2.7. Kerangka Konsep
Menurut Rogers 1974 sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi 6 proses berurutan: awareness, interest, evaluation,
trial, dan adoption. Pada proses awareness orang tersebut sudah mengetahui terlebih dahulu objek. Kemudian dilanjutkan dengan proses interest dan evaluation dimana
sikap sudah mulai timbul dan berkembang. Pada proses trial dan adoption subjek telah mencoba bertindak dan berperilaku baru.
Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya.
Sebagai contoh seorang siswa telah mendengarkan informasi mengenai minuman isotonik. Pengetahuan ini akan membuat siswa tersebut berpikir bagaimana apabila
dia mengkonsumsi minuman isotonik tersebut. Kemudian siswa tersebut berniat akan mengkonsumsi minuman isotonik tersebut. Niat siswa tersebut dapat dikatakan
sebagai sikap. Selanjutnya niat siswa tersebut diputuskannya secara nyata melalui tindakannya dengan mengkonsumsi atau tidak minuman isotonik tersebut.
Pengetahuan dan sikap siswa sangat mempengaruhi tindakannya terhadap minuman isotonik berelektrolit. Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan
dalam kaitannya dengan suatu kegiatan tidak dapat dipisahkan. Adanya pengetahuan tentang suatu hal akan menyebabkan orang tersebut memiliki sikap yang positif,
kemudian akan mempengaruhi niatnya untuk ikut serta dalam suatu tindakan. Adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng bertahan lama.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka secara singkat kerangka konsep dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
.
Sikap siswa SMA terhadap minuman
isotonik berelektrolit Pengetahuan siswa SMA
tentang minuman isotonik berelektrolit
Tindakan siswa SMA dalam mengkonsumsi
minuman isotonik berelektrolit
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskritif, dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang perilaku siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang minuman isotonik berelektrolit.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Binjai. Penentuan lokasi penelitian karena SMA Negeri 1 Binjai merupakan sekolah favorit di kota Binjai dan para
siswanya tidak ada yang berasal dari luar daerah. Selain itu dari wawancara singkat peneliti dengan beberapa pedagang minuman di sekitarnya bahwa mereka penjualan
minuman isotonik berelektrolit mereka tiap hari rata-rata mencapai 3 botol. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan November 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA pada saat penelitian dilakukan, tahun ajaran 2010 2011 di SMA Negeri 1 Binjai,
yaitu sebanyak 488 siswa.
3.3.2. Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan tingkat kesalahan 10 Gp=0,1 dan jumlah siswa sebanyak 488 siswa. Peneliti menggunakan tingkat
Universitas Sumatera Utara