sama artinya dengan discount rate yang menunjukkan jumlah NPV sama dengan jumlah seluruh cost investasi suatu usahatani. Rumus yang digunakan untuk
menghitung IRR adalah sebagai berikut:
Bila IRR ≥ tingkat suku bunga berlaku maka
usahatani tersebut layak dilaksanakan. Bila IRR tingkat suku bunga berlaku maka usahatani tersebut
tidak layak dilaksanakan. Net BC merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di-discount positif
dengan net benefit yang telah di discount negatif, dengan formula sebagai berikut:
Net BC =
Net BC 1, maka usahatani dikatakan layak. Net BC 1, maka usahatani dikatakan tidak layak.
2.3. Kerangka Pemikiran
Perkebunan kopi rakyat semakin berkembang dewasa ini. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya petani yang mengganti tanaman mereka menjadi kopi. Akan
tetapi, perluasan perkebunan kopi rakyat ini tidak diikuti dengan perkembangan pengolahan kopi.
Perkebunan rakyat masih menggunakan cara tradisional hanya mengandalkan tenaga manusia, sehingga kualitas kopi yang dihasilkan pun pada
umunya lebih rendah dari kualitas kopi perkebunan besar swasta maupun
Universitas Sumatera Utara
pemerintah. Hal ini turut mempengaruhi harga kopi petani rakyat, dimana harga kopi mereka lebih rendah.
Produksi dan pendapatan petani adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Produksi kopi yang tinggi akan meningkatkan pendapatan petani kopi, dan
sebaliknya jika produksi rendah maka tingkat pendapatan juga akan rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian mengenai karakteristik sosial ekonomi petani
kopi yang mempengaruhi cara mereka berusahatani kopi, dimulai dari penanaman kopi hingga pengolahan kopi yang sudah dipanen. Selain itu perlu juga
dipertimbangkan mengenai input-input yang digunakan petani kopi dalam mengusahakan tanaman kopinya. Input-input yang digunakan oleh petani kopi
harus digunakan secara efektif dan efisien, karena input ini merupakan biaya, yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan petani kopi.. Dalam menggunakan
input petani biasanya dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonominya. Faktor sosial ekonomi petani sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani.
Seperti yang kita ketahui petani rakyat lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hal ini akan mempengaruhi semua keputusannya untuk
berusahatani. Faktor sosial petani seperti umur, tingkat pendidikan dan lamanya berusahatani, akan mempengaruhi petani dalam mengambil keputusan apakah
mereka akan menggunakan inovasi-inovasi dalam mengusahakan usahataninya atau tetap berpedoman pada cara lama yang sudah biasa mereka lakukan.
Sedangkan faktor ekonomi petani seperti jumlah tanggungan, curahan tenaga kerja, modal dan luas lahan akan mempengaruhi petani dalam hal membuat
keputusan mengenai apakah dia bertani sebagai cara hidup atau untuk memperoleh keuntungan. Jika petani kopi mengusahakan usahatani kopinya hanya
Universitas Sumatera Utara
sebagai cara hidup maka dia tidak akan terlalu memikirkan bagaimana cara mengembangkan usahataninya sehingga menghasilkan produksi yang tinggi yang
nantinya akan memberikan keuntungan bagi dirinya. Petani ini hanya mengusahakan usahataninya secara sederhana, asalkan dia dapat menutupi
kebutuhan hidupnya maka dia tidak akan berusaha untuk mengembangkan usahataninya. Namun, jika petani ingin memperoleh keuntungan maka dia akan
berusaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas dari usahatani kopi miliknya. Petani kopi memperoleh pendapatan bersih dari hasil penjualan kopi dikurangi
semua biaya yang dikeluarkan selama berusahatani kopi. Dari hasil pendapatan bersih petani ini, akan dianalisis kelayakan usahatani kopi miliknya. Setelah
analisis dilakukan maka dapat didefinisikan apakah usahatani kopi di daerah penelitian layak atau tidak diusahakan. Usahatani kopi dikatakan layak apabila
usahatani ini dapat mencerminkan kesejahteraan hidup petani kopi dan keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Penerimaan Karakteristik Sosial
• Umur • Tingkat
pendidikan • Lama
berusahatani
Pendapatan Bersih Petani Kopi
Usahatani Kopi
Produksi
Karakteristik Ekonomi • Jumlah
tanggungan • Curahan tenaga
kerja • Modal
• Luas lahan Biaya yang
Dikeluarkan: • Bibit
• Pupuk • Pestisida
• Obat-
obatan
Analisis Finansial 1.
Net BC 2.
NPV 3.
IRR Harga
Biaya Produksi
Keterangan: = mempengaruhi
= dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian