d. Disiplin dalam Membayar Pajak Tax Disipline Tax Disipline berdasar pada tingkat pemahaman yang sesuai terhadap hukum
pajak yang dianut suatu negara serta sanksi-sanksi yang menyertainya, dengan harapan masyarakat tidak menunda-nunda dalam membayar pajak.
2.8. Pajak Penghasilan
2.8.1. Pengertian Penghasilan
Definisi penghasilan menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 adalah: Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
2.8.2. Pengertian Pajak Penghasilan
Menurut Subekti dan Asrori 2003, pengertian Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan dan badan berkenaan
dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui adanya ciri-ciri tertentu Pajak
Penghasilan, yaitu: 1. Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh karena suatu hal di mana
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
tambahan kemampuan ekonomis tersebut dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan.
2. Penghasilan yang terkena pajak adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. Tahun pajak adalah jangka waktu takwim
atau satu tahun buku. 3. Penghasilan yang terkena pajak adalah penghasilan yang diperoleh seseorang
baik dari dalam negeri atau luar negeri serta penghasilan yang berasal dari Indonesia yang diperoleh orang luar negeri.
2.8.3. Dasar Hukum Pajak Penghasilan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1991,
Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 dan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000.
2.8.4. Subjek Pajak Penghasilan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, subjek pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Subjek Pajak Dalam Negeri Yang dimaksud dengan subjek pajak dalam negeri adalah: i Orang pribadi yang
bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas
bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
mempunyai niatan untuk bertempat tinggal di Indonesia; ii Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia; iii Warisan yang belum
terbagi sebagai suatu kesatuan, menggantikan yang berhak. 2. Subjek Pajak Luar Negeri
Yang dimaksud dengan Subjek Pajak Luar Negeri, adalah: i Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183
seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia; ii Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan iii Badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat kedudukan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
2.8.5. Objek Pajak Penghasilan