5.2.2. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Negeri 1 Binjai memiliki sikap terhadap minuman isotonik berelektrolit dalam
kategori sedang 90,1. Hal ini dapat terlihat dari pernyataan-pernyataan mereka bahwa mengkonsumsi minuman isotonik setiap beraktivitas fisik berat 61,7,
minuman isotonik mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang 84,0, minuman isotonik tidak baik untuk ginjal 50,0, jumlah keringat yang keluar
seimbang dengan elektrolit yang hilang 87,5. Namun berdasarkan penelitian ada pula yang menyatakan bahwa minuman
isotonik tidak baik untuk diare 54,3, elektrolit tidak terkandung dalam makanan sehari-hari 53,1. Padahal minuman isotonik dengan fungsinya untuk
mengembalikan cairan tubuh yang hilang baik untuk diare dan dehidrasi berat, elektrolit juga terkandung pada makanan sehari-hari, sehingga pada kondisi normal
sebenarnya kita tidak membutuhkan minuman isotonik berelektrolit. Sesuai dengan teori Rogers 1974 proses terjadinya sikap seseorang harus
melalui 3 tahap yaitu awareness kesadaran dalam arti mengetahui terlebih dahulu objek, interest merasa tertarik, dan evaluation menimbang. Sehingga dalam hal
ini siswa minimal sudah mengetahui adanya minuman isotonik berelektrolit kemudian dari banyaknya informasi yang ada terutama iklan mereka semakin tertarik
terhadap minuman tersebut, kemudian mulai mengambil sikap apakah baik atau buruk minuman isotonik tersebut bagi dirinya.
Siswa SMA Negeri 1 yang usianya termasuk pada kelompok usia remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar dan selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat dia melihat suatu iklan di suatu media dan lingkungan sekitarnya juga menjadikan produk tersebut seperti life style maka remaja tersebut akan tertarik untuk
mencobanya Irwanto, 2002. Sehingga dalam hal ini iklan memiliki peranan yang penting dalam pembentukan sikap para siswa terhadap minuman isotonik
berelektrolit. Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa paling banyak siswa memiliki
pengetahuan baik dan sikap dalam kategori sedang yaitu sebanyak 50 orang 92,6, sementara siswa yang memiliki sikap yang kurang berada pada kategori pengetahuan
yang sedang sebanyak 2 orang 7,4. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan siswa dapat membentuk sikap siswa yang dalam hal ini mengenai minuman isotonik
berelektrolit, dimana apabila pengetahuan sedang maka sikap akan sedang pula. Sikap merupakan suatu pandangan tetapi dalam hal ini masih berbeda
dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi
penggerak, seperti halnya sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan
pengetahuan terhadap objek tersebut Purwanto, 1998.
5.2.3. Tindakan