Banjir Kaitannya Terhadap Penataan Ruang Dalam Pengembangan Wilayah

4.8.2 Banjir Kaitannya Terhadap Penataan Ruang Dalam Pengembangan Wilayah

Pengelolaan DAS dapat disebutkan merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu unit pengelolaan sumberdaya alam untuk peningkatan produksi pertanian, perkebunan dan pengaturan pemukiman penataan lahan budidaya dan pengelolaan hutan yang optimum dan berkelanjutan lestari dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran air sungai yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun melaksanakan fungsi konservasi pengawasan perambahan hutan dan hutan produksi untuk hal ini penataan ruang khususnya pengendalian tata ruang menjadi perhatian utama pemikiran semua stakeholder , apakah sesuai UU No.262007 terhadap perizinan dan pelayanan tata ruang yang ada, mengingat tata ruang DAS Deli saat ini, hutannya hanya bersisa ± 3.655 Ha 7,59, seharusnya luas hutan ± 16.000 Ha 30 dari jumlah luas DAS Deli 48.162 Ha 100 Adanya hubungan masalah banjir terhadap perencanaan wilayah yang terdiri dari penggunaan dan aktifitas ruang wilayah, hubungannya dengan konsep wilayah river basin ataupun DAS, menuju kepada IWRM yang dipayungi UU SDA No.7 Tahun 2004 dengan pilar utama adanya pelaksanaan konservasi, pendayagunaan SDA dan pencegahan daya rusak air, serta UU Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997, UU No.27 Tahun 1999 tentang AMDAL dan UU RI No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Terjadinya ketidakseimbangan dalam pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai, penataan ruang, dan perencanaan wilayah menyebabkan terjadinya Universitas Sumatera Utara permasalahan banjir, yang selanjutnya perlu dilakukan pengelolaan banjir baik secara struktural maupun non-struktural yang salah satu non-struktural memerlukan model koordinasi kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya air, khususnya banjir perkotaan terpadu dalam kerangka wilayah sungai. Dengan adanya model koordinasi ini dan adanya Dewan SDA tingkat wilayah sungai sebagai koordinatornya akan mengurangi terjadinya banjir dan akibatnya, baik di kota Medan ataupun wilayah pinggirannya, selanjutnya akan memacu pertumbuhan ekonomi untuk lokasi-lokasi dan tempat pemukiman masyarakat yang selama ini sering terkena banjir.

4.8.3 Perencanaan Pengembangan Wilayah Sungai