diangkut selama satu minggu adalah pada tanggal 19 Oktober 2010 sebanyak ± 1.008
m
3
.
4.5. Sistem Pengelolaan Sampah Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
Pada prinsipnya sistem pengelolaan sampah Rumah Sakit Umum Sidikalang meliputi tiga tahap yaitu tahap penampungan, tahap pengumpulan dan pengangkutan
sampah, serta tahap pengolahan dan pembuangan akhir sampah. Dalam pelaksanaanya dari setiap tahap pengelolaan sampah ini banyak melibatkan sumber
daya manusia, metode, proses dan hasil yang didapatkan akan diuraikan sebagai berikut:
4.5.1. Tahap Penampungan Sampah
Pelaksanaan pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing unit fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang. Alat penampungan sampah
tersebut ditempatkan di depan setiap unit atau ruangan. Penempatan tempat sampah tersebut dibagi menurut ruangannya yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Distribusi Jumlah Tempat Sampah Menurut Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Tahun 2010
No. Ruangan
Jumlah Jenis Tempat Sampah
1. Ruang perawatan
a. Melur dan VK
4 •
Tong aluminium •
Tong plastik bertutup •
Tong plastik terbuka b.
Dahlia 1
Tong plastik erbuka c.
Melati 3
• Tong plastik bertutup
• Tong sampah terbuka
• Tong aluminium
d. Mawar
1 Tong plastik terbuka
e. Anggrek
4 •
Tong palstik terbuka •
Tong aluminium •
Tong plastik terbuka •
Tong plastik tertutup f.
VIP 1
Tong plastik tertutup. 2.
Poliklinik 2
Tong plastik tertutup 3.
Instalasi Gizi 1
Tong baja terbuka 4.
Ruang rapat dan administrasi
3 Tong plastik tertutup
5. Ruang tunggu
1 Tong aluminium
6. Ruang radiologi
1 Tong baja terbuka
7. Ruang askes dan
apotik 2
Tong plastik terbuka
Jumlah 24
Dari tabel tersebut diketahui bahwa terdapat tempat penampungan sampah di
setiap unit ruangan masing-masing telah memiliki tempat penampungan sampah. Akan tetapi tempat penampungan tersebut tidak tersebar secara merata sesuai dengan
kebutuhan dari setiap unit ruangan. Jenis tempat sampah yang digunakan yaitu tong sampah terbuat dari plastik dengan mengggunakan tutup, tong sampah plastik
terbuka, tong sampah aluminium terbuka, dan tong sampah baja terbuka. Tempat
Universitas Sumatera Utara
sampah tersebut hanya dicuci dengan menggunakan pencucian manual dan waktunya tidak tentu.
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan pengelolaan sampah secara baik, salah satu ditentukan juga oleh tingkat pengetahuan dari sumber daya manusia yang
berperan didalamnya. Untuk itu dilakukan wawancara terhadap Kepala UnitRuangan selaku yang bertanggung jawab didalam proses pemilahan sampah di
RSUD Sidikalang. Dari hasil wawancara terhadap Ka. Unit Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang secara keseluruhan mengetahui tentang sampah medis dan
non medis serta bahaya dan akibatnya jika tidak dikelola dengan baik. Sedangkan dari hasil wawancara dan pengamatan terhadap pemilahan sampah
di ruangan setiap harinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pemisahan Sampah Medis dan Non Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
tahun 2010
N o.
Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Jumlah
2. Pemisahan sampah medis dan non
medis 4
16.67 2.
Tidak memisahkan sampah medis dan non medis
20 83.33
Jumlah 24
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 4 orang 16,67 unit ruangan
telah memisahkan antara sampah medis dengan non medis dan sebanyak 24 orang 83,33 tidak memisahkan antara sampah medis dan non medis.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah Tabel 4.11. Pengangkutan Sampah RSUD Sidikalang Tahun 2010
No. Item
Ya Tidak
1. Kereta Pegumpulan sampah medis dan non medis
dipisahkan √
2. Sarana pengangkut sampah yang digunakan
adalah kereta √
3. Kereta pengangkut sampah yang digunakan dalam
keadaan baiktidak bocor √
4. Kereta pengangkut sampah yang digunakan kedap
air √
5. Kereta pengangkut sampah yang digunakan
mudah dibersihkan dan dikosongkan √
6. Kereta pengangkut yang digunakan memiliki
tutup √
7. Kereta pengangkut sampah perparkirantaman
beda dengan sampah ruangan √
8. Terdapat jalur khusus pengangkut sampah
√ 9.
Kereta pengangkut sampah tidak menimbulkan bising
√ 10. Rumah sakit memiliki tempat pembuangan
sementara TPS sendiri √
11. Sampah non medis dibuang ke tempat pembuangan sementara
√ 12. Sampah medis tidak dibuang ke tempat
pembuangan sementara √
13. Sampah diangkut ke tempat penampungan sementara 2 kalihari
√ 14. Tempat Penampungan Sementara didesinfeksi
setelah dikosongkan √
Dari tabel tersebut diketahui bahwa RSUD sidikalang menggunakan sorong
untuk mengangkut sampah. Jumlah kereta sorong yang digunakan sebanyak 4 buah. Terdapat 2 unit sorong dalam keadaan tidak baik bocor dan rusak dan yang berfungsi
2 buah. Alat pengangkut sampah yang digunakan tidak memiliki tutup namun tidak menimbulkan kebisingan. Alat pengangkut sampah untuk sampah medis dan non
medis sama dan tidak ada jalur khusus untuk mengangkut sampah setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
Setelah sampah diangkut tidak dilakukan disinfeksi pada alat pengangkut sampah. Keretasorong sampah tersebut hanya dicuci dengan menggunakan
pencucian manual dan waktunya tidak tentu. Alat dan proses pengangkutan sampah yang digunakan belum memenuhi syarat kesehatan lingkungan rumah sakit di
Indonesia. Pengumpulan dan pengangkutan sampah di Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang dilakukan oleh petugas pengumpul sampah dan kebersihan. Pelaksanaannya dimulai dari sampah yang terkumpul di setiap tempat sampah,
kemudian diangkut ke TPS dengan kereta sorong sampah. Proses pengumpulan sampah di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dilakukan setiap hari pada pagi
hari pukul 08.00 WIB dan siang hari pukul 14.30 WIB. Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang memiliki Tempat Penampungan
Sendiri yang tempatnya bersebelahan dengan tempat pemusnahan sampah. Sampah yang telah dikumpulkan dari ruangan oleh petugas pengangkut sampah akan
mengantarnya ke TPS. TPS tersebut terbuat dari semen dengan ukuran 3 x 2,5 x 1.3 meter, dan memiliki tutup. Namun kondisinya sebagian dindingnya telah rusak
sehingga serangga dan binatang dapat masuk kedalamnya.
4.5.3. Pengolahan dan Pembuangan Akhir