendapat dengan orang-orang atau anggota dari kelompok punguan tersebuat. Bapak Manontang juga menjelaskan mengapa dia tertarik dan lebih aktif dalam Punguan
Marga Simamora adalah dikarenakan ini adalah sebuah punguan atau wadah yang didalamnya atau anggotanya adalah orang-orang yang bermarga simamora dan marga yang
lain buat boru dan bere maupun ibebere yang merupakan keluarga satu sama lain yang akan saling tolong menolong satu sama lain dalam keadaan duka maupun suka seperti
yang menjadi tujuan terbentuknya punguan marga tersebut.
Holden Pakpahan
Bapak Holden Pakpahan yang akrab dipanggil dengan Pakpahan berusia 42 Tahun, beliau dilahirkan di kota Tebing Tinggi pada tanggal 22 Februari 1973, semenjak
menyelesaikan pendidikannya pada jenjang SMA di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tebing Tinggi ia datang merantau ke Desa Saitnihuta untuk ikut bertani
yang diajak oleh temannya. Melihat kenerja beliau yang bisa dibilang bagus di Desa Saitnihuta maka salah satu orang tua dari marga Simamora yang saat ini ikut bergabung
dalam Punguan Marga Simamora yang berada di Desa Saitnihuta meminta kepada beliau agar menjadi menantunya, dan beliau menikah dengan boru Simamora mereka membentuk
sebuah keluarga baru dan bertempat tinggal di Desa Saitnihuta sampai sekarang. Beliau
adalah seorang pemeluk agama Kristen Protestan yang taat beribadah dan juga dikenal ramah oleh masyarakat.
Bapak Holden Pakpahan bersama keluarganya tinggal di Desa Saitnihuta tepatnya di Dusun III. Bapak Holden memilik lima orang anak yang semuanya masih bersekolah
dan si anak sulung sedang mengecap pendidikna di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Sumatera Utara. Dan ke empat adiknya masih mendudukui bangku sekolah di
tingkat SLTA, SLTP dan SD. Bapak Holden Pakpahan dipercayakan menjabat sebagai bendahara dalam punguan
marga Simamora yang ada di Desa Saitnihuta.Melihat marga dari bapak Holden dia tidaklah marga Simamora melainkan marga Pakpahan tetapi dia menjabat sebagai
bendahara itu dikarenakan bapak Holden juga merupakan bagian dari marga Simamora yang disebut dengan boru karena istri bapak Holden boru Simamora.
Amser Simamora
Bapak Amser Simamora lebih dikenal masyarakat Desa Saitnihuta dengan panggilan “Bulanda” yang merupakan panggilan sehari-hari bapak ini.Bapak Amser
dipanggil dengan sebutan Bulanda itu dikarenakan bapak ini berperawakan tinggi dan besar serta memiliki kulit yang putih serta hidung yang mancung dan rambut yang pirang
sehingga dia mirip dengan orang Belanda.Bapak Amser Simamora adalah seorang laki-laki yang berumur 54 tahun dia adalah laki-laki yang tegar dan juga seorang pekerja keras.
