11. Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 2004 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 12.
Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
13. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga
atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 14.
Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2006 tentang Perubahan Kelima atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003
15.
Peraturan Presiden Nomor 85 tahun 2005 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003.
17
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah pasal 1 disebutkan bahwa Pengadaan BarangJasa Pemerintah Yang selanjut disebut dengan
Pengadaan BarangJasa adalah kegiatan untuk memperoleh BarangJasa oleh Kementerian Lembaga Satuan Kerja Perangkat Daerah Institusi yang prosesnya
dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh BarangJasa.
C. Struktur Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
1. Syarat Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
Sebagaimana dimaksud dalam pengertian kontrak merupakan suatu hubungan yang mengikat antara pihak satu dan pihak lainnya berdasarkan
17
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintath Bahan Ajar DTSS Pengadaan Barang dan Jasa, Jakarta,2007, hal 3
kesepakatan yang diperjanjiakan kedua belah pihak. Kontrak pengadaan barang dapat diartikan sebagai hubungan yang mengikat antara pihak yang memberi
borongan pengadaan barang dan jasa dengan pihak yang menyediakan borongan pengadaan barang dan jasa sehingga tercapainya sesuatu hal yang ingin diadakan
dalam bentuk barang dan jasa. Selanjutnya syarat sahnya suatu kontrak pada umum ditentukan dalam
pasal 1320 KUHPerdata, antara lain sebagai berikut : a.
Adanya sepakat para pihak yang mengikatkan dirinya b.
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan c.
Suatu hal tertentu d.
Suatu sebab yang halal Syarat-syarat kontrak pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui
Peraturan Presiden yang telah ada, merupakan ketentuan umum pada suatu kontrak pengadaan barang dan jasa. Sehingga menjadi tujuan untuk memberikan
pengertian, pedoman dan batasan-batasan bagi pengguna maupun penyedia barang dan jasa dari suatu kontrak pengadaan barang dan jasa. Adapun syarat
yang harus dicermati dalam pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa ini, yaitu :
1. Syarat umum
Syarat-Syarat Umum Kontrak SSUK antara lain menjelaskan : a.
Keetentuan umum b.
Pelaksanaan, penyelesaian, Amandemen, dan Pemutusan Kontrak c.
Kewajiban Penyedia Jasa d.
Personel danatau Peralatan Penyedia Jasa
e. Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen
f. Pembayaran kepada Penyedia Jasa
g. Pengawasan Mutu
h. Penyelesaian Perselisihan
2. Syarat Khusus
Syarat-Syarat Khusus Kontrak SSKK berisikan tentang perubahan dan penambahan ketentuan pasal-pasal Syarat-Syarat Umum Kontrak SSUK.
18
a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatanusaha; Selanjutnya bagi penyedia barang dan jasa dalam pelaksanaan wajib
memenuhi persyaratan kualifikasi berdasarkan Pasal 19 Perpres No. 702012 sebagai berikut :
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial
untuk menyediakan barang dan jasa; c.
Memperoleh paling kurang 1 satu pekerjaan sebagai Penyedia barang dan jasa dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi
penyedia barang dan jasa yang baru berdiri kurang dari 3 tiga tahun; e.
Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang dan jasa;
18
Malik,Alfian; Pengantar Bisnis Jasa Pelaksana Konstruksi
f. Dalam hal penyedia barang dan jasa akan melakukan kemitraan,
penyedia barang dan jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasikemitraan yang memuat presentase kemitraan dan perusahaan
yang mewakili kemitraan tersebut; g.
Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil serta kemampuan pada sub
bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; h.
Memiliki kemampuan dasar KD untuk usaha non-kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan jasa konsultasi;
i. Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan
pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank; j.
Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket SKP sebagai berikut :
SKP = KP – P KP = nilai kemampuan paket, denga ketentuan :
a Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket KP ditentukan
sebanyak 5 lima paket pekerjaan; dan b
Untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket KP ditentukan sebanyak 6 enam atau 1,2 satu koma dua N.
P = jumlah paket yang sedang dikerjakan N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 lima tahun terakhir. k.
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksi yang bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia
barang dan jasa ; l.
Sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir
PPTK Tahunan serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 bila ada transaksi, PPh Pasal 25 Pasal 29 dan PPN bagi
pengusaha kena pajak paling kurang 3 tiga bulan terakhir dalam tahun berjalan;
m. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
kontrak; n.
Tida masuk dalam Daftar Hitam; o.
Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan
p. Menandatangani Pakta Integritas
2. Berakhirnya KontrakPerjanjian Barang dan Jasa