Berakhirnya KontrakPerjanjian Barang dan Jasa

nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barang dan jasa ; l. Sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir PPTK Tahunan serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 bila ada transaksi, PPh Pasal 25 Pasal 29 dan PPN bagi pengusaha kena pajak paling kurang 3 tiga bulan terakhir dalam tahun berjalan; m. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak; n. Tida masuk dalam Daftar Hitam; o. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan p. Menandatangani Pakta Integritas

2. Berakhirnya KontrakPerjanjian Barang dan Jasa

Mengenai berakhirnya suatu kontrakperjanjian diatur dalam buku III KUHPerdata . Selanjutnya berakhirnya suatu kontrak atau perjanjian itu “hapusnya suatu kesepakatan yang diperjanjikan kedua belah pihak”. Berakhirnya suatu perjanjian secara umum diatur dalam Pasal 1381 KUHPerdata yaitu : 1. Karena pembayaran 2. Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau penitipan 3. Karena pembaharuan utang 4. Karena perjumpaan utang atau kompensasi 5. Karena percampuran utang 6. Karena pembebasan utang 7. Karena musnahnya barang yang berutang 8. Karena kebatalan atau pembatalan 9. Karena berlakunya suatu syarat pembatalan. 19 Selanjutnya ada berbagai cara berakhirnya hubungan kerja yang terjadi karena perjanjian kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 1603e yaitu hubungan kerja berkhir demi hukum, jika habis waktunya yang ditetapkan dalam perjanjian atau dalam peraturan undang-undangan atau, jika semuanya itu tidak ada, menurut kebiasaan. Pemberitahuan tentang pemutusan hubungan kerja dalam hal ini hanya diperlukan : 1. Jika hal itu dijanjikan dalam surat perjanjian atau dalam reglemen 2. Jika menurut peraturan undang-undang atau menurut kebiasaan, juga dalam hal lamanya hubungan kerja ditetapkan sebelumnya, diharuskan adanya pemberitahuan tentang pemutusan itu, dan kedua belah pihak, dalam hal yang diperbolehkan, tidak mengadakan penyimpangan dengan perjanjian tertulis atau dengan reglemen. 20 Berakhirnya suatu kontrak pengadaan barang dan jasa diatur dalam Pasal 93 Perpres No. 702012 antara lain : 1. PPK dapat memutuskan Kontrak secara seppihak, apabila: 19 KUHPerdata, pasal 1381 20 Ibid 1603 e a. Kebutuhan barangjasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak; 1 berdasarkan penelitian PPK, Pennyedia BarangJasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 lima puluh hari kalender sejak masa berakhirna pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 lima puluh hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia BarangJasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan. b. Penyedia BarangJasa lalaicidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang ditetapkan c. Penyedia BarangJasa terbukti melakukan KKN, kecurangan danatau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang dipuuskan oleh instansi yang berwenang; danatau d. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN danatau pelanggaaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan BarangJasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. 2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia BarangJasa : a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia BarangJasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan c. Penyedia BarangJasa Membayar denda keterlambatan; dan d. Penyedia BarangJasa dimasukkan dalam Daftar Hitam. 21 21 Republik Indonesia, Perpres No. 70 Tahun 2012, Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah.

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI KONTRAK PENGADAAN BARANG

DAN JASA PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA BUMN A. Pengertian dan Pengaturan Pengadaan Barang dan Jasa Pada Badan Usaha Milik NegaraBUMN Menurut Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Presiden No.70 tahun 2012 Pengadaan Barang dan Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang dan Jasa oleh KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh BarangJasa. Adanya Peraturan Presiden No.70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa menimbang beberapa hal yaitu : 1. Percepatan pelaksanaan pembangunan perlu percepatan pelaksanaan belanja, 2. Percepatan pelaksanaan belanja Negara perlu percepatan pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, 3. Percepatan pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah perlu penyempurnaan pengaturan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, 4. Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Selanjutnya dalam Perpres No. 70 tahun 2012 menjelaskan beberapa hal tentang Pengadaan Barang dan Jasa antara lain : 26