Bapak Amser Simamora hanya mampu mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Dasar SD namun dia tetap berusaha dan bekerja keras agar anaknya semua bersekolah
sampai perguruan tinggi dan tidak hanya sampai pada lulusan sekolah dasar seperti dirinya. Walupun bapak Amser Simamora hanya tamatan sekolah dasar dia mampu
menyekolahkan anaknya sampai pada tingkat sarjana lulusan perguaruan tinggi negeri di Sumatera Utara.Bapak Amser Simamora beragama Kristen Protestan dan memiliki suku
Batak Toba dan keluarga Bapak Amser Simamora bertempat tinggal di Desa Saitnihuta tepatnya di Dusun II. Dia mempunyai 6 orang anak dan untuk menghidupinya dan
memenuhi kebutuhan mereka dia bekerja sebagai buruh tukang tebang kayu ekualitus di hutan milik PT. TPL Toba Pulp Lestari yang bekerja kepada salah satu kontraktor yang
bekerja sama dengan PT. TPL Toba Pulp Lestari.. Bapak Amser Simamora sudah bergabung dalam Punguan Marga Simamora Boru
Bere dan Ibebere di Desa Saitnihuta semenjak tahun 2009 semenjak organisasi ini terbentuk.Menurut penuturan bapak Amser Simamora Punguan ini dulunya hanyalah
sebuah arisan marga simamora yang sudah hampir 20 tahun. Tetapi karena melihat jumlah anggota yang semakin bertambah maka semua anggota arisan membuat rapat untuk
membentuk sebuah organisasi punguan marga dan bukan hanya sekedar sebuah arisan saja karena dengan membuat sebuah organisasi maka anggotanya akan semakin banyak yang
ikut untuk bergabung dalam punguan marga ini. Dan pada pemilihan legislatif tahun 2014 lalu bapak Amser Simamora ikut
menjadi tim sukses dari calon legislatif Kabupaten Humbang Hasundutan yang berasa dari Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere. berhubung karena bapak Amser
Simamora merupakan karyawan calon legislatif terpilih tersebut.
Saut simare-mare
Bapak Saut Simare-mare berusia 43 tahun , lahir di Lubuk Pakam pada 10 Januari tahun 1972. Beliau adalah termasuk bere dalam Punguan Marga Simamora yang ada di
desa Saitnihuta karena ibu dari bapak Simare-mare inilah yang mempunyai garis marga Simamora. Beliau mempunyai tujuh orang anak dan saat ini keluarga bapak Saut Simare-
mare tinggal di Desa Saitnihuta tepatnya di dusun I. Untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarganya, bapak Saut Simare-mare dan istrinya berprofesi sebagi petani. Di
Desa Saitnihuta mayoritas penduduknya bermata pencaharian dari hasil bertani tetapi petani yang dimaksud adalah petani palawija seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan,
maupun tanaman padi. Bapak Saut Simare-mare bergabung dalam Punguan Marga Simamora Boru Bere
dohot Ibebere karenadia merupakan Boru dari marga Simamora karena istrinya bermarga Simamora dan juga sebagai bere karena ibu dari bapak Saut Simare-mare ini juga boru
Simamora.Bapak Saut Simare-mare dan keluarga bergabung dalam Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta sejak tahun 2011.Dalam organisasi
Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta ini bapak Saut Simare-mare hanya menjadi anggota biasa tetapi juga aktif.
Manumpak Simamora
Bapak Manumpak Simamora adalah seorang kepala rumah tangga yang sudah berumur 51 tahun. Beliau dilahirkan di Desa Saitnihuta dan mengenyam pendidikan mulai
dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan tingkat atas di Kecamatan Dolok Sanggul, semenjak menyelesaikan pendidikannya pada jenjang SLTA di salah satu
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas beliau merantau ke Lampung lalu menikah dan membentuk keluarga baru disana. Tetapi pada tahun 2005 silam beliau dan istri memutuskan untuk
pulang kekampung halaman disebabkan karena kondisi ekonomi yang semakin menurun. Walau keputusan untuk pulang kampung susah diterima oleh anak-anak mereka tetapi
mereka harus tetap pulang kampung. Setelah empat tahun tinggal dikampung, pada tahun 2009 terbentuklah Punguan
Marga Simamora Boru Bere Ibebere di Desa Saitnihuta, dan bapak Manumpak Simamora
memutuskan untuk ikut bergabung dalam punguan tersebut dengan alasan untuk mempererat tali persaudaraan dengan sesame marga keluarga marga Simamora yang ada di
sekitar desa Saitnihuta dan semenjak berdirinya punguan tersebut bapak Manumpak berstatus sebagai anggota dan tidak pernah berkeinginan untuk jadi pengurus dikarenakan
sibuk mencari nafkah di lading.Bapak Manumpak Simamora dan keluarga bertempat tinggal saat ini di dusun III tepatnya dilingkungan lumban sonang. Beliau adalah seorang
pemeluk agama Kristen Khatolik yang taat beribadah dan juga dikenal ramah oleh masyarakat.
