Hipotesis Penelitian Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel

2.4. Hipotesis Penelitian

1. Tingkat pendapatan petani kopi di daerah penelitian menguntungkan. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial ekonomi petani dengan produksi petani kopi. a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor sosial petani meliputi: umur, tingkat pendidikan, lama berusahatani dengan produksi petani kopi. b. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor ekonomi petani meliputi: jumlah tanggungan, curahan tenaga kerja, modal dan luas lahan dengan produksi petani kopi. 3. Usahatani kopi di daerah penelitian layak diusahakan dari segi analisis finansial. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode yang digunakan untuk menetukan daerah penelitian adalah metode Two- Stage Cluster Sampling, dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Mengumpulkan semua data mengenai produksi kopi di seluruh kabupaten di Provinsi NAD. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 17 kabupaten yang ada di Provinsi NAD, dipilihlah Kabupaten Bener Meriah. 2. Dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Bener Meriah, dipilihlah Kecamatan Bandar secara sengaja dengan pertimbangan tertentu purposive sampling. Adapun pertimbangan yang digunakan adalah berdasarkan data primer melalui informasi dari penyuluh di Kecamatan Bandar dan BPKG Balai Penelitian Kopi Gayo yang menyatakan bahwa Kecamatan Bandar sedang mengembangkan kopi arabika organik yang memiliki produksi yang tinggi dan kualitas kopi yang lebih baik.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini petani kopi arabika. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode accidental, yaitu siapa saja petani yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, selama petani tersebut memiliki kriteria seperti berusahatani kopi dan memenuhi kelompok umur kopi. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 50 orang. Sampel tersebut diperoleh dari 3 desa di Kecamatan Bandar yaitu desa Beranun Teleden, Universitas Sumatera Utara Suku Gele Wih Ilang dan Pondok Baru. Ketiga desa tersebut dipilih karena di desa tersebut dapat diperoleh sampel petani kopi yang berumur 1,4,6,8,9,10,11,12,13,14 dan 15 tahun, sedangkan sampel pada umur 2,3,5 dan 7 tidak ditemui.

3.3. Metode Pengumpulan Data