Teori Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan Kanal Banjir dalam menanggulangi masalah banjir kota Medan adalah bagian dari upaya dalam mewujudkan perencanaan dan pengembangan wilayah di kota Medan guna meningkatkan pengembangan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat di sekitar kanal banjir khususnya, yaitu kecamatan rawan banjir antara lain kecamatan Medan Polonia, kecamatan Medan Baru, kecamatan Medan Barat dan kecamatan Medan Maimon.

4.8.1 Teori Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah

1. Penataan Ruang Menurut Soefaat 1992 tata ruang mencakup berbagai disiplin ilmu antara lain: Arsitektur, Geografi, Ekonomi, Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Administrasi serta Rekayasa Teknik Soefaat, 1999 lihat Gambar 4.2 berikut : Universitas Sumatera Utara TATA TATA RUANG ILMU-ILMU SOSIAL - Demografi - Data Sosial HUKUM ADMINISTRASI - Perangkat peraturan perundang-undangan - Organisasi fungsi kelembagaan EKONOMI - Pengaturan industri - Evaluasi pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi REKAYASATEKNIK - Air - Prasarana - Sarana - Lalu Lintas GEOGRAFI - Sumber daya alam - Data tata guna lahan pertanian ARSITEKTUR - Perlindungan Pemeliharaan - Bentuk arsitektur - Lanskap Sumber Soefaat, 1999 Gambar 4.2 Aspek-Aspek Utama Dalam Perencanaan Tata Ruang Definisi menurut beberapa pakar lainnya sebagai berikut: a. Suatu Proses rekayasa lokasi benda, kegiatan, dan perubahan di dalam ruang. b. Suatu proses transformasi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan fisik di dalam ruang. 2. Pengembangan Wilayah Menurut Miraza 2005 pengembangan wilayah merupakan upaya untuk mengetahui, sekaligus menganalisis kondisi wilayah saat ini, kemudian menetapkan tujuan yang hendak dicapai pada masa mendatang melalui penyusunan berbagai tindakan yang dipilih dari berbagai alternatif, yang akan dilakukan di wilayah tersebut dengan memperhatikan berbagai faktor Universitas Sumatera Utara pendukung dan penghambat. Mencakup pada dua hal yaitu; perencanaan penggunaan ruang wilayah dan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah. 3. Konsep Wilayah Menurut Argo 2005, Losch 1954, dan Christaller 1933 konsep wilayah dibagi atas 4 empat yaitu: a. Wilayah homogenity : wilayah berdasarkan kesamaan kondisi fisik seperti wilayah pertanian, perkotaan, industri, wilayah elit dan wilayah kumuh, dsb. b. Wilayah fungsional dan nodal: seperti susunan ataupun hierarki Kota Medan dengan hinterland ataupun kota sekundernya. c. River basin: seperti DAS Deli, DAS Ular, dll. d. Adhoc Region : suatu daerah atau wilayah pembangunan dengan jangka waktu tertentu dalam rangka pembangunan kembali atau rehabilitasi seperti rencana rehabilitasi dan konstruksi Provinsi NAD dan Kabupaten Nias, Nias Selatan akibat bencana alam gempa dan tsunami. Universitas Sumatera Utara

4.8.2 Banjir Kaitannya Terhadap Penataan Ruang Dalam Pengembangan Wilayah