Menti Sihombing Ibu Menti Sihombing adalah seorang ibu rumah tangga disamping itu ia juga
bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarganya dengan hasil pertanian tiap minggunya yang kadang tidak menentu dan dari uang itulah dia menghidupi keluarganya
dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan juga kebutuhan sekolah anak-anaknya dikarenakan suaminya tidak bisa lagi bekerja. Ibu Rumondang Sihombing adalah
perempuan berumur 49 tahun ini beragama Kristen Protestan dan bersuku Batak Toba dia tinggal di Desa Saitnihuta di Dusun IV tepatnya di lingkungan Sibaragas, meskipun
demikian ibu Menti Sihombing pernah mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA.
Didalam masyarakat dia sering berkumpul dengan ibu-ibu lain dalam sebuah kelompok wanita yang disebut dengan kelompok simpan pinjam perempuan dan ibu Menti
Sihombing dipercaya sebagai sekretaris dalam kelompok Simpan Pinjam Perempuan SPP tersebut.Bukan hanya aktif dalam kelompok perempuan tersebut ibu Menti Sihombing dan
juga suaminya juga aktif dalam punguan marga Simamora.Karena menurut ibu ini berperan aktif dalam sebuah organisasi atau punguan itu penting karena dalam hidup ini
manusia perlu bersosialisasi dan tidak dapat hidup sendiri dan hanya tinggal diam dirumah saja.Mengikuti punguan itu penting selama kegiatan yang dilakukan itu positif dan dapat
membantu mensejahterakan masyarakat sekitar.
Risma Lifde Simamora
Ibu Risma Lifde Simamora adalah seorang single parents yang menjadi ibu rumah tangga dan sekalian merangkap menjadi tulang punggung keluarga yang berprofesi sebagai
PNS yang mengajar di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri yang ada di Kec. Dolok Sanggul. Ibu Risma Lifde memiliki 3 orang anak yang masing-masing masih
sekolah di tingkat Sekolah Dasar dan juga Taman Kanak-kanak dan saat ini keluarga ibu Risma ini bertempat tinggal di desa Saitnihuta di dusun I tepatnya di lingkungan
Laguboti.Ibu dari tiga orang anak ini sekarang berusia 44 tahun, beliau adalah tamatan sarjana pendidikan dari salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Sumatera Utara.
Ibu Risma lifde bergabung dalam punguan ini sejak tahun 2011 ketika suaminya masih ada.Walaupun sekarang suami ibi Risma Lifde sudah tiada dia tetap aktif dalam
pungun ini karena menutut ibu ini untuk mengikuti punguan itu sangat penting karena bisa bertukar pikiran dengan sanak saudara kita yang semarga dengan kita.Dan ibu ini sudah
melihat jelas manfaat dari mengikuti organisasi Punguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta ketika suaminya meninggal punguan ini ikut membantu
meringankan beban.
4.3.2 Tokoh Adat Marulam Simamora
Bapak Marulam Simamora adalah serang kakek yang sudah lanjut usia yang sudah
berumur 84 tahun tetapi kondisi fisiknya masih sehat dan daya ingat sama pendengarannya
juga masih kuat. Bapak Marulam ini adalah merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil dia mantan seorang guru di salah satu sekolah dasar di desa Saitnihuta.Bapak Marulam
Simamora adalah pria kelahiran tahun 1931 ini adalah tamatan dari salah satu Sekolah Menengah Lanjutan Atas di Toba Samosir. Bapak Marulam Simamora memiliki lima
orang anak yang semuanya sudah berkeluarga dan mempunyai tiga puluh dua orang cucu. Empat orang anak bapak Marulam merantau semua diluar kota dan hanya anak bungsu
bapak Marulam yang tinggal bersama dengan bapak Marulam tepatnya di desa Saitnihuta di Dusun 1 di lingkungan Laguboti.
Bapak Marulam Simamora adalah salah satu tokoh adat di desa Saitnihuta yang termasuk aktif dalam berbagai kegiatan adat di Desa. Ketika akan melakukan sebuah
upacara adat penduduk Desa Saitnihuta yang mengadakan acara itu akan datang menemui bapak Marulam Simamora untuk mendiskusikan apa saja yang harus dikerjakan dan acara
seperti apa yang harus dibuat. Bapak Marulam Simamora ini termasuk orang yang dipandang oleh masyarakat dan dihargai. Bapak Marulam Simamora merupakan pendiri
dan penggagas berdirinyaPunguan Marga Simamora Boru Bere dohot Ibebere di Desa Saitnihuta pada tahun 2009 lalu bersama dengan beberapa tokoh adat lainnya.
4.3.3 Anggota Legislatif Marga Simamora yang Menang Pada Pemilu 2014 Bapak Marsono Simamora
Bapak Marsono Simamora adalah seorang laki-laki berumur 50 tahun dan seorang
yang bersuku batak toba, dia memiliki 4 orang anak untuk menghidupi keempat orang anaknya ia bekerja sebagai pengusaha dan juga sebagai anggota DPRD Humbang
Hasundutan. Bapak Marsono yang beragama Kristen Protestan ini bertempat tinggal di Desa Saitnihuta tepatnya di Dusun II Tapian Nadenggan.Dia adalah salah satu lulusan
sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara.Bapak Marsono Simamora
adalah salah satu anggota dari salah satu partai politik yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun 2014 lalu di Humbang Hasundutan.
Bapak Marsono Simamora adalah calon anggota legislatif bermarga Simamora yang pertama kali berasal dari Desa Saitnihuta dan berasal dari Punguan Marga
Simamora.Dalam Punguan Marga Simamora bapak Marsono mempunyai kedudukan sebagai anggota semenjak tahun 2010.Bapak Marsono saat ini dipercayakan menjabat
sebagai wakil ketua II di DPRD Humbang Hasundutan. Sebelum mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif, bapak Marsono adalah
seorang pengusaha yang cukup terkenal di Dolok Sanggul dan juga seorang kontraktor ynag bekerja sama dengan TPL Toba Pulp Lestari usahanya berbagai macam mulai dari
membuka rumah makan khas batak, kontraktor alat berat dan juga jasa pengangkutan kayu ekualiptus punya perusahaan besar TPL Toba Pulp Lestari. Sebagai seorang pengusaha
pak Marsono punya banyak karyawan yang bekerja pada bapak Marsono. Ditengah-tengah kesibukannya menjadi seorang pengusaha Bapak Marsono juga
aktif di gereja dan juga dalam punguan marga Simamora yang ada di desa Saitnihuta.Berdasarkan penuturan anggota punguan marga Simamora yang ada di Desa
Saitnihuta bapak Marsono adalah orang yang aktif dalam punguan dan juga orang yang dermawan yang selalu membantu dari segi materi dalam acara suka maupun duka yang ada
dalam punguan marga Simamora Desa Saitnihuta. Bapak Marsono dikenal baik oleh warga Desa Saitnihuta khususnya anggota
punguan marga Simamora, karena bapak Marsono lebih mengutamakan orang yang bekerja di perusahaannya adalah masyarakat desa Saitnihuta yang tidak bekerja khusunya
para pemuda yang baru tamat SLTA dan tidak melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi dan juga para bapak-bapak yang tidak bekerja. Melihat hal tersebutlah
mengapa bapak Marsono Simamora lebih mengutamakan mempekerjakan masyarakat Desa Saitnihuta dengan alasan agar mereka tidak pengangguran.
4.4. Interpretasi Data 4.4.1 Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Umum