Pengertian Hepatitis Epidemiologi Hepatitis A

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hepatitis A

2.1.1 Pengertian Hepatitis

Hepatitis adalah semua jenis peradangan sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, obat-obatan, konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune Kemenkes RI, 2014. Sedangkan menurut Smeltzer 2001, Hepatitis A adalah infeksi oleh virus dengan cara penularan melalui fekal-oral, terutama lewat konsumsi makanan atau minuman yang tercemar virus tersebut. Virus Hepatitis A ditemukan dalam tinja pasien yang terinfeksi sebelum gejalanya muncul dan selama beberapa hari pertama menderita sakit. Secara khas, pasien dewasa muda akan terjangkit infeksi di sekolah dan membawanya ke rumah dimana kebiasaan sanitasi yang kurang sehat menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga.

2.1.2 Epidemiologi

Hepatitis virus merupakan sebuah fenomena gunung es, dimana penderita yang tercatat atau yang datang ke layanan kesehatan lebih sedikit dari jumlah penderita sesungguhnya. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa jumlah orang yang terdiagnosis Hepatitis di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang ada, menunjukan peningkatan 2 kali lipat apabila dibandingkan dari data tahun 2007 dan 2013. Pada tahun 2007, lima propinsi dengan prevalensi Hepatitis tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Papua Barat sedangkan pada tahun 2013 lima propinsi dengan prevalensi tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Namun Kejadian Luar Biasa Hepatitis A pada tahun 2014 terjadi di 3 propinsi Bengkulu, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur dan di 4 kabupatenkota sejumlah 282 kasus Kemenkes RI, 2014. Di Indonesia, Hepatitis A muncul dalam Kejadian Luar Biasa KLB. Tahun 2010 tercatat 6 KLB dengan jumlah penderita 279, tahun 2011 tercatat 9 KLB, jumlah penderita 550. Tahun 2012 sampai bulan Juni, telah terjadi 4 KLB dengan jumlah penderita 204 Kemenkes, 2012.

2.1.3 Etiologi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

10 52 76

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 1 14

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN AS-SALAM Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren As-Salam Surakarta 2013.

0 2 15

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 14

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 4

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

0 0 15

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Personal Hygiene pada Penderita Skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2016

1 2 3

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PADA SANTRIWATI DI PESANTREN PUTRI AL-MAWADDAH PONOROGO

0 1 21

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN- NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI

0 0 14