Desain Penelitian Instrumen Penelitian Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan retrospektif pada kejadian Hepatitis A. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku personal hygiene dan kejadian Hepatitis A pada siswa di Pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang.

4.2 Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Kampus 1 Jl. Raya Mauk Km.7 Cadas Sepatan, Tangerang-Banten.

4.2.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah santri putra dan putri yang tinggal di Pesantren Daarul Muttaqien yaitu santri MTs yang berjumlah 818 santri dan MA berjumlah 526 santri. Santri pada pesantren Daarul Muttaqien terdiri dari 6 tingkatan pendidikan. Tabel 4.1 Daftar jumlah santri Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Cadas dari tingkat I sampai tingkat VI Tahun 2014-2015. No. Tingkatan Pendidikan Jumlah Santri 1. Tingkat I Kelas I MTs 330 Orang 2. Tingkat II Kelas II MTs 280 Orang 3. Tingkat III Kelas III MTs 208 Orang 4. Tingkat IV Kelas I MA 271Orang 5. Tingkat V Kelas II MA 255 Orang Jumlah 1344 Orang Sumber: Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Cadas, Tangerang

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian populasi yang akan ditetili atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2008. Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel dengan data proporsi Lemeshow, 1997 : Keterangan : n = jumlah sampel minimum = 1,96 derajat kemaknaan 95 CIConfidence Interval dengan α sebesar 5 = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap suatu populasi. : 54 = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan : 10 Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 96 orang. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya data yang tidak lengkap maka sampel yang didapatkan ditambahkan 10. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 96 ditambah 10 atau 96 ditambah 9, maka total sampel yang digunakan adalah 105 santri. Sedangkan cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan melakukan undian menggunakan Microsoft excel. Pada penelitian ini peneliti membagikan kuesioner kepada 105 responden, namun terdapat 2 kuesioner yang tidak diisi secara lengkap oleh responden sehingga peneliti hanya menggunakan 103 kuesioner untuk pengolahan data. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan Hidayat, 2008. Kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kriteria inklusi 1. Santri putra dan putri yang tinggal di Pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang 2. Bersedia menjadi responden 3. Santri pada tingkat pendidikan I sampai dengan V di pondok pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang. b. Kriteria eksklusi 1. Santri yang sedang pulang atau berada di luar Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang 2. Santri yang sedang sakit 3. Santri pada tingkat pendidikan VI di Pondok Pesantren Daarul Muttaqien

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner yang mengacu pada teori yang dibuat oleh peneliti. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu : 1. Kuesioner A : lembar karakteristik responden yang meliputi inisial nama,umur, kelas dan jenis kelamin. 2. Kuesioner B : digunakan untuk mengukur kejadian Hepatitis A yang terdiri dari 2 pertanyaan. Kuesioner ini menggunakan skala guttman dinilai dengan skor pernah adalah 1 dan tidak pernah adalah 0. 3. Kuesioner C: digunakan untuk mengukur perilaku personal hygiene siswa yang terdiri dari 12 pernyataan, dimana terdapat 11 pernyataan positif 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 dan 1 1 pertanyaan negative. Pernyataan positif diukur dengan skor 4 selalu, sering 3, kadang- kadang 2, tidak pernah 1. Sedangkan pernyataan negatif diukur dengan skor tidak pernah 4, kadang-kadang 3, sering 2, selalu 1. Pengukuran perilaku personal hygiene dikatagorikan menjadi Azwar,2012 : a. Baik : jika skor jawaban x ≥ µ+1.0σ x ≥ 30+1.6 x ≥ 36 b. Cukup : jika skor jawaban µ- 1. 0σ≤xµ+1.0σ 30-6 ≤x30+6 24 ≤x 36 c. Kurang : jika skor jawaban x µ- 1. 0σ x 30-6 x 24 Dengan ketentuan : µ = ½ Xmaks+Xmin x total item pertanyaan = ½ 4+1 x 12 = 30 σ = 16 Imaks-Imin = 16 48-12 = 6 Xmaks = skor tertinggi pada 1 item pertanyaan 4 Xmin = skor terendah pada 1 item pertanyaan 1 Imaks = jumlah total skor tertinggi 48 Imin = jumlah total skor terendah 12

4.5 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data Hidayat, 2011. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Uji validitas instrument penelitian ini berupa kuesioner perilaku personal hygiene teridir dari 12 pernyataan yang dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang pada bulan Mei 2015 sebanyak 30 siswa. Lokasi uji validitas sama dengan lokasi penelitian sehingga responden yang telah diteliti dalam uji coba instrumen tidak termasuk responden penelitian. Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrument menggunakan pendekatan korelasi pearson product moment dengan menggunakan software komputer, SPSS 20. Hasil uji validitas pada kuesioner perilaku personal hygiene ini seluruh pernyataan dinyatakan valid. Ketentuan kevalidan instrument dengan melihat hasil perhitungan r hitung. Apabila r hitung r tabel maka pernyataan tersebut valid sedangkan apabila r hitung r tabel 0,361 pada N 30 atau nilai taraf signifikansi 5 Sugiyono, 2010. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2012. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Cadas Tangerang menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan software komputer, SPSS 20. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,60 Hidayat, 2007. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Hasil Alpha Cronbach Keputusan Perilaku Personal Hygiene α = 0,873 Reliabel

4.6 Tahapan Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

10 52 76

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 2 15

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 14

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 4

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 15

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

1 2 3

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SANTRIWATI DI PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO

0 1 21

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN- NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI

0 0 14