Landasan Teori Analisis Pendapatan Dan Karakteristik Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Produksi Petani Kopi Arabika Di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

keluarganya. Kedua, pengeluaran untuk produksibudidaya pertanian yang merupakan ladang penghidupannya yang mencakup biaya operasional produksi dan investasi atau pembentukan barang modal. Unsur kedua ini hanya mungkin dilakukan apabila kebutuhan pokok petani telah terpenuhi; dengan demikian investasi dan pembentukan barang modal merupakan faktor penentu bagi tingkat kesejahteraan petani Rianse, 2009: 19. Dari segi ekonomi, ciri yang sangat penting pada petani kecil ialah terbatasnya sumberdaya dasar tempat ia berusahatani. Pada umumnya, mereka hanya menguasai sebidang lahan kecil, kadang-kadang disertai dengan ketidakpastian dalam pengelolaannya. Lahannya sering tidak subur dan terpencar-pencar dalam beberapa petak. Mereka mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan yang sangat rendah. Mereka sering terjerat oleh hutang dan tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan sarana produksi. Bersamaan dengan itu, mereka menghadapi pasar dan harga yang tidak stabil, mereka tidak cukup menerima dukungan penyuluhan, pengaruh mereka kecil dalam pengawasan dan penyelenggaraan lembaga desa. Akibatnya, kelangsungan hidup mereka sering tergantung kepada orang lain dan pengaruh iklim yang jelek atau harga yang rendah dapat membawa bencana bagi petani dan keluarganya Soekartawi dkk, 1986:5.

2.2. Landasan Teori

Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga luar Universitas Sumatera Utara serta sarana produksi yang lain termasuk kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga kelestarian usahanya Suratiyah, 2009: 60. Dalam menunjang keberhasilan agribisnis, maka tersedianya bahan baku pertanian secara kontinu dalam jumlah yang tepat sangat diperlukan. Tersedianya produksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain macam komoditi, luas lahan, tenaga kerja, modal, manajemen, iklim, dan faktor sosial ekonomi produsen Soekartawi, 1999:47. Untuk menghitung biaya dan pendapatan dalam usahatani dapat digunakan tiga macam pendekatan yaitu pendekatan nominal nominal approach, pendekatan nilai yang akan datang future value approach, dan pendekatan nilai sekarang present value approach. Namun pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan nilai sekarang present value approach, yaitu pendekatan yang memperhitungkan semua pengeluaran dan penerimaan dalam proses produksi pada saat dimulainya proses produksi Suratiyah, 2009: 61. Petani kopi di daerah penelitian umumnya menggunakan kredit untuk modal usahataninya. Untuk menghitung besarnya biaya dan pendapatan pada usahatani kopi digunakan pendekatan nilai sekarang, dimana pendekatan ini memperhitungkan nilai uang sekarang sehingga besarnya tingkat bunga dari pinjaman kredit yang dilakukan oleh petani berpengaruh pada nilai uang terkait dengan waktu dilakukannnya pinjaman. Suratiyah, 2009: 61 Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dilukiskan sebagai berikut: TR = Y. Py Universitas Sumatera Utara dimana, TR = total penerimaan Y = produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani i Py = harga Y Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, jadi: Pd = TR – TC dimana, Pd = pendapatan usahatani TR = total penerimaan TC = total biaya Soekartawi, 1995:54. Pendapatan bersih usahatani mengukur imbalan yang diperoleh keluarga petani dari penggunaan faktor-faktor produksi kerja, pengelolaan dan modal milik sendiri atau modal pinjaman yang diinvestasikan ke dalam usahatani. Barangkali ukuran yang sangat berguna untuk menilai penampilan usahatani kecil adalah penghasilan bersih usahatani. Angka ini diperoleh dari pendapatan bersih usahatani dengan mengurangkan bunga yang dibayarkan kepada modal pinjaman. Ukuran ini menggambarkan penghasilan yang diperoleh dari usahatani untuk keperluan keluarga dan merupakan imbalan terhadap semua sumberdaya milik keluarga yang dipakai di dalam usahatani Soekartawi dkk, 1986: 80. Dalam usahatani dikenal dua macam biaya, yaitu biaya tunai atau biaya yang dibayarkan dan biaya tidak tunai atau biaya yang tidak dibayarkan. Biaya yang dibayarkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga, biaya untuk pembelian input produksi seperti bibit, pupuk, obat-obatan. Biaya untuk iuran pemakaian air, pembayaran zakat dan lainnya juga termasuk ke dalam biaya yang dibayarkan Daniel, 2002:39. Universitas Sumatera Utara Penyusutan merupakan bagian dari biaya yang harus dihitung untuk memperoleh pendapatan bersih usahatani. Cara yang digunakan adalah dengam menggunakan metode Garis lurus straight-line method, yaitu pembagian nilai awal setelah dikurangi nilai akhir oleh waktu pemakaian expected life dengan formula sebagai berikut: Dimana, D = Depresiasi HAw = Biaya awal HAk = Nilai akhir WP = Umur ekonomis Prawirokusumo, 1990: 64 Pertanian rakyat sering dikenal dengan usahatani kecil. Di pertanian rakyat sering digunakan tenaga kerja anak-anak dibawah usia 10 atau 12 tahun. Tenaga kerja anak-anak itu dapat berasal dari keluarga ataupun dari luar keluarga. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani disebut TKDK tenaga kerja dalam keluarga, yang berasal dari luar keluarga disebut TKLK tenaga kerja luar keluarga atau tenaga kerja sewa Tarigan dan Lily, 2006:53. Ada beberapa hal yang membedakan antara tenaga kerja keluarga dan tenaga luar antara lain adalah komposisi menurut umur, jenis kelamin, kualitas dan kegiatan kerja prestasi kerja. Kegiatan kerja tenaga luar sangat dipengaruhi sistem upah, lamanya waktu kerja, kehidupan sehari-hari, kecakapan dan umur tenaga kerja Suratiyah, 2008: 21. Satu HOK adalah banyaknya hari 1 hari = 8 jam kerja yang digunakan oleh 1 orang tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan. Najiyati dan Danarti, 1990:173. Universitas Sumatera Utara Terlepas dari tata letak biofisiknya, suatu sistem pertanian juga ditentukan oleh ciri-ciri sosioekonomi, budaya dan politik terutama yang berhubungan dengan kerumahtanggaan petani. Setiap rumahtangga merupakan sebuah gabungan yang unik antara laki-laki dan perempuan, orang dewasa dan anak-anak yang semuanya memberikan pengelolaan, pengetahuan, tenaga kerja, modal dan lahan untuk usahatani dan yang mengkonsumsi paling tidak sebagian dari hasil usahataninya. Jadi rumahtangga petani merupakan pusat alokasi sumber daya, produksi dan konsumsi Reijntjes dkk, 1999:29. Dalam rangka mencari suatu ukuran untuk mengevaluasi suatu usahatani, telah dikembangkan beberapa kriteria indeks yang disebut Investment Criteria Prawirokusumo, 1990. Adapun kriteria yang sering digunakan untuk tanaman tahunan adalah NPV, BC, dan IRR Chalil, 2010 NPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan untuk mengukur apakah proyek feasible atau tidak. Perhitungan NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan discount factor. Rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut: Bila nilai NPV ≥ 0 maka usahatani dikatakan layak. Bila nilai NPV = 0 maka usahatani tersebut dapat mengembalikan sebesar cost of capital discount rate. Bila nilai NPV 0 maka usahatani dikatakan tidak layak. Internal Rate of Return IRR merupakan salah satu cara untuk mengetahui suatu proyek layak atau tidak. Tingkat IRR adalah suatu tingkat bunga dalam hal ini Universitas Sumatera Utara sama artinya dengan discount rate yang menunjukkan jumlah NPV sama dengan jumlah seluruh cost investasi suatu usahatani. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut: Bila IRR ≥ tingkat suku bunga berlaku maka usahatani tersebut layak dilaksanakan. Bila IRR tingkat suku bunga berlaku maka usahatani tersebut tidak layak dilaksanakan. Net BC merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di-discount positif dengan net benefit yang telah di discount negatif, dengan formula sebagai berikut: Net BC = Net BC 1, maka usahatani dikatakan layak. Net BC 1, maka usahatani dikatakan tidak layak.

2.3. Kerangka Pemikiran