bersih. Untuk hasil maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik PHBS-UNPAD, 2010.
Langkah - langkah mencuci tangan diantaranya : Bahan : Sabun, Air yang belum pernah dipakai atau mengalir,
handuk atau kain bersih. 1. Menggunakan air mengalir.
2. Membasahi tangan dengan air yang mengalir. 3. Menyabuni tangan.
4. Menggosok tangan satu sama lain sampai berbusa. 5. Mengalirkan air pada tangan sampai semua sabun dibersihkan.
6. Mengeringkan tangan.
2.3 PERILAKU
2.3.1 Definisi Perilaku
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri Soekidjo, 1993:55 dalam Sunaryo, 2004. Secara
operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut Soekidjo, N.,
1993;58 dalam Sunaryo, 2004. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai
manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup Sri Kusmiyati dan Desiminiarti, 1990:1 dalam Sunaryo, 2004. Berdasarkan beberapa
pengertian diatas perilaku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung Sunaryo, 2004.
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang
1. Faktor genetik atau faktor endogen Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau
modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalma diri individu endogen, antara
lain: a. Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik,
saling berbeda satu dengan lainnya. b. Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat
dari cara berpakain dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan.
c. Sifat fisik, kalau diamati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisikinya, misalnya perilaku individu yang pendek
dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
2. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu a. Faktor lingkungan. Lingkungan disini menyangkut segala
sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial. Ternyata lingkungan sangat berpengaruh terhadap
perilaku individu karena lingkungan merupakan lahan untuk perkembangan perilaku.
b. Pendidikan. Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses individu. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok. Kegiatan pendidikanm formal maupun informal berfokus pada
proses belajar-mengajar, dengan tujuan agar terjdai perubahan perilaku, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
dan dari tidak dapat menjadi dapat. c. Agama, merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir
atau penghabisan. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadaian seseorang sangat
berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu. Seseorang yang mengerti dan rajin
melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan, akan berperilaku dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.
d. Sosial ekonomi. Lingkungan sosial dapat menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi. Khusus menyangkut lingkungan
sosial ekonomi, sebagai contoh keluarga yang status sosial ekonominya berkecukupan, akan mampu menyediakan segala
fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. e. Kebudayaan, diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau
peradaban manusia. Ternyata hasil kebudayaan manusia akan mempengaruhi perilaku manusia itu sendiri.
2.3.3 Pengukuran perilaku