limpasan, pengusahaan bantaran sungai sebagai areal pertanian, dan kondisi fisik palung sungai.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang telah dilaksanakan, yaitu untuk kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan sungai sebagai fungsi drainase untuk pencegahan
banjir di daerah kota Medan salah satunya yaitu : Nasib 2003 dengan judul penelitian ; Persepsi masyarakat terhadap
pemukiman di daerah aliran sungai Deli kecamatan Medan Maimon, hasil penelitian menyimpulkan bahwa keberadaan pemukiman penduduk di daerah aliran sungai Deli
seringkali menimbulkan kerawanan pada saat terjadi banjir hal ini diperburuk lagi dengan kondisi perumahan yang kumuh sehingga menimbulkan dampak buruk bagi
kesehatan, kebersihan dan kerawanan sosial. Astuti 2005 dengan judul penelitian ; Analisis penanggulangan banjir
ditinjau dari kondisi drainase di kota Medan, menyimpulkan bahwa penyebab permasalahan terjadinya banjir di kota Medan yaitu ; kurang dalamnya saluran induk
yang ada sehingga tidak dapat menampung kebutuhan elevasi pengaliran air dari saluran-saluran sekunder disekitarnya, kurangnya kapasitas saluran sekunder yang
ada, kurangnya kapasitas saluran induk yang ada, beban aliran air yang tidak terbagi sesuai kapasitasnya, adanya sedimentasi dan tumpukan sampah yang berada pada
saluran, dan kurang berfungsinya atau tidak adanya jalan masuk air street inlet dari jalan ke drainase.
Universitas Sumatera Utara
Hasibuan 2007 dengan judul penelitian : Model koordinasi kelembagaan pengelolaan banjir perkotaan terpadu, hasil penelitian didapat kesimpulan yaitu ;
1. Definisi pengelolaan banjir perkotaan terpadu adalah terintegrasinya subsistem atau domain yang mempengaruhi tercapainya pengelolaan banjir perkotaan dalam
kerangka DAS, hal ini dipengaruhi oleh koordinasi yang baik dan saling keterkaitan pooled interdependency antara: a domain Dinas Pengairan,
Kehutanan, dan Tarukim Provinsi domain regional provinsi pengelolaan DAS lintas kabupatenkota, b koordinasi domain DAS dalam kabupaten, c koordinasi
domain DAS dalam kota, d koordinasi domain penegakan law enforcement tata ruang dan garis sempadan, dan e koordinasi domain peran serta masyarakat.
2. Pengelolaan banjir perkotaan terpadu merupakan bagian dari perencanaan
wilayah, dengan melihat banjir berdasarkan batas hidrologis, tapi dalam melaksanakan tugas, visi, misi, action plan, dilihat berdasarkan batas administrasi
serta mensinergikan antara batas hidrologis dengan batas administrasi.
2.6. Kerangka Berfikir