Metode analisis data yang digunakan adalah analisa regresi berganda, karena menyangkut dua variabel independen dan satu variabel dependen. Sugiyanto 2004
menyebutkan “analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen”.
Di samping itu, metode analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut.
Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = Kinerja Manajerial
A = Konstanta
2 1
, b b
= Keofisien arah regresi
1
X = Partisipasi penganggaran
2
X = Keadilan Prosedural
e = Tingkat kesalahan pengganggu
4.6.2. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah dalam teknik penganalisisan data dapat dilakukan dengan: 4.6.2.1. Uji kualitas data
Menurut Heir et al dalam Wasisto dan Sholihin, 2004: 571 “kualitas dari data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui
e X
b X
b a
Y
2 2
1 1
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
uji validitas dan reabilitas”. Pengujian masing-masing untuk mengetahui akurasi dan konsistensi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen.
4.6.2.1.1. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya Sugiono, 2004: 105. Validitas dalam hal ini
merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda Ikhsan dan Ghozali, 2006. Pada
penelitian ini pengujian dilakukan dengan program SPSS dan untuk uji validitas dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson Produk Momen Pearson dan
Corrected Item-Total Correlation. Priyanto 2008 mengemukakan “… criteria pengujiannya dengan taraf signifikansi 5 atau 0,05 yaitu jika r hitung r table
maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner berkorelasi terhadap skor total dinyatakan valid, dan jika r hitung r tabel maka insrumen pertanyaan-pertanyaan
kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid”. 4.6.2.1.2. Uji reabilitas
Menurut Riyadi 2000 uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan lebih dari dua kali terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama. Umar 2008 juga mengatakan “pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen
yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama”. Uji reabilitas akan dilakukan dengan koefisien cronbach’s
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 Sekaran, 1992.
4.6.2.2. Uji asumsi klasik 4.6.2.2.1. Uji normalitas data
Uji ini untuk mengetahui apakah skor variabel yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Menurut Heir et al dalam Wasisto dan Sholihin, 2004:
570, ada anggapan bahwa skor variabel yang dianalisis mengikuti hukum sebaran normal baku kurva dari Gauss. Jika sebaran normal artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi teoritis kurva. Kaidah yang dipakai bila p 0.05 sebaran normal, sebaliknya bila p 0.05 sebaran tidak
normal. Ada beberapa jenis pengujian normalitas data, diantaranya dengan kurva histogram, kurva normal p-plot, tetapi pada penelitian ini menggunakan uji
kolmogorov-smirnov. Jika angka signifikannya 0,05 maka data menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian juga
sebaliknya. 4.6.2.2.2. Uji multikolinearitas
Menurut Singgih 2000 Multikolinieritas adalah menguji apakah pada model Regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. Salah satu cara untuk mendeteksi terjadi Multikolinieritas yaitu dengan
melihat nilai-nilai VIF Variance Inflation Factor atau angka toleransi hasil olahan data dengan menggunakan SPSS For Windows versi 14.00. Peluangnya apabila nilai
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
VIF di sekitar 1 atau angka toleransi mendekati 1 maka variabel tersebut tidak akan mempunyai masalah Multikolinieritas Singgih, 1999.
Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu: b. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B
yang saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
c. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. 4.6.2.2.3. Uji heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang
lain. Jika varians dari satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap disebut Heteroskedastisitas, Singgih, 2000. Menurut Nugroho 2005 mengemukakan:
“ .....analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak
terdapat heteroskedastisitas jika: titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja,
penyebaranh titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan penyebaran titik data sebaiknya tidak berpola”.
Untuk melihat model regresi terkena heteroskedastisitas atau tidak, dapat dilihat dengan melihat scatter plot menggunakan software SPSS.
4.6.2.3. Uji hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan menggunaka analisis regresi berganda.
Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel- variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dari hasil pengolahan
data dengan program SPSS dapat diperoleh hasil dari regresi yang terdiri model
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
summary, ANOVA Analysis of Variance, dan Ceofficients. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan analisa untuk memperoleh jawaban hipotesis apakah diterima
atau ditolak. 4.6.2.3.1. Uji F
Priyatno 2008 menyebutkan “Uji simultan dengan uji F bertujuan untuk mengetahui apoakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen”. Dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 atau 0,05 maka hasil uji F dapat dihitung dengan bantuan
program SPSS pada tabel ANOVA. Hasil uji F menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, jika p-value pada
kolom sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan sebesar 5 atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1= k –
1, dan df2 = k – 2, di mana k adalah jumlah variabel dependen dan variabel independen, dan n adalah jumlah responden atau jumlah kasus yang diteliti.
4.6.2.3.2. Uji t Priyatno 2008 menyebutkan “uji t digunakan untuk mengetahui apakah
model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen”. Dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan
alpha 5 atau 0,05 maka hasil uji t dapat dihitung dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel t hitung tabel ceofficients. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat
dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau t hitung pada kolom t lebih
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
besar dari t tabel dihitung dari two tailed = 5 df-k, k merupakan jumlah variabel
independen, maka nilai variabel independen seara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain,
terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. 4.6.2.3.2.Keofisien determinasi
Menurut Nugroho 2005 “keofisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen”. Dengan bantuan olahan program SPSS keofisien determinasi R
2
terletak pada tabel model summary dan tertulis R square.
p d f Machine
I s a pdf w rit er t ha t produces qua lit y PDF files w it h ea se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN