Hasibuan 2007 dengan judul penelitian : Model koordinasi kelembagaan pengelolaan banjir perkotaan terpadu, hasil penelitian didapat kesimpulan yaitu ;
1. Definisi pengelolaan banjir perkotaan terpadu adalah terintegrasinya subsistem atau domain yang mempengaruhi tercapainya pengelolaan banjir perkotaan dalam
kerangka DAS, hal ini dipengaruhi oleh koordinasi yang baik dan saling keterkaitan pooled interdependency antara: a domain Dinas Pengairan,
Kehutanan, dan Tarukim Provinsi domain regional provinsi pengelolaan DAS lintas kabupatenkota, b koordinasi domain DAS dalam kabupaten, c koordinasi
domain DAS dalam kota, d koordinasi domain penegakan law enforcement tata ruang dan garis sempadan, dan e koordinasi domain peran serta masyarakat.
2. Pengelolaan banjir perkotaan terpadu merupakan bagian dari perencanaan
wilayah, dengan melihat banjir berdasarkan batas hidrologis, tapi dalam melaksanakan tugas, visi, misi, action plan, dilihat berdasarkan batas administrasi
serta mensinergikan antara batas hidrologis dengan batas administrasi.
2.6. Kerangka Berfikir
Analisis kemampuan kanal banjir dalam menanggulangi masalah banjir kota Medan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap
bahaya banjir dan penanggulangannya untuk mengurangi dampak kerusakan akibat banjir dengan alasan bahwa di kota Medan ini terdapat penduduk sekitar 2,6 juta jiwa
dan juga terdapat bangunan infrastrukturobjek vital milik pemerintah dan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga mempunyai pengaruh dalam pergerakan perekonomian kota Medan.
Proyek dimaksudkan untuk melaksanakan peningkatan kapasitas alir air kanal banjir sebagai suatu sistim dan untuk melaksanakan pembangunan bangunan-
bangunan pengendali banjir yang diperlukan agar sungai dapat menampung dan mengalirkan air hingga debit desain tertentu, baik yang berasal dari daerah hulu
maupun yang berasal dari drainase-drainase kota. Dengan pengendalian banjir tersebut maka diharapkan kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh banjir dapat
dikurangi. Adapun bagan kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Air dari hulu sungai deli
Air dari air hujan Kanal banjir floodway Kota Bebas Banjir Pengembangan Wilayah
Air dari drainase perkotaan
Solusi Penanggulangan Sumber Permasalahan Banjir
Sasaran yang ingin dicapai
- Teknologi - Sumber Daya Alam
Gambar 2.4 Kerangka Berfikir
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kanal Banjir floodway dalam menampung debit air dalam pencegahan bahaya banjir dengan alasan bahwa di kota Medan ini
terdapat penduduk sekitar 2,6 juta jiwa dan juga terdapat bangunan infrastrukturobjek vital milik pemerintah dan masyarakat yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dan juga mempunyai pengaruh dalam pergerakan perekonomian kota Medan.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder tentang debit air yang melintasi Kanal Banjir floodway. Debit air itu bersumber dari debit air sungai yang berasal
dari hulu sungai Deli, air hujan dan drainase-drainase perkotaan. Dimana seluruh data didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, BMG, dan instansi lainnya.sumber
data tahun 2007-2009
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data sekunder lainnya dihimpun dari instansi terkait seperti : 1. Dinas Pengairan Provinsi Sumatera Utara ;
Universitas Sumatera Utara