4.1.2. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Bener Meriah sebagian besar merupakan daerah pegunungan dengan kemiringan berkisar antara 0 – 45, hal ini dapat dimaklumi
karena letaknya berada pada sisi sebelah utara dari gugusan pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian antara 100 – 2500 meter dari permukaan laut. Keadaan
topografi di Kabupaten ini sangat mendukung untuk mengembangkan usahatani kopi, karena kopi arabika pada umumnya membutuhkan ketinggian tempat antara
1200-1600 meter dari permukaan laut.
4.1.3. Iklim
Kabupaten Bener Meriah beriklim tropis, musim kemarau biasanya jatuh pada bulan Januari sampai dengan Juli dan musim hujan berlangsung dari bulan
Agustus sampai Desember. Curah hujan berkisar antara 1.082 – 2.409 mm per tahun dengan jumlah hari hujan antara 113 – 160 hari per tahun. Keadaaan udara
tidak terlalu lembab dengan rata-rata kelembaban nisbi 80.
4.1.4. Tata Guna Tanah
Luas dan penggunaan lahan di Kabupaten Bener Meriah adalah sebagai berikut: Tabel 3. Keadaan Tata Guna Tanah di Kabupaten Bener Meriah
No Jenis Penggunaan Tanah
Luas Ha Persentase
1 2
3 4
5 6
Sawah 21.234,00
11,24 Pekarangan Bangunan
3.172,80 1,68
Kebun Ladang 50.384,00
26,68 Hutan Lindung
36.400,00 19,27
Hutan Produksi 70.681,00
37,42 Lain – lain
6.998,20 3,71
JUMLAH 188.870,00
100,00
Sumber : Data Monografi Kab. Bener Meriah Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 3. dapat diketahui bahwa lahan yang paling banyak digunakan di Kabupaten Bener Meriah adalah untuk hutan produksi yaitu sebesar 70.681,00 Ha
37,42. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa wilayah Kabupaten Bener Meriah merupakan pegunungan dan masih berupa hutan. Pegunungan
inilah yang dibuka oleh masyarakat untuk dihadikan kebun kopi.
4.1.5. Keadaan Daerah
a. Komposisi Penduduk Menurut Umur
Jumlah penduduk di Kabupaten Bener Meriah sampai saat ini berjumlah 125.978 jiwa dengan kepadatan penduduk rata – rata 66,70 jiwa Km
2
. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan penduduk pada setiap kecamatan dalam Kabupaten
Bener Meriah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Komposisi Penduduk Kabupaten Bener Meriah Menurut Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki – laki Perempuan
Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 Timang Gajah
Pintu Rime Gayo Bukit
Wih Pesam Bandar
Syiah Utama Permata
13.259 5.872
10.401 10.766
14.922 2.099
7.947 12.224
5.247 10.033
9.982 14.050
1.784 7.392
25.483 11.119
20.434 20.748
28.972 3.883
15.339
JUMLAH 65.266
60.712 125.978
Sumber : Data Monografi Kab. Bener Meriah Tahun 2009
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Bandar merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu sebanyak 28.972 jiwa dengan
komposisi laki – laki sebanyak 14.922 jiwa dan perempuan sebanyak 14.050 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
b. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Komposisi mata pencaharian penduduk dari masing – masing bidang usaha di Kabupaten Bener Meriah adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Sektor Pekerjaan
Persentase
1 2
3 4
5 Sektor Pertanian
Sektor Perdagangan Sektor BuruhPegawai
Sektor Industri Sektor Lain – Lain
73,01 19,17
5,05 2,35
0,43
Sumber : Data Monografi Kab. Bener Meriah Tahun 2009
Dari Tabel 5. di atas, menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan merupakan sektor yang
memberikan sumbangan pendapatan masyarakat yang paling besar. Usaha yang paling banyak digeluti penduduk pada sektor pertanian adalah usaha perkebunan
kopi, dimana usaha perkebunan kopi ini sudah diusahakan secara turun menurun. Hampir semua lahan perkebunan di Kabupaten Bener Meriah ditanami kopi.
Adapun jenis kopi yang ditanam di Kabupaten ini adalah kopi Arabika. Kabupaten Bener Meriah memiliki potensi alam yang subur sehingga sektor
perkebunan merupakan sektor yang potensial yang masih dapat dikembangkan, karena selain ditinjau dari segi ekonomi dimana sektor ini merupakan
penyumbang pendapatan daerah yang tertinggi, sektor pertanian ini juga berperan langsung dalam pembangunan ekonomi nasional seperti pembangunan wilayah,
penumbuhan wilayah bukaan baru, penyerapan tenaga kerja, peningkatan luas areal, peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Karakteristik Petani Sampel