melalui keringat dapat terjadi bila dilakukan latihan berat pada lingkungan yang panas sehingga produksi keringat mencapai 10 L Unit Pendidikan Kedokteran-
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan FKUI, 2007. 3
Kalium Masuk ke Dalam Sel Kalium masuk ke dalam sel dapat terjadi pada alkalosis ekstrasel, pemberian
insulin, peningkatan aktivitas beta-andrenergik, paralisis periodik hipokalemik, hipotermia. Defisit ion kalium tergantung pada lamanya kontak dengan penyebab
dan konsentrasi ion kalium serum Unit Pendidikan Kedokteran-Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan FKUI, 2007.
Tanda-tanda dan gejala yang terjadi pada hipokalemia yaitu keletihan, kelemahan otot, kram kaki, otot lembek atau kendur, mual, muntah, ileus, parestesia,
peningkatan efek digitalis, penurunan konsentrasi urin mis; poliuria Horne, 2001.
b. Hiperkalemia
Istilah hiperkalemia digunakan bila kadar kalium dalam plasma lebih dari 5 mEqL. Dalam keadaan normal jarang terjadi hiperkalemia oleh karena adanya
mekanisme adaptasi oleh tubuh. Hiperkalemia dapat disebabkan oleh keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel dan berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal
Unit Pendidikan Kedokteran-Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan FKUI, 2007.
2.4. Minuman Isotonik
Minuman isotonik adalah minuman yang mempunyai tekanan osmotik sama dengan tekanan darah manusia. Dengan demikian, minuman ini dapat secara cepat
diserap tubuh setelah diminum. Dalam beberapa tahun terakhir ini, minuman unuk
Universitas Sumatera Utara
olahragawan atau isotonik berkembang dengan pesat sejalan dengan kebutuhan kegiatan olahraga yang semakin ramai. Pada prinsipnya minuman isotonik ini
dirancang untuk mencegah dehidrasi serta untuk memberikan energi yang dapat digunakan dengan cepat Winarti, 2006.
Ide pertama munculnya minuman ini berasal dari para dokter yang sering melakukan operasi. Pada saat mereka susah mengambil makanan dan minuman untuk
konsumsinya, para dokter dan paramedis ini sering menggunakan cairan infus sebagai minumannya. Dengan minum cairan tersebut, stamina dan kebugarannya bisa pulih
kembali. Lalu mengapa tidak diproduksi saja cairan infus untuk dikonsumsi secara luas. Dari situlah akhirnya muncul ide untuk menghasilkan minuman yang
komposisinya sama dengan cairan infus. Namun, karena cairan infus itu tidak enak, akhirnya minuman isotonik tersebut dimodifikasi dengan berbagai bahan perasa yang
membuatnya enak dan disukai konsumen Werdyaningsih, 2009. Sebuah minuman dikatakan isotonik jika dia mempunyai osmolaritasnya
sekitar 250 mOsmL-340 mOsmL. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit Na
+
, K
+
, Ca
2+
, Mg
2+
, Cl
-
, sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6-7 per 100 mL nya rata-rata = kurang lebih 26 kkal100 mL, kebutuhan orang
dewasa = kurang lebih 2.100 kkalhari. Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit, dan sudah tentu kandungan yang
terbanyak adalah air Anonim, 2008. Pertimbangan yang penting dalam membuat formulasi minuman isotonik ini
harus mempunyai sifat-sifat mengosongkan perut dengan cepat dan penyerapan yang tinggi dalam usus. Kedua sifat ini dapat mempengaruhi fungsi jantung serta mengatur
Universitas Sumatera Utara
suhu tubuh, sehingga dengan demikian meningkatkan kinerja olahraganya. Kedua sifat ini ditentukan oleh jumlah dan jenis karbohidrat yang terkandung dalam
minuman isotonik serta faktor-faktor lainnya. Karena karbohidrat pada kadar kurang dari 5 tidak cukup memberikan kalori untuk meningkatkan efisiensi olahraga dan
lebih dari 10 mencegah pengosongan perut, maka minuman isotonik sebaiknya mengandung 6 sampai 8 karbohidrat. Glukosa, maltodekstrin, dan sukrosa yang
dapat menstimulasi penyerapan cairan umumnya adalah pemanis yang digunakan dalam minuman isotonik. Sedangkan fruktosa tidak digunakan dalam formulasi
karena lambat penyerapannya Fardiaz, 1996.
2.5. Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh