Karakteristik Petani Sampel Analisis Pendapatan Dan Karakteristik Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Produksi Petani Kopi Arabika Di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

4.2. Karakteristik Petani Sampel

Karakter petani yang menjadi sampel pada penelitian ini meliputi umur tanaman, umur petani sampel, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani dan luas lahan. Karakteristik petani sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Umur Tanaman Kopi Sampel Sumber: Analisa Data Primer Lampiran 1 Tahun 2010 Dari Tabel 6. dapat dilihat bahwa tanaman berumur 15 tahun yang paling banyak dengan jumlah 15 sampel dan persentase sebesar 30. Kemudian diikuti dengan tanaman berumur 13 tahun dan 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa umur kopi di daerah penelitian tergolong tua. Kondisi dikarenakan perkebunan kopi rakyat di daerah penelitian sudah dimulai dari para orang tua petani sampel dan diwariskan kepada anak mereka. Lahan kopi di daerah penelitian sebagian besar merupakan warisan dari orang tua dan pada saat petani sampel memiliki lahan tersebut, lahan mereka sudah berisikan tanaman kopi. Sehingga amat jarang ditemukan petani yang mengusahakan tanaman kopinya dari umur 1 tahun. No Umur Tanaman Tahun Jumlah Persentase 1. 1 1 2 2. 4 1 2 3. 6 1 2 4. 8 3 6 5. 9 3 6 6 10 5 10 7. 11 3 6 8. 12 6 12 9. 13 8 16 10. 14 4 8 11. 15 15 30 Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Karakteristik Petani sampel. No. Uraian Range Rataan 1. Umur Petani Sampel Tahun 24-72 52,74 2. Tingkat Pendidikan Tahun 0-17 9,98 3. Jumlah Tanggungan Jiwa 0-6 2,74 4. Pengalaman Bertani Tahun 3-58 33,04 5. Luas Lahan Ha 0,25-4 0,72 Sumber: Analisa Data Primer Lampiran 1 Tahun 2010 Dari Tabel 7. dapat dilihat bahwa rata-rata umur petani sampel di daerah penelitian yaitu sekitar 52,74 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa para petani sampel berada pada usia produktif mereka. Rata-rata tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian yaitu sebesar 9,98 tahun atau setara dengan SMP kelas 3 tamat SMP. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian masih rendah. Tingkat pendidikan turut mempengaruhi keputusan petani dalam mengelola usahatani kopi miliknya. Petani di daerah penelitian tidak memiliki pendidikan yang cukup dalam mengusahakan uang hasil panen mereka. Petani sampel di daerah penelitian pada umumnya tidak mengenal istilah menabung. Mereka pada umumnya langsung membelanjakan uang hasil panen mereka tanpa ada simpanan. Rata-rata jumlah tanggungan petani sampel adalah sebesar 2,74 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel tidak terlalu besar. Rata- rata pengalaman bertani petani sampel yaitu sebesar 33,04 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian memiliki pengalaman berusahatani yang cukup lama, sehingga kegiatan berusahatani mereka lebih didasarkan pada pengalaman mereka daripada pendidikan formal yang mereka terima. Universitas Sumatera Utara Rata-rata luas lahan petani sampel di daerah penelitian adalah sebesar 0,72 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel di daerah penelitian memiliki luas lahan yang rendah. Keadaan ini telah dijelaskan sebelumnya, bahwa lahan yang dimiliki oleh petani sampel ada yang berasal dari warisan, sehingga lahan yang tadinya luas menjadi kecil karena harus dibagi berdasarkan jumlah anak mereka. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Usahatani Kopi 5.1.